Ayahnya Meninggal, Esa Siswi di Blitar yang Diusir Ibu Tiri Menangis: Ibu Kenapa Engga Pulang-pulang
setelah sang ayah menikah lagi, gadis remaja ini pun ikut tinggal bersama ayah dan ibu barunya. Nasib Esa rupanya tak seberuntung anak-anak yang lain.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM,, - Nur Esa Anastasya, seorang siswi di Blitar, Jawa Timur harus tetap menjalani hidup meski tanpa kehadiran ayah dan ibunya.
Sejak kecil, ia tak lagi mendapat hangatnya kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Bahkan, Esa tak bisa berbuat banyak saat ibu tirinya mengusirnya dari rumah setelah ayah kandungnya wafat.
Kisah hidup pahit itu terpaksa harus dijalani Esa.
Sejak duduk dibangku TK (taman kanak-kanak), kedua orang tuanya berpisah.
Sang ibu kandung bernama Susanti pergi mengadu nasib di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Esa saat itu tinggal bersama kakek dan neneknya.
Kemudian, setelah sang ayah menikah lagi, gadis remaja ini pun ikut tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu barunya.
Nasib Esa rupanya tak seberuntung anak-anak seumurannya.
Kepedihan kembali dirasakan Esa setelah ayah kandungnya, Suhebi meninggal dunia pada Februari 2024 lalu.
Ia tak lagi diizinkan tinggal bersama oleh ibu tirinya.
Esa pun terpaksa kembali tinggal bersama kakek dan neneknya.
Meski sosok sang ibu kandung masih hidup, namun Esa kini seperti seorang anak Yatim Piatu setelah ayahnya wafat.
Sebab, sudah bertahun-tahun ia tak pernah bertemu dengan ibu kandungnya yang kini dikabarkan sebagai seorang TKI.
Namun, hingga kini keberadaan Susanti, ibu kandung Esa masih misterius.
Baca juga: Esa Siswi Blitar Sakit Hati Dilupakan Ibu, Berani Ancam Pacar Susanti TKI : Saya Sumpahin Itu Orang
"Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana. Ia pamit kerja ke luar negeri saat Esa masih TK," kata Sanidi (76), kakek Esa kepada wartawan.
Sejak pamit bekerja sebagai TKI, putrinya sudah tak pernah pulang ke tanah air.
Sejak usia 6 tahun, Esa lebih banyak tinggal dengan kakeknya Sanidi (76) penjual bakso kikil di Kademangan, Kabupaten Blitar.
"Kalau gak mau pulang juga gak apa-apa tapi tolong kasih saya alasan kenapa gak mau pulang," kata Esa saat berbincang dengan Faisal Soh, relawan pekerja migran Indonesia (PMI).
Menurut Sanidi, Esa tinggal bersamanya di Kademangan, Kabupaten Blitar dari TK hingga kelas 4 SD.
Kemudian, saat naik kelas 5 SD, Esa diajak oleh ayah kandungnya tinggal bersama di Serang, Banten setelah sang ayah menikah lagi.
Esa sempat masuk pondok pesantren di MTS, namun akhirnya memutuskan putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya di Blitar.
"Namanya gak biasa mondok kan jadi susah adaptasi," kata Esa kepada TribunnewsBogor.com.
Esa pulang ke rumah kakeknya pada Agustus 2023, kemudian sang ayah meninggal pada Februari 2024.
Kini Esa mencari keberadaan ibunya dan mengaku ingin bertemu.
Esa mengaku khawatir dengan sang ibu yang kini kabarnya berada di Singapura.
Ia juga berharap ibunya mau pulang ke Indonesia untuk berkumpul lagi dengan Esa.
Baca juga: Penampakan Foto Ibu Esa Siswi Blitar yang 10 Tahun Hilang, Susanti TKI Pose Bersama Anak Kecil Lain
"Kalau misalnya nggak mau ketemu keluarga di sini, sama orangtuanya, sama saya juga nggak apa-apa. tapi ya ngasih kabar. Soalnya suatu saat juga saya pasti bakal butuh ibu," kata Esa.
Usut punya usut, belakangan terungkap jika hubungan Susanti dengan ibu kandungnya yakni nenenk Esa rupanya kurang harmonis.
Hal itu terungkap berdasarkan kesaksian teman Susanti yakni Eli.
Kepada Eli, Susanti sempat cruhat jika hubungannya dengan nenek Esa tak harmonis.
"Terus hubungannya juga gak baik-baik sama ibunya, pernah cerita sih," kata Eli ke Faisal Soh melalui telepon.
Menurut Eli, Susanti sempat cerita kalau ibunya itu hanya meminta uang saja.
"Soalnya ibunya itu maunya uang-uang kayak gitu lah, kalau cerita ke aku tuh kayak gitu," jelas Eli.
Baca juga: Ternyata Bukan Anggota TNI, Ayah Esa Siswi Blitar Pekerja Biasa: Kenal Sama Ibu di Luar Negeri
Kasus ini viral setelah video Esa siswa Blitar viral di media sosial karena minta jemput polisi.
Pada video yang diunggah di akun Polres Blitar Kota, Esa mengaku hanya tinggal bersama kakek dan neneknya.
"Ibu nggak ada, nggak ngurusin," kata Esa sambil menangis.
Sementara itu, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Supriyadi mengatakan remaja tersebut sempat mengirim pesan di medsos Polres Blitar Kota ketika dijemput olehnya,
Alasan ia meminta dijemput oleh polisi pun karena rindu ayahnya yang sudah meninggal dunia.
"Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs."
"Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Andang Wastiono, mengatakan polisi berusaha memfasilitasi Esa agar sekolah lagi.
Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.
"Setelah kami beri pengertian, anaknya juga mau sekolah lagi. Kami sedang mengupayakan sekolah untuk anak tersebut," kata dia.
Curhatan Reza Gladys Soal Ibunya Idap Gangguan Jiwa, Cerita Kisah Pilu Masa Kecil hingga Jadi Dokter |
![]() |
---|
Pengakuan Ngeri Remaja Bunuh Ibu Kandung Saat Sedang Sholat, Ayah Pelaku Ungkap Cerita Mengejutkan |
![]() |
---|
14 Tahun Terpisah, Akhirnya Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandung, Jadi Kado Terindah Hari Ulang Tahun |
![]() |
---|
Blak-blakan Jawab Tuduhan Siksa Penyanyi Farel Prayoga, Ibu Tiri Ungkap Cerita Asli: Ada yang Cacat? |
![]() |
---|
Akhirnya Ibu Tiri Bongkar Asal-usul Penyanyi Cilik FP, Singgung Soal Anak Hasil Perselingkuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.