Eskalator Skybridge Bojonggede Bogor Rusak Sudah 3 Minggu, Penumpah KRL Mengeluh Kelelahan

penumpang kereta di Stasiun Bojonggede harus berjalan kaki saat naik maupun turun di skybridge untuk masuk ke dalam stasiun.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Penumpang KRL di Skybridge Bojonggede berjalan harus kaki karena eskalator mengalami kerusakan sejak tiga minggu lalu, Senin (10/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Rusaknya eskalator di Skybridge Bojonggede dikeluhkan pengguna kereta rel listrik (KRL).

Pasalnya, penumpang kereta di Stasiun Bojonggede harus berjalan kaki saat naik maupun turun di skybridge untuk masuk ke dalam stasiun.

Salah satu pengguna setia KRL asal Cibinong, Kiki mengaku lelah dengan kondisi demikian dalam kurun waktu kurang lebih tiga minggu.

Terlebih, ia menggunakan sarana transportasi tersebut setiap hari saat jam sibuk.

"Cape. Pagi desek-desekan soalnya aku jalan di rush hour pasti desek-desekan, pulang sama desek-desekan juga di rush hour," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Kiki juga menyanyangkan hal tersebut bisa terjadi lantaran Skybridge Bojonggede yang diresmikan pada 9 Desember 2023 itu terbilang masih baru dalam beroperasi.

Lebih lanjut, ia pun berharap rusaknya eskalator di Skybridge Bojonggede dapat kembali normal dalam waktu dekat.

Selain itu, ia juga berharap ada penambahan satu eskalator di pintu masuk Skybridge Bojonggede untuk memudahkan penumpang.

"Kalau bisa jangan mati lagi, kalau bisa yAng disana ada eskalatornya dua juga, kasian kalau nenek-nenek, anak kecil harus naik tangga, nanjak kan muter juga," katanya.

Sementara itu, Satgas Skybridge Bojonggede, Dilo Nurhidayah mengungkapkan bahwa awalnya eskalator yang tidak berfungsi hanya satu dan terjadi sejak tiga minggu lalu.

Namun, dua minggu kemudian eskalator yang berada disebelahnya tidak berfungsi sehingga penumpang harus berjalan kaki.

Ia pun tak menampik jika dampak dari matinya eskalator tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang pada saat jam sibuk.

"Sampai sekarang masih ada penumpukan, banyak komplain juga. Penumpang kan sudah capek di kereta, jadi ketika turun harus jalan lagi, apalagi jalan ke terminal sudah jauh," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Dilo Nurhidayah menerangkan, penyebab rusaknya eskalator tersebut disebabkan oleh adanya sparepart yang harus dilakukan pergantian.

Meski begitu, saat ini eskalator tersebut sedang dalam proses perbaikan oleh teknisi dan diperkirakan dalam waktu dekat dapat kembali beroperasi secara normal.

"Kalau untuk perbaikan ini sudah berjalan lebih dariĀ  tiga hari. Ini tinggal pergantian dan pemasangan komponen yang rusak dan pengetesan, tinggal ditunggu aja," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved