Cerita Wali Murid yang Anaknya Didiskualifikasi PPDB di SMPN 3 Citeureup, Pasrah Cari Sekolah Lain

Salah satu orang tua murid berinisial H yang anaknya didiskualifiasi pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 merasa kecewa

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Sebanyak 59 siswa di SMPN 3 Citereup, Kabupaten Bogor didiskualifikasi saat pelaksanaan PPDB 2024, Kamis (11/7/2024). (Muamarrudin Irfani). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEUREUP - Salah satu orang tua murid berinisial H yang anaknya didiskualifiasi pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 merasa kecewa dengan SMPN 3 Citeureup.

Pasalnya, anaknya yang sudah dinyatakan diterima di sekolah tersebut melalui sistem zonasi namun pada akhirnya dinyatakan gugur.

H pun mengaku heran karena di aplikasi pendaftaran sudah jelas menyatakan anaknya diterima dan bisa lanjut ke tahap selanjutnya untuk melakukan daftar ulang.

Akan tetapi, tiba saatnya pengumuman ia mendapati bahwa anaknya dinyatakan tidak lolos dengan alasan yang tak diketahuinya dengan pasti.

"Tapi kenapa last minute tiba-tiba pihak sekolah yang mendiskualifikasi, karena katanya kelebihan volume atau siswa atau kursi. Akhirnya di seleksi mungkin," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (11/7/2024).

Ia mengaku jarak dari kediamannya di wilayah Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup ke SMPN 3 Citeureup berjarak sekitar 2,5 kilometer.

Di sisi lain, pada saat anaknya dinyatakan diterima berada diurutan ke 67. Namun tiba-tiba posisi tersebut berubah menjadi nama orang lain.

"Tapi kan ini sudah tersistem, sudah menerima tapi kok tiba-tiba ngediskualifikasi dengan entah alasan apa," ucapnya.

Dengan kondisi demikian, ia pun menyayangkan pihak sekolah yang memberikan kabar di penghujung waktu sehingga anaknya kesulitan untik mencari sekolah lain. 

Hingga akhirnya ia mendaftarkan anaknya di sekolah swasta agar tetap bisa mengenyam pendidikan.

"Kalau ngeliat respon (SMPN 3 Citeureup) untuk ngasih harapan sudah kecil kemungkinan, akhirnya kami terpaksa harus nyari alternatif lain untuk kelanjutan sekolah anak," tandasnya.

Sementara itu dari pantauan TribunnewsBogor.com melalui pengumuman di SMPN 3 Citeureup, 59 siswa yang didiskualifikasi tersebut dikarenakan titik koordinatnya tidak sesuai dengan alamat di kartu keluarha (KK).

Sebelumnya diberitakan, kisruh dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 terjadi di SMPN 3 Citeureup, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, panita PPDB SMPN 3 Citeureup mendiskualifiasi 59 siswa yang sebelumnya dinyatakan diterima.

Sejumlah orang tua murid melakukan protes kepada pihak sekolah lantaran anaknya sudah dinyatakan diterima melalui sistem zonasi namun ternyata tidak lolos.

Terdapat juga orang tua murid yang anaknya didiskualifikasi mengaku sudah membayarkan sejumlah uang sambil menunjukkan kuitansi pembayaran namun anaknya tidak diterima.

Berdasarkan infomasi yang dihimpun, uang yang dibayarkan oleh orang tua murid sebagai pelicin untuk masuk ke sekolah tersebut senilai jutaan rupiah.

Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal mengatakan bahwa peserta yang didiskualifikasi tersebut dikarenakan pada kenyataannya tidak memenuhi syarat untuk lolos.

Dengan begitu, kata dia, hal yang salah tersebut diperbaiki untuk dikembalikan kepada yang semestinya.

"Padahal yang saat itu diterima itu tidak diterima, sehingga pada saat itu diketahui dikembalikan, dibetulkan lagi pada semula, yang itu didiskualifikasi mencari yang sebenarnya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (11/7/2024).

Sementara itu, ia tak menampik jika terdapat oknum di SMPN 3 Citereup yang bermain curang dalam proses PPDB ini hingga akhinya menimbulkan kekisruhan.

"Dari operator, yang saya dapat laporan ini memainkan tugasnya. Saya dapet informasi ada juga petugas security (ikut main)," ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved