Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pj Bupati Bogor Hari Ini Paparkan Konsep Penataan Puncak ke Wapres, Ada Soal Rest Area Gunung Mas

Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (15/7/2024) untuk memaparkan konsep penataan Kawasan Wisata Puncak

Editor: Vivi Febrianti
Istimewa/Diskominfo Kabupaten Bogor
Salah satu wahana bermain anak di Rest Area Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (15/7/2024) untuk memaparkan konsep penataan Kawasan Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Asmawa saat rapat bersama para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Bogor di Rest Area Gunung Mas, Cisarua, Minggu (14/7/2024) mengungkap, konsep penataan Puncak juga telah ditunggu oleh Presiden Joko Widodo. 

"Konsolidasi hari ini dalam rangka memastikan data yang akan disampaikan kepada Wakil Presiden itu valid, akurat, dan memang itulah yang dibutuhkan masyarakat daerah ini terkait perkembangan kawasan Puncak," ungkap Asmawa, seperti dikutip Antara.

Ia menyebutkan beberapa hal yang akan disampaikan kepada Wapres, yaitu mengenai evaluasi dua pekan terakhir bersama para kepala OPD setelah pemindahan pedagang kaki lima (PKL) ke Rest Area Gunung Mas.

Kemudian, kata dia, dari evaluasi tersebut Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengantongi beberapa hal yang menjadi kebutuhan untuk penataan kawasan Puncak.

"Karena secara teknis OPD itu sudah melakukan pemetaan, inventarisasi permasalahan kemudian nanti rencana penanganannya," ujar dia. 

Asmawa juga akan menyampaikan rencana relokasi pedagang tahap dua yang saat ini sedang dalam proses administrasi berupa teguran tertulis kepada para PKL.

Karena, kata dia, masih ada 194 PKL yang akan dipindah ke rest area dengan cara penertiban lapak-lapaknya di sepanjang jalur Puncak.

"Mekanisme administrasi sekarang tahap pemberian teguran ketiga dan kita akan sampaikan ke Pak Wakil Presiden tahapan relokasinya."

"Insha Allah dari pengalaman (penertiban) pertama, akan lebih solid lagi dengan dukungan dari TNI, Polri dan lain-lain," kata Asmawa.

Asmawa memimpin langsung penertiban PKL tahap pertama di Kawasan Puncak, Senin, 24 Juni lalu, meski mendapat penolakan dari sebagian pedagang.

Pada penertiban lapak pedagang ini, Pemerintah Kabupaten Bogor meratakan 331 bangunan di sepanjang Jalur Puncak.

Pembongkaran terdiri atas 181 bangunan mulai dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, dan 131 bangunan dari Simpang Taman Safari Indonesia hingga Rest Area Gunung Mas.

Ia memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.

Pembangunan rest area di lahan seluas tujuh hektare milik PT Perkebunan Nusantara VIII ini telah dilakukan sejak tahun 2020-2021.

Rest Area Gunung Mas memiliki kapasitas 516 kios terdiri dari 100 kios untuk pedagang basah seperti sayur dan buah.

Lalu, ada 416 kios untuk pedagang kering seperti oleh-oleh dan camilan. Masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi baik basah maupun kering. 

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved