Rumah Tua di Cigombong Bogor Ini Dibangun Abad 18, Menyimpan Harta Karun Ratusan Juta Rupiah
Di sebuah pemukiman yang tenang, tepatnya di RT 2/4 Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, berdiri sebuah rumah kuno yang memukau.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Di sebuah pemukiman yang tenang, tepatnya di RT 2/4 Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, beridir sebuah rumah kuno yang memukau.
Dindingnya dibangun dengan batu yang kokoh, menghadirkan pesona zaman dulu melalui puluhan jendela antik yang masih menawan.
Atapnya menjulang tinggi hingga 7 meter dari lantai rumah, memberi kesan megah dan klasik pada bangunan tersebut.
Terletak di Jalan Cisalada, rumah ini telah menjadi ikon bagi masyarakat setempat dengan luas lahan mencapai 5700 meter persegi.
Pemiliknya, Ahmad Jajuli yang akrab disapa Jalak (45), mengklaim bahwa rumah ini sudah berdiri sejak abad ke-18.
Ia bahkan menemukan sehelai samurai lengkap dengan suratnya yang tercatat tahun 1771.
"Saya tidak tahu pemiliknya siapa, tapi sekarang rumah ini sudah dibeli sama bos saya diserahkan ke saya. Tepat dibangunnya tahun berapa saya juga kurang tahu, tapi kalau lihat dari surat samurai yang saya temukan itu tahun 1771," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Kamis (18/4/2024).
Meskipun telah berabad-abad berdiri, rumah ini masih mempertahankan keaslian arsitekturnya.
Dinding, jendela, bahkan atapnya masih utuh tanpa perubahan yang signifikan.

Beberapa bagian dibuat dari kayu trembesi dan jati yang tahan terhadap serangan rayap atau kutu kayu.
"Selama saya di sini 7 tahun, belum pernah ada yang diubah si. Sejak saya kecil juga masih begini saya tahu persis," ungkapnya.
Tidak hanya sebagai bangunan fisik, rumah ini juga menyimpan aroma sejarah yang kental.
Benda-benda peninggalan masa lalu, seperti tembaga, samurai, dan batu akik giok, tersebar di dalamnya.
Jalak yakin bahwa rumah ini memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, dijaga oleh penunggu-penunggu tak kasat mata.
Meskipun demikian, Jalak mengaku belum pernah melihat langsung penunggu tersebut, tetapi ia percaya bahwa mereka muncul saat ada warga dengan niat jahat di sekitar rumahnya.
"Kalau rumah seperti ini si, penunggu pasti ada. Cuman memang gak pernah menampakan tapi kalau ada yang usil bisa lebih usil, kayak samurai sama barang lainnya juga gak kelihatan," paparnya.
Beberapa barang antik yang ditemukan oleh Jalak bahkan tidak dapat dilihat secara langsung saat ini, karena keberadaannya hanya bisa ditunjukkan pada waktu-waktu tertentu yang dipilih oleh Jalak dan penunggu rumah tersebut.
Beberapa tahun yang lalu, Jalak dengan tulus hati menjual salah satu peninggalan berharga dari rumah ini, batu akik giok, dengan harga fantastis.
Uang dari penjualan itu digunakan untuk memberikan santunan bagi penduduk RW setempat, menunjukkan kepedulian Jalak terhadap sesama.
"Giok yang pernah dijual mah, laku Rp 140 juta itu pun duitnya ikut dibagi-bagi juga buat warga sekitar sini, santunan," ungkapnya.
Kini, rumah kuno ini tidak hanya menjadi saksi bisu zaman, tetapi juga pusat kegiatan positif bagi masyarakat sekitar.
Ruang tamunya telah diubah menjadi posyandu, sebagai wujud kontribusi Jalak sebagai ketua RW 4 Desa Cisalada.
"Jadi posyandu 4 tahun yang lalu, karena di sini gak ada tempat lagi jadinya di sini," pungkasnya.
Gegerkan Warga Cariu Kabupaten Bogor, Sesosok Mayat Wanita Ditemukan di Aliran Sungai Cibeet |
![]() |
---|
Usai Ambil Pakaian di Laundry Cibinong Kabupaten Bogor, Pria Ini Ingin Bawa Kabur Motor Pegawai |
![]() |
---|
Tinjau Pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara di Bogor, Wakapolri Bagikan 2.500 Paket Sembako |
![]() |
---|
Respons Rencana Penempatan UMKM dan 2 Kantor Dinas Pemkab Bogor, Jadi Peluang Kebangkitan Vivo Mall |
![]() |
---|
Antusias Meriahkan Karnaval, Warga RT 10 Gunung Sari Bogor Bikin Gunungan Hasil Panen Sayuran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.