Sadis Bunuh Gadis Penjual Gorengan, Sifat Asli Pelaku Diungkap Tante, Ternyata Takut Pada Sosok Ini

"(Indra) sering pulang lah itu, kawannya ngajak (pakai narkoba), padahal dia enggak ada lagi main narkoba. Itulah, dia sering pulang tuh (pakai narkoba)," pungkas Suryati.

"Kedapatan sama saya (Kata tante) 'Indra mulai lagi (pakai narkoba). Katanya (Indra) 'enggak nte'. Dia (Indra) kalau nampak saya takut memang," sambungnya.

Baca juga: Akal-akalan Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Disorot Kriminolog, Pelaku Ungkap Pengakuan Mengejutkan

Jejak Pelarian Tersangka

Perihal rekam jejak kriminal pelaku, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono sempat menguak fakta mengejutkan.

Bahwa alasan Indra Septiarman sulit ditangkap polisi hingga buron selama 11 hari karena ia merupakan seorang residivis.

Usut punya usut, pihak kepolisian sudah beberapa kali melakukan penyergapan, namun Indra selalu lolos.

Pelarian pertama, saat hujan deras Indra masuk hutan dan lolos dari penyergapan.

Dua hari kemudian, polisi kembali melakukan penyergapan, tapi lagi-lagi lolos karena berpindah tempat. 

Lalu di hari ke-9 pembunuhan Nia, Indra kembali lolos dari penyergapan polisi.

Selama 10 hari pelarian, Indra disebut menguasai medan pelarian, dengan cara keluar masuk hutan.

Sampai akhirnya di hari ke-11, Indra berhasil ditangkap saat bersembunyi di loteng sebuah rumah kosong di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam.

Pengakuan Tersangka

Berhasil diamankan, Indra Septiarman sempat mengurai pengakuan tak terduga.

"Pengakuan dari tersangka bahwa dilakukan pemerkosaan dulu baru dibunuh, gitu," ujar Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.

Namun berdasarkan hasil otopsi, diketahui bahwa korban diduga dirudapaksa saat sudah meninggal dunia.

"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di  paru-paru korban," kata Irjen Pol Suharyono.

Kendati demikian, ada pengakuan lain dari pelaku yang tak kalah membuat publik syok yakni Indra mengaku sudah mengincar korban lebih dari satu kali.