Ucapan Polwan Atasan Brigadir RAT, Ajak Polisi Manado Jadi Ajudan Bos Tambang, Tolak Tunjukan Bukti

Polwan atasan Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang tewas dalam Alphard di Jakarta Selatan, sempat menolak permintaan istri almarhum.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Tribun Bogor
Polwan atasan Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang tewas dalam Alphard di Jakarta Selatan, sempat menolak permintaan istri almarhum. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polwan atasan Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang tewas dalam Alphard di Jakarta Selatan, sempat menolak permintaan istri almarhum.

Polwan itu juga jadi orang yang menghubungi istri Brigadir Ridhal Ali Tomi di hari kejadian.

Ucapan polwan itu sempat tak dipercayai oleh istri Brigadir Ridhal Ali Tomi, Novia Husain.

Apalagi, polwan itu juga sempat menolak permintaan Novia Husain.

Brigadir Ridhal Ali Tomi meninggal dunia dalam Alphard di depan rumah bos tambang, Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Saat ditemukan tewas, Brigadir Ridhal Ali Tomi berstatus Polantas Polresta Manado.

Awalnya, Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono mengatakan, keberadaan Brigadir Ridhal Ali Tomi di Jakarta dalam rangka cuti.

"Yang bersangkutan meminta izin untuk mengunjungi kerabatnya di kawasan Tegal Parang, Mampang Prapatan. Jadi dia izin cuti," kata Iptu Agus Haryono.

Pernyataan itu senada dengan bos tambang pemilik rumah mewah TKP Brigadir RAT tewas.

Bos tambang bernama Indra Pratama itu mengatakan kalau Brigadir Ridhal Ali Tomi sedang liburan di rumahnya.

"Baru seminggu berkunjung di sini," kata dia.

Namun istri Brigadir Ridhal Ali Tomi mengungkap fakta berbeda.

Menurutnya, Brigadir RAT ke Jakarta dalam rangka tugas dari atasannya.

Novia Husain mengatakan, Brigadir Ridhal Ali Tomi sudah 2 tahun BKO di Jakarta.

Ia juga menjelaskan, kalau suaminya itu diajak oleh atasannya untuk jadi ajudan seorang pengusaha di Jakarta.

"Ada bosnya polwan, tapi saya tidak bisa sebut namanya," ungkap Novita lagi.

Novita Husain juga mengaku kalau polwan itulah yang pertama kali menghubungi soal kematian Brigadir RAT.

"Bosnya yang kelepon katanya (Brigadir RAT) bunuh diri di dalam mobil," jelas Novita.

Sontak hal itu pun membuat Novita tak percaya sehingga meminta bukti.

Namun permintaan Novita itu ditolak oleh bos Brigadir Ridhal Ali Tomi tersebut.

"Bos itu tidak berikan katanya bisa syok melihat keadaannya," kata dia lagi.

Belakangan diketahui, sosok polwan yang menghubungi Novita itu adalah Kompol Yulfa Irawati.

Isi Tas Brigadir RAT saat Ditemukan Tewas dalam Alphard, Ada Tisu Magic hingga Surat Senjata
Isi Tas Brigadir RAT saat Ditemukan Tewas dalam Alphard, Ada Tisu Magic hingga Surat Senjata (Ist)

Kompol Yulfa Irawati merupakan Kasat Lantas Polresta Manado.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Michael Tamsil membenarkan kalau Brigadir RAT sudah dua tahun menjadi ajudan bos tambang.

"Sejak tahun 2021 akhir sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," kata dia.

Menurutnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi menjadi ajudan selama dua tahun tanpa izin.

"Dari hasil pemeriksaan dari Ditpropam Sulut, bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai izin atau tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved