Mengintip Pesona Curug Beret Bogor, Tempat Wisata dengan Keindahan Alami yang Jarang Ditemukan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jika mencari tempat wisata yang masih alami di Bogor, kamu bisa mengunjungi Curug Beret.

Selain karena lokasinya yang ada di kaki Gunung Pangrango, tempat wisata Bogor ini juga masih jarang terjamah manusia sehingga kealamiannya amat terjaga.

Ya, belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan Curug Beret ini.

Sebab lokasi tempat wisata ini termasuk terpencil dan akses menuju ke sana relatif sulit diakses dan cukup ekstrim.

Jalur ini biasanya dilalui oleh para pendaki yang hendak menuju puncak Gunung Pangrango.

Oleh karenanya, kamu harus menyiapkan kondisi tubuh yang fit jika ingin melakukan perjalanan menuju Curug Beret.

Kendati demikian, kamu tak perlu takut kecewa dengan pemandangan yang disuguhkan.

Lantaran Curug Beret masih dijaga secara alami oleh hutan-hutan di sekitarnya, kamu akan mendapatkan keindahan yang jarang ditemukan.

Curug Beret berlokasi di Kampung Lemah Neundeut, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Ketinggian air terjun ini mencapai 30 meter, sehingga kamu dapat menikmati kucuran air yang segar di bawahnya.

Lantaran tempat wisata ini masih begitu alami, di setiap sisi air terjun masih berupa pepohonan tinggi, tebing, semak, dan daun-daun yang merambat.

Udara di sini sangat sejuk dan air yang mengalir begitu dingin.

Jika ingin berenang di kolam alami yang menampung aliran Curug Beret, pastikan kondisi air sedang tidak tinggi.

Di sekitar air terjun, kamu bisa berkemah di bawah naungan pohon pinus yang rimbun di Bumi Perkemahan Barubolang, yang jaraknya tak terlalu jauh dari Curug Beret.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Bogor untuk Inspirasi Liburan Idaman, Tawarkan Panorama Eksotik Seperti Luar Negeri

Rute Perjalanan

Untuk mencapai lokasi Curug Beret, dari pintu keluar tol Jagorawi ambil rute melewati tanjakan Gadog, kemudian belok kanan.

Pada awalnya, jalan masih beraspal mulus, namun sekitar 4 kilometer mendekati Curug Beretm jalan menjadi terjal dan berbatu. 

Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki sekitar 20 menit menyusuri jalan setapak yang relatif curam.

Begitu pun jika mengambil rute Pasir Muncang menuju Megamendung, jalanan yang dilalui akan berubah menjadi terjal dan berbatu. 

Sehingga disarankan menggunakan kendaraan roda dua agar akses yang dilalui lebih mudah.

Sesampai di lokasi curug, pengunjung dapat menikmati indahnya curahan air yang terjun dan membentuk sebuah kolam kecil pada bagian bawah.