BIODATA Dedie Rachim, Kandidat Calon Wali Kota Bogor dari PAN, Dulu Jadi Pegawai KPK

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata atau profil Dedie Rachim, kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang akan maju sebagai kandidat Wali Kota Bogor di Pilwalkot Bogor 2024.

Dedie A Rachim (atau dikenal Dedie Rachim saja) merupakan eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini menduduki kursi pemerintahan Kota Bogor.

Pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2019 silam, ia mendampingi Bima Arya Sugiarto sebagai calon Wakil Wali Kota Bogor.

Mereka didukung koalisi partai Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, dan Hanura.

Masa jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Bogor telah berakhir pada April 2024 lalu.

Dedie Rachim sendiri sudah diketahui menjadi pejabat KPK pertama yang mengikuti pemilihan kepala daerah.

Kini, ia diusung oleh PAN untuk menjadi kandidat Wali Kota Bogor dalam Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bogor 2024.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), juga sudah memberi restu dan dukungan kepada Dedie Rachim saat kampanye akbar di Bogor, 4 Februari 2024.

Saat itu, Zulhas menyerahkan langsung surat keputusan (SK) rekomendasi dukungan PAN untuk Dedie Rachim sebagai calon Wali Kota Bogor pada Pilwalkot Bogor 2024.

Dikutip dari KompasTV, Dedie Rachim nantinya maju jadi kandidat Wali Kota Bogor di Pilwalkot 2024 tak hanya dari PAN saja, tetapi juga lewat lima parpol lain yang kemungkinan akan ikut koalisi.

Yaitu Partai Gerindra, Demokrat, NasDem, PDI Perjuangan (PDIP), dan PKB.

Baca juga: BIODATA Nayunda Nabila, Pedangdut yang Diperiksa KPK 11 Jam usai Disawer SYL Pakai Duit Kementan

Baca juga: BIODATA Asri Damuna, Pejabat Kemenhub RI Viral Ajak YouTuber Korea ke Hotel, Kini Dibebastugaskan

Baca juga: BIODATA Zita Anjani, Putri Zulkifli Hasan yang Dihujat setelah Unggah Foto Minuman Merek Pro-Israel

BIODATA Dedie A Rachim

Dikutip dari laman https://kotabogor.go.id/index.php/show_post/detail/102990, berikut biodata Dedie Rachim:

• Nama lengkap: Dedie Abdu Rachim
• Tempat, tanggal lahir: Garut, Jawa Barat 6 April 1966
• Nama istri: Sari Deviyanti Andayana
• Partai: Partai Amanat Nasional (PAN)
• Jabatan terakhir: Wakil Wali Kota Bogor
• Masa jabatan: 20 April 2019 – 20 April 2024
  Presiden: Joko Widodo
  Gubernur:
  - Ridwan Kamil
  - Bey Machmudin (Pj.)
  Wali Kota: Bima Arya Sugiarto

Riwayat Pendidikan

• Institut Teknologi Bandung, program studi Product Industrial Design
• Universitas Indonesia, program studi Administrasi/Kebijakan Publik (2013)

Perjalanan Karir

Sebelum menjadi Wakil Wali Kota Bogor mendampingi Bima Arya, Dedie Rachim bekerja di KPK selama kurang lebih 12 tahun lamanya.

Dia mengawali karir di KPK sebagai fungsional madya pada 2005 silam.

Selama di KPK, Dedie Rachim pernah menjabat sebagai:

• Pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010)
• Pelaksana tugas Direktur Litbang (2012)
• Direktur Dikyanmas (2009-2015)
• Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015)
• Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK (PJKAKI)

Selama berkarir di KPK, Dedie Rachim juga memperoleh beberapa penghargaan, yakni:

• Penghargaan International Anticorruption Public Service Announcement Video Competition (2011)
• Best Omnibus Film (Kita VS Korupsi) (2012)
• Ramon Magsaysay Award-Honoring Greatness of Spirit and Transformative Leadership In Asia - State Agency Category

Pendidikan dan Pelatihan

Di KPK, Dedie Rachim pernah menjalani beberapa program pendidikan dan pelatihan dalam mendukung kinerjanya di lembaga antirasuah tersebut, di antaranya:

• Training of Trainer 1 & 2 Search & Seizure
• Interview Investigative (2006-2008)
• Certified Fraud Examiner (CFE) (2008)
• Middle Level Official Training (2009)
• Integrity In Public Service (2010)

Dikutip dari TribunTrends, sebelum di KPK, Dedie Rachim berkarier sebagai karyawan swasta sejak 1996 hingga 2005 di sejumlah perusahaan antara lain Astra Mobil, Maha Cipta Indonesia, dan White Space.

Setelah itu, ia mengikuti seleksi "Indonesia Memanggil I" dan berhasil lolos menjadi pegawai KPK.

Selama di KPK, Dedie banyak berinteraksi dengan masyarakat dan pemerintah. Tugasnya lebih banyak soal pendidikan, sosialisasi, dan kampanye antikorupsi.

(TribunnewsBogor/Tia)