Pesan Terakhir Benny Laos untuk Edbert, Perlihatkan Kehidupan Sengsaranya Dulu: Biar Jangan Sombong

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos rupanya sempat memberikan pesan terakhir untuk putra sulungnya, Bennet Edbert Laos.

Pesan terakhir dari Benny Laos itu merupakan pelajaran hidup yang sangat berharga untuk Edbert.

Punya harta kekayaan Rp 700 miliar, siapa sangka kalau masa kecil Benny Laos ternyata sengsara.

Ia sempat tak bisa berobat karena orangtuanya tidak punya uang.

Masa kecil Benny Laos banyak dihabiskan di Maluku Utara.

Benny Laos pun merantau hingga akhirnya bisa mengubah nasib dan kehidupannya.

Namun saat ia hendak kembali untuk maju sebagai Cagub, Benny Laos justru meninggal dunia di tanah kelahirannya.

Benny Laos tewas dalam insiden speedboat terbakar di Pelabuhan Bobong, Taliabu, Maluku Utara pada Sabtu (12/10/2024).

Ia tewas saat melakukan kampanye sambil menyapa masyarakat daerah terpencil di Maluku Utara.

Benny Laos juga pernah kampanye di kampung halamannya, Desa Galala, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Tak sendirian, ia mengajak serta istrinya Sherly Tjoanda dan putra sulungnya, Edbert Laos.

Edbert pun diajak oleh Benny Laos mengunjungi rumah sederhana tempat dirinya dulu bekerja.

Benny Laos bekerja pada seorang wanita yang dipanggil Ikam.

Ia lalu mengajak Edbert Laos masuk ke dalam rumah sederhana itu dan menunjuk sebuah ruangan di dalam rumah.

"Di sini dulu papi punya tempat coklat, dulu di sini masih sumur belum ada keramik. Jadi tiap pagi Papi bangun belah-belah cokelat, terus baru jemur di luar," kata Benny Laos dikutip dari akun TikToknya, Selasa (15/10/2024).

Sambil menggoda Edbert, Benny Laos pun menanyakan apakah anaknya mau tinggal di rumah sederhana itu.

Baca juga: Sosok Edbert Laos Putra Sulung Benny Laos, Kuliah di Amerika Serikat, Siap Gantikan Posisi Sang Ayah

"Sekali-kali tinggal di sini sudah, ya ?," tanyanya ke Edbert.

Mendengar itu, Edbert pun hanya tersenyum kepada sang ayah.

Rupanya saat itu Benny Laos baru seumur Erbert saat bekerja di rumah tersebut.

Ia lalu memperlihatkan sebuah kamar sederhana yang jadi tempat ia tidur selama bekerja di sana.

"Kamar papi dulu di sini, tempat tidurnya dulu di pojok. Kamu mau lanjutin tidur di sini?," tanya dia lagi.

Menurut Benny Laos, saat itu dirinya bekerja sebagai penjaga toko dan pembuat cokelat.

"Papi bangun tidur langsung jaga toko, urus cokelat, cengkeh," kata dia.

Benny Laos dan Edbert kemudian terlihat asyik menikmati makanan yang disediakan oleh Ikam.

Dengan menu sederhana, keduanya terlihat makan dengan lahap.

"Gimana rasanya bawa anak balik ke tempat kerja dulu?," tanya Sherly Tjoanda pada Benny Laos.

Rupanya alasan Benny Laos mengajak Edbert adalah untuk memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga.

Baca juga: Pesan Terakhir Anak untuk Cagub Benny Laos, Edbert Nangis Sambil Tarik Rambut, Jadi Pengganti Ayah

Benny Laos pun berpesan pada anaknya agar tidak sombong meski kini hidup serba berkecukupan.

"Biar Edbert tahu papinya dulu bagiamana, biar sekarang jangan sombong," kata Benny Laos.

Saat kampanye di depan warga, Benny Laos mengatakan kalau dulu dirinya hidup susah.

"Saya juga dulu sengsara karena orangtua saya di sini. Waktu masih bujang kecil saya cepat-cepat keluar supaya saya tara mau setengah mati, sekarang saya senang," kata dia.

Sang istri, Sherly Tjoanda juga mengatakan kalau suaminya dulu hidup susah.

"Saya merasa dia lahir sudah susah, dia berusaha menjadi sukses, dia hidup dengan keikhlasan hati. Dia tidak pernah bikin susah orang, dia selalu bantu orang dengan seadanya. Nggak mungkin dia selesai di rumah sakit yang tidak ada apa-apanya, yang bentuknya seperti sangat tidak layak," kata Sherly di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto, Senin (14/10/2024).

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t