Viral di Medsos
Tangis Pilu Pemulung Disabilitas, Nunggak Biaya Sekolah Anak, Terancam Diusir dari Kontrakan
Pria disabilitas warga Jalan Raya KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok itu kini harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Miswan (40), terlahir dengan tubuh yang tak sempurna.
Pria disabilitas warga Jalan Raya KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok itu kini harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Dia memiliki istri dan dua orang buah hati.
Pria yang berprofesi sebagai pemulung itu saat ini tengah gusar.
Dia harus bekerja ekstra lantaran telah menunggak sewa rumah kontrakan selama 3 bulan. Di mana biaya sewa kontrakan itu per bulannya Rp 800 ribu.
Tak hanya itu, Miswan juga belum membayarkan biaya sekolah, buku dan seragam anak-anaknya.
Kondisi sulit yang dialami membuat Miswan kerap menangis di jalan.
"Kadang sering nangis sendirian di jalan saat mikir keadaan, mikir beratnya perjuangan sebagai seorang suami di jalanan harus memikul beban yang begitu berat," ucapnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Instagram partners_in_goodness, Selasa (22/10/2024).
Kendati demikian, Miswan berusaha keras agar keluarganya tak merasa kesulitan.
"Di sisi lain mikir yang penting anak bisa belajar, yang penting anak bisa sekolah, anak bisa punya masa depan bagaimanapun perjuangan, apapun penderitaan saya di jalanan," bebernya.
"Biar cukup saya yang merasakan, asalkan jangan anak istri ikut merasakan juga," sambungnya.
Saat beraktifitas, tubuh tak sempurna Miswan kadang sering bertentangan.
Dia sering terjatuh saat mendorong gerobak.
Pun dia kerap terserempet kendaraan yang melintas.
Miswan hanya berharap ada kemudahan di setiap kesulitan yang saat ini menerpanya.
Kisah lain
Kisah Wawan (45), warga Kampung Genteng RT 01/04, Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, hanya berteman dengan handphone menjadi perhatian publik.
Hidup sebatang kara membuat Wawan tak ada pilihan lain untuk bertahan hidup besahabat dengan handphone.
Tak ada lagi yang dapat diandalkan sejak nenek dan ibu kandungnya meninggal dunia.
Ya, Wawan adalah seorang pria yang mengalami kelumpuhan sejak 28 tahun lalu.
Dikutip dari sumber lain, Wawan menjelaskan, kelumpuhan yang dideritanya diawali dengan adanya gejala kejang-kejang selama kurang lebih 6 tahun yang lalu.
Kemudian, lama kelamaan tangan dan kakinya mengalami pembengkokan dan lumpuh, tanpa bisa digerakkan kecuali jari tangan.
"Penyakit yang saya deritanya sejak tahun 1997 hingga tahun 2024, dulu diurus sama nenek saya," ucapnya dikutip TribunnewsBogor.com, Selasa (22/10/2024).
"Namun meninggal, dan orang tua juga sudah meninggal dua-duanya, jadi yang mengurus tetangga saya atau temen saya," sambungnya.
Sejak menjadi sebatang kara, perasaan takut merepotkan banyak orang dirasakan Wawan.
Dia pun merasa malu karena selalu minta sering meminta bantuan.
"Dulu ketika masih ada nenek dan orang tua saya masih bisa ada yang mengurus dan membiayai saya," bebernya.
"Namun mereka sudah meninggal semua, untuk ngandelin tetangga atau teman-teman malu," tambahnya.
Agar tak menjadi beban, Wawan pun berharap uluran bantuan donatur.
Dari bantuan tersebut, kata Wawan bakal dijadikan bekal usaha agar tak menyulitkan orang lain.
tak sempurna
Sukmajaya
Kota Depok
disabilitas
pemulung
buah hati
menangis
jalanan
Miswan
TribunnewsBogor.com
Pantas Masih Sombong Usai Dipecat PT Timah, Ternyata Ini Aset Wenny Myzon, Penghasilan Beda Jauh? |
![]() |
---|
Minta Maaf, Karyawan PT Timah Sebut Video Ejek Honorer Antre BPJS Cuma POV : Itu Sudut Pandang Saya |
![]() |
---|
Viral Aksi Justin Hubner Edit Caption Postingan Soal Shin Tae-yong Dipecat, Ternyata Ini yang Diubah |
![]() |
---|
Viral Caption Unggahan Justin Hubner Soal Shin Tae-yong Diedit, Fans Timnas: Pemain Dibungkam |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Jakpus Mengejutkan, Ayah Tak Terima, Endingnya Beda Seperti di Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.