Trik SNBT 2024: Jika Tak Bisa Jawab Soal UTBK, Mending Diisi atau Dikosongkan? Begini Solusinya
UTBK-SNBT 2024 menggunakan sistem item response theory (IRT) untuk menilai bobot soal yang dijawab peserta.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - H-8 pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes.
Artinya UTBK SNBT 2024 tinggal menunggu hitungan hari.
Sesuai jadwal, ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri ini terbagi menjadi dua gelombang, yakni 30 April 2024 dan 2-7 Mei 2024 untuk gelombang pertama, serta gelombang dua pada 14-20 Mei 2024.
Peserta UTBK diminta untuk mengerjakan total 155 soal dalam waktu sekitar 195 menit atau 3 jam 15 menit.
Namun, tak jarang peserta merasa kesulitan mengerjakan soal hingga memilih untuk mengosongkan jawaban.
Di sisi lain, tidak sedikit pula peserta yang mencoba peruntungan dengan asal mengisi jawaban.
Lantas, jika tak bisa menjawab soal, lebih baik diisi atau dikosongkan?
Solusi jika tak bisa jawab soal UTBK-SNBT 2024 Sekretaris Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan, tidak ada sistem pengurangan nilai untuk jawaban UTBK yang salah.
Oleh karena itu, dia menyarankan peserta yang tidak bisa menjawab untuk tetap memilih opsi jawaban atau mengisi kolom isian.
"Pada dasarnya tidak ada penalti. Artinya kalau salah apakah dikurangi? Tidak ada. Jadi sebaiknya kalau menurut saya dijawab saja semua," ujarnya dalam acara Ngabuburit, KUI! Kupas Tuntas UTBK SNBT 2024, Senin (1/4/2024).
Namun, Bekti mengingatkan, bukan berarti para peserta tidak perlu belajar karena diperbolehkan mengisi jawaban secara asal.
Jika memang sudah belajar maksimal dan masih ada beberapa soal di luar kemampuan, barulah dapat mengisi jawaban yang dinilai paling benar.
Sistem IRT berpengaruh pada bobot soal
Bekti mengungkapkan, UTBK-SNBT 2024 menggunakan sistem item response theory (IRT) untuk menilai bobot soal yang dijawab peserta.
Dalam sistem IRT ini, setiap soal memiliki bobot masing-masing tergantung jawaban dari seluruh peserta atau populasi.
Dengan demikian, penilaian bobot soal ditentukan setelah ujian masuk perguruan tinggi negeri ini berlangsung.
Tahun ini, bentuk soal yang diujikan pada UTBK-SNBT sendiri terdiri dari pilihan ganda sederhana, pilihan ganda kompleks, serta jawaban singkat.
"Kalau soal tersebut banyak dijawab benar, bobotnya rendah, tetapi kalau soal tersebut hanya dijawab benar oleh sedikit orang, bobotnya tinggi," kata dia.
Mengingat penggunaan sistem IRT, menurut Bekti, asal memberikan jawaban dapat berpengaruh pada bobot soal.
"Cuma memang begini ya. Kalau banyak dijawab benar, atau banyak dijawab tapi sedikit yang benar kan akan sedikit berpengaruh pada populasi sih sebenarnya, itu untuk keseluruhan," ungkapnya.
Namun, Bekti tetap menyarankan untuk mengisi seluruh jawaban karena tidak ada nilai penalti.
"Tapi untuk dirinya sendiri memang lebih baik kalau tidak bisa ya dijawab saja," ujarnya.
3 Tempat Petunjuk Ungkap Penyebab Kematian Diplomat, Arya Daru ke Atas Gedung Sebelum ke Kosan ? |
![]() |
---|
30 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Tes Terstandar SPMB SMA di Kota Bogor, Lengkap Jadwal Pelaksanaan |
![]() |
---|
25 Contoh Soal Tes Terstandar SPMB SMA di Bogor Jalur Prestasi, Materi Numerik dan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
50 Contoh Soal Tes Terstandar SPMB Jenjang SMA di Bogor Tahap 2, Lengkap Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Inilah Link Pengumuman SNBT UTBK 2025 dari 43 PTN, Termasuk IPB Bakal Diumumkan Sore Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.