HUT Kemerdekaan ke 79 RI

Kenapa Lomba Makan Kerupuk Selalu Ada di Perayaan HUT RI 17 Agustus? Ternyata Ini Asal Usulnya

Ternyata, lomba makan kerupuk tak hanya sekadar perlombaan biasa yang setiap tahun ada saat perayaan HUT RI 17 Agustus Kemerdekaan Indonesia.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
KOMPAS.com/M IQBAL FAHMI
Ada asal usul mengharukan di balik lomba makan kerupuk sehingga dijadikan perlombaan pada perayaan Kemerdekaan Indonesia HUT RI 17 Agustus. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di perayaan HUT RI 17 Agustus, lomba makan kerupuk hampir selalu dipertandingkan.

Ternyata, lomba makan kerupuk tak hanya sekadar perlombaan biasa.

Ada asal usul mengharukan di baliknya sehingga dijadikan perlombaan pada perayaan Kemerdekaan Indonesia.

Melansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), lomba makan kerupuk muncul pada tahun 1950-an.

Lomba itu untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir.

Selain itu, lomba makan kerupuk menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang kondisi sulit dan memprihatinkan pada masa perang.

Kala itu, kerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan bagi bangsa Indonesia, khususnya pada era 1930 hingga 1940.

Dengan adanya lomba ini, secara tidak disadari akan memupuk rasa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Tuhan.

"Dahulu pelaksanaan lomba makan kerupuk hanya dilakukan oleh warga menengah ke bawah, tetapi sekarang tradisi lomba tersebut sudah berkembang dan merambah ke semua golongan masyarakat," tulis Kemendikbud Ristek.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Kemerdekaan Indonesia, Cocok buat Ditonton saat 17 Agustus

Sejarah Lomba Panjat Pinang

Melansir dari kompas.com, sejarah panjat pinang bermula dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia sekitar tahun 1920 hingga 1930-an.

Namun dulu panjat pinang diadakan pada 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda.

Masa itu, orang-orang pribumi berlomba memperebutkan hadiah yang digantung pada ujung pohon pinang berupa makanan atau pakaian.

Sementara orang-orang Belanda menyaksikan dan menertawakan para pribumi yang kesusahan meraih hadiah yang menurut mereka berharga.

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa sejarah panjat pinang masih lekat dengan tradisi China.

Dalam bahasa China, panjat pinang disebut dengan qiang gu.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved