Temui Pengacara, Pegi Setiawan Cerita Bakal Main Film Horor, Toni RM: Judulnya Dedemit Tahanan Polda

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pegi Setiawan, tak bisa melupakan jasa-jasa tim kuasa hukum yang membantunya di kasus Vina Cirebon.

Satu sosok yang selalu ada diingatan Pegi Setiawan adalah Toni RM.

Sebagai bentuk kedekatan, Pegi Setiawan mengunjungi kantor pengacara Toni RM.

Setiba di rumah Toni RM, Pegi Setiawan nampak senang.

Pegi Setiawan sedikit bercerita jika dia sempat nyasar.

"Tadi sempat nyasar, saya lihat Google Maps," ucap Pegi Setiawan dilihat TribunnewsBogor.com dari Youtube Toni, Rabu (7/8/2024).

Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu pun bercerita jika kehidupannya mulai membaik.

Terbaru, Pegi Setiawan mengaku baru saja berjumpa dengan artis.

Pegi Setiawan pun diajak untuk main film.

"Iya kemarin sempat bertemu artis-artis," beber Pegi.

"Saya ditawarin main film. Film horor," tuturnya.

Mendengar ucapan Pegi Setiawan, Toni RM sedikit bercanda.

"Kamu jadi apa? Jangan-jangan jadi hantunya," timpal Toni RM sambil tertawa.

Pegi Setiawan pun tidak terbawa perasaan.

"Saya sepertinya jadi setannya," kata Pegi sambil tertawa.

Pegi Setiawan menegaskan jika filmnya mulai digarap pada September 2024.

"Main filmnya bulan September," tuturnya.

"Untuk judulnya saya tidak tahu," tambahnya.

Toni RM pun kembali menimpali dengan candaan.

"Jangan-jangan judulnya dedemit tahanan Polda hahaha," ungkap Toni RM.

Sentil Iptu Rudiana

Toni RM turut menanggapi keterangan yang disampaikan Iptu Rudiana soal kasus Vina Cirebon.

Dia menilai apa yang dikatakan Rudiana tidak sesuai dengan fakta persidangan.

Bahkan, dia menyoroti saksi Aep dan Dede yang tidak pernah dihadirkan dalam persidangan perkara tersebut.

"Soal saksi Aep dan Dede yang tidak dihadirkan di persidangan ini juga ditanyakan oleh Pak Hotman Paris ini kan saksi penting. Nah kenapa tidak dihadirkan di persidangan? Jawaban Pak Rudiana saat itu tidak tahu kan karena dia hanya sebagai pelapor," kata Toni RM dalam YouTube pribadinya.

Toni menjelaskan fakta yang terungkap ialah saksi Aep dan Dede tidak dihadirkan dalam persidangan, tetapi keterangannya hanya dibacakan.