Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Soal PMM Guru Penggerak: Alasan memilih tugas sebagai pengalaman yang paling bermakna?

Kunci jawaban PMM Guru Penggerak: Apa alasan Bapak/Ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna?

Editor: Tiara A. Rizki
kemdikbud.go.id
ILUSTRASI Program Kemendikbud RI Guru Penggerak - Kunci jawaban PMM Guru Penggerak: Apa alasan Bapak/Ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak kunci jawaban soal dari lembar observasi dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan harus dikerjakan calon guru penggerak (CGP) peserta program pendidikan guru penggerak (PPGP).

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru diminta untuk menulis jawaban yang sesuai dengan pendapat dan pengalaman masing-masing.

SOAL 

Apa alasan Bapak/Ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna?

JAWABAN
 
Jawaban pertanyaan aksi nyata disajikan dalam bentuk uraian. Masing-masing Bapak/Ibu guru memiliki jawaban  berbeda sesuai pengalaman mereka sebagai pendidik di lapangan. 

Berikut ini jawaban pertanyaan di atas, sebagaimana dikutip dari rise.smeru.or.id/:

Pengalaman saya selama mengajar yang paling berkesan ialah ketika saya mencoba menenangkan siswa dengan cara sedikit keras. Hasilnya memang ampuh, siswa-siswa menjadi tenang dan duduk di bangku masing-masing.

Platform Merdeka Mengajar (PMM)
Platform Merdeka Mengajar (PMM) (kemdikbud.go.id)

Baca juga: Kunci Jawaban Soal Guru Penggerak PMM: Upaya yang Anda Lakukan untuk Mempelajari Target Perilaku

Baca juga: 20 Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Guru Penggerak PMM: Paradigma dan Visi Guru Penggerak

Baca juga: Kunci Jawaban Soal PMM: Program Paling Tepat oleh Guru untuk Menguatkan Budi Pekerti bagi Murid

Namun, ternyata terdapat sebuah kenyataan berbeda dari apa yang saya bayangkan. Siswa yang tenang di kelas bukan berarti memerhatikan penjelasan saya. Mereka justru asyik dengan kegiatan masing-masing. Ini terbukti saat saya memberi penguatan materi berupa proyek, para siswa sama sekali tidak dapat mengerjakannya. Saya pun mencoba memotivasi ulang mereka dan melakukan bimbingan personal.

Pengalaman tersebut membuat saya berintrospeksi. Saya pun memutar otak untuk mencari cara agar siswa dapat belajar dengan maksimal dan bermakna. Karena pembelajaran yang bermakna bukan tercermin dari kelas yang tenang, melainkan dari adanya komunikasi dua arah oleh siswa dan guru. 

Pembelajaran yang bermakna dapat dilaksanakan dengan berbagai cara agar siswa mampu fokus terhadap materi yang diajarkan. Pembelajaran yang bermakna bisa tetap dilakukan meski kadang kelas sedikit ramai. Ini artinya, guru harus memiliki kemampuan penguasaan kelas, yaitu mampu mengkondisikan kelas jadi efektif untuk belajar. Dengan begitu, siswa dapat memperoleh pembelajaran secara efektif, efisien, dan bermakna.

Setelah kejadian itu, saya lalu memvariasikan cara menenangkan siswa tanpa menggunakan nada marah. Saya mengganti pendekatan dengan berusaha memberikan pengertian kepada siswa-siswa di  kelas. Saya berujar “Hayo anak-anak pilih Bu Guru marah-marah apa bersabar?”. Tentu mereka memilih saya bersabar.

Saya lalu mencoba membuat mereka mengerti tentang tugas yang harus mereka kerjakan secara bertahap dan berulang-ulang. Dengan cara ini, siswa tidak merasa tertekan, namun benar-benar memahami apa yang harus mereka kerjakan. Pendekatan saya ini mungkin cocok diterapkan di kelas yang saya ajar, yaitu kelas 1 SD, tetapi belum tentu cocok untuk kelas lain.

== Alternatif jawaban 2 ==  

Alasan saya memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang bermakna adalah karena tugas tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, relevan dengan materi, melibatkan siswa secara aktif, memberikan pengalaman nyata, dan memungkinkan evaluasi serta umpan balik yang efektif.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Pengalaman Belajar yang Paling Bermakna?PMM

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved