Breaking News

KISAH NYATA: Bocah SD Perkosa Siswi SMP 3 Hari Berturut-turut, Korban Tak Berdaya Digilir 6 Orang

Mirisnya, bocah SD yang masih dibawah umur itu tega menggilir gadis kecil berusia 13 tahun selama 3 hari berturut-turut.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist
Bocah SD Perkosa Siswi SMP 3 Hari Berturut-turut, Korban Tak Berdaya Digilir 6 Orang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pemerkosaan yang melibatkan anak dibawah umur belakangan kian marak.

Bahkan, baru-baru ini siswi SMP digilir oleh bocah SD dan teman-temannya.

Kisah nyata ini terjadi Kecamatan Tualang, Riau.

Mirisnya, bocah yang masih dibawah umur itu tega menggilir gadis kecil berusia 13 tahun selama 3 hari berturut-turut.

Korban yang masih duduk dibangku kelas VII SMP ini pun menceritakan pengalaman pahitnya kepada orangtuanya.

"Korban dicabuli saat pulang dari sekolah. Kejadiannya pada 12 September 2024. Diduga pelaku enam orang," terang Kasatreskrim Polres Siak, AKP Bayu Ramadhan Effendi.

Saat ini, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga korban.

Sejauh ini, sambung dia, unit PPA Satreskrim Polres Siak masih mengumpulkan sejumlah keterangan saksi dan barang bukti.

"Keluarga korban sudah melapor. Korban telah mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual, termasuk pencabulan dan perundungan seksual," terangnya.

Lalu seperti apa kronologinya?

Usut punya usut rupanya pelaku berjumlah enam orang.

Dari enam pelaku, 3 diantaranya masih duduk dibangku sekolah dasar alias masih SD.

Sedangkan tiga pelaku lainya merupakan siswa SMP.

Aksi rudapaksa yang dilakukan 6 anak dibawah umur ini terjadi selama tiga hari berturut-turut yakni sejak tanggal 12 sampai 14 September 2024 lalu.

Identitas pelaku masing-masih berinisial OMK, RN, IZ, PZ, DBP, dan BZ. 

Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Siak, Aipda Leonar Pakpahan mengatakan, korban selama tiga hari berturut-turut dicegat dan diperkosa oleh para pelaku saat pulang sekolah.

"Awalnya korban dicabuli pada tanggal 12 (September), kemudian berlanjut sampai 13 dan 14 September 2024."

"Selain pada 12 September 2024, perbuatan cabul oleh sekelompok remaja itu ternyata berlanjut," tuturnya, Kamis (3/10/2024), dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Ilustrasi pencabulan.
Ilustrasi pencabulan. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Aipda Leonar menjelaskan, lokasi rudapaksa berada di rute korban ketika pulang sekolah.

Setiap hari, korban memang berjalan kaki saat pulang dari sekolah.

Saat itu, tepatnya hari Kamis (12/9/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban pulang sekolah diajak pelaku untuk ke semak-semak.

“Para pelaku BZ, PZ, dan FO langsung meminta korban untuk mengikutinya. Pelaku mengatakan ikuti saja aku,” bebernya.

Di sana korban dirudapaksa di semak-semak.

Pelaku saat itu mengancam korban untuk tidak menceritakan ke orang tua.

Aksi bejat bocah tersebut berlanjuta, keesokan harinya aksi rudapaksa kembali terjadi.

Kali in, korban dirudapaksa oleh 6 pelaku di lokasi yang berbeda.

“Pelaku melakukan perbuatannya bersama-sama terhadap korban,” imbuhnya.

Menurutnya, polisi saat ini sudah menerima laporan dari keluarga korban.

“Jadi kami menangangi perkara ini merupakan limpahan dari Polsek Tualang,” lanjutnya.

Aparat kepolisian masi memburu para pelaku dan memberikan pendampingan ke korban.

“Penyidik sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini mengingat para pelaku masih di bawah umur, dari 6 orang itu umurnya masih 11, 12, 13, dan 14 tahun,” terangnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved