Ulah Imigran di Kelurahan Cisarua Bogor Disorot, Warga Lokal Sempat Kesal Gara-gara Hal Ini

Kelurahan Cisarua Kabupaten Bogor dipilih menjadi desa binaan Imigrasi dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Kasie PKM Kelurahan Cisarua saat dijumpai terkait Imigran di kawasan tersebut. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kelurahan Cisarua Kabupaten Bogor dipilih menjadi desa binaan Imigrasi dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor.

Desa Binaan Imigrasi dihadirkan disini untuk wadah agar masyarakat setempat paham mengenai keimigrasi serta kehadiran warga negara asing (WNA) atau Imigran.

Warga setempat bisa langsung mengadukan keluhan mengenai Imigran ini via whatsapp ke Imigrasi Bogor.

Namun, sebelum adanya Desa Imigrasi, banyak permasalahan yang timbul di kawasan ini.

Imigran kerap membuat masalah dan masyarakat lokal setempat pun kesal.

Kasie Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kelurahan Cisarua Indra Sutrisna mengatakan, permasalahan yang kerap ada yakni soal kenyamanan warg lokal setempat.

Warga lokal setempat kerap terganggu kenyamanannya oleh ulah Imigran yang ada dikawasan ini.

“Misal, mereka menjadikan malam jadi siang. Itu mereka melek. Lalu hiburan di vila misalkan. Bermain musik dengan volume yang besar. Kalau siang mereka malah tidur. Susah diatur,” kata Indra kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/6/2024).

Tidak hanya itu, Imigran kerap marah jika ditegur untuk menjaga lingkungan terutama soal sampah.

Imigran  sama sekali tidak pernah membayar iuran sampah di lingkungannya.

“Selain itu juga mereka hidupnya jorok. Buang sampah aja sulit untuk diaturnya. Padahal kita tekankan kepada yang punya kontrakan keola sendiri sampah. Imigran ini juga tidak membayar iuran. Ketika kita tegur malah mereka malah,” jelasnya.

Imigran di kawasan ini juga pernah tercatat melakukan tindakan kriminal yakni pencurian.

Kata Indra, Imigran ini mencuri di kawasan Pasar Cisarua dan menjadi bulan-bulanan warga sekitar.

“Pernah beberapa waktu lalu kan mereka malah berbuat semaunya kaya gitu (mencuri),” tambahnya.

Dengan adanya Desa Binaan Imigrasi ini, keluhan masyarakat bisa langsung diatasi oleh Kantor Imigrasi Bogor.

“Kita berharapnya seperti itu, kita mengadu via WA dan langsung ditindak lanjuti oleh petugas Imigrasinya,” tambahnya.

Di sisi lain, di Kelurahan Cisarua ini terdapat 122 imigran.

Wilayah Kelurahan Cisarua sendiri memiliki 5 RW serta 19 RT dan lima kampung.

Imigran berjumlah 122 orang dan menyebar di beberapa kampung dikawasan ini.

“Kampungnya ada Kampung Anyar, Burujul, Babakan Haji, Gipari, Cibeureum Arayak. Lima kampung lah. Mereka tersebar tapi paling banyak di Burujul dan Ciberueum Arayak,” ungkapnya.

Indra melanjutkan, yang tercatat ini baru Kepala Keluarga (KK) nya saja.

“Kalau untuk di kelurahan Cisarua ini ada 122 orang. 122 ini mereka baru pe kepala diitungnya. Jadi baru satu dihitungnya.  Kita juga belum tahu apakah mereka punya anak atau bawa keluarga lain. Jadi baru dihitungnya satu saja,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved