Viral di Medsos

Perkara Bayi Diberi Makan Pedas, Mertua dan Menantu Cekcok, Gantungan Baju Jadi Alat Pemukulan

Cekcok berujung tindak kekerasan antara mertua dengan menantu viral di media sosial.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase tribun Bogor
Cekcok mertua dengan menantu gara-gara bayi diberi makanan pedas 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Cekcok berujung tindak kekerasan antara mertua dengan menantu viral di media sosial.

Cekcok itu berawal lantaran sang menantu menegur mertua karena bayi berusia 1,5 tahun diberi makanan pedas hingga keluar air mata.

Tak terima ditegur, mertua pun membalasnya dengan ucapan kasar dan tindakan pemukulan.

Hal itu dibagikan akun media sosial Instagram dan akun X @kegblgnunfaedah.

Dalam video yang dilihat TribunnewsBogor.com, Minggu (3/11/2024) nampak sejumlah benda berjatuhan dari pertikaian yang terjadi antara mertua dan menantu.

Tak hanya itu, terdengar pula kata-kata kasar yang keluar dari mulut keduanya.

Selain itu, ibu kandung dari bayi yang diberi makan pedas oleh neneknya itu juga menuliskan pesan kronologi.

"Awalnya aku marah karna anakku dikasih makan balado teri terong yang pedes, sampa anakku keluar air mata kepedesan. Anakku baru umur 1,5 tahu," tulis keterangan dalam video.

Perselisihan tak sampai disitu. Mertua juga menyebut menantunya tak tahu diri.

Mertua beranggapan mestinya menantu itu bersyukur karena bayinya telah disuapi makan.

"Aku kan niatnya bagus, kasih makan anak lo. Mikir dong, gila lo," timpal mertua.

Mendengar omelan mertua, menantu pun menjawab dengan kalimat serupa "elo yang gila," balas ibu bayi.

Padahal, menurut penjelasannya, jika sebelumnya sang menantu selalu diam saat dimaki oleh mertua.

Keributan pun tak terelakkan, hingga terjadi pemukulan yang dilakukan mertua menggunakan piring plastik dan hanger pakaian kepada menantu.

"Padahal anakku udah nangis, tapi dia tetep aja mukulin aku terus," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved