Viral di Medsos

Buntut Panjang Viral Siswi SD Dibotakin Guru, Dinas Pendidikan Bersuara, Nasib Sang Murid Kini Miris

Kasus siswi SD dibotakin gurunya berbuntut panjang. Dinas pendidikan Cianjur buka suara. Kehidupan miris korban belakangan disorot.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase TikTok
Kasus siswi SD dibotakin gurunya berbuntut panjang. Dinas pendidikan Cianjur buka suara. Kehidupan miris korban belakangan disorot. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viralnya kasus seorang siswi SD di Cianjur dibotakin guru gara-gara banyak kutu ternyata berbuntut panjang.

Dinas Pendidikan wilayah Cianjur akhirnya bersuara dan menindak tegas guru viral yang menggunduli kepala murid perempuannya.

Bukan hanya itu, belakangan kehidupan sang siswi SD yang dibotakin ikut terkuak.

Bagaimana nasib guru dan siswi viral tersebut?

Diwartakan sebelumnya, viral video di media sosial soal seorang siswi SD Babakan Mekarwangi, Cianjur menangis usai pulang sekolah.

Usut punya usut ternyata siswi berinisial A itu berurai air mata karena rambutnya dicukur hingga gundul oleh sang guru di sekolah.

"Astaghfirullah hal adzim. Ibu bapak, ini ceritanya baru pulang sekolah, pulangnya nangis, katanya digundulin gurunya. Alasannya digundulin tuh karena katanya banyak kutu. Tolong bapak ibu guru yang terhormat, memang enggak ada cara yang pantas selain digundulin gini? saya selaku keluarganya merasa tak enak melihat ini," kata keluarga siswi A.

Baca juga: Sosok Guru SD Viral Botakin Murid Perempuan Karena Banyak Kutu, Ucap Nasihat Menohok ke Ortu Siswa

Pasca-kejadian tersebut viral, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur Ruhli Solehudin akhirnya angkat bicara.

Ruhli menyayangkan tindakan guru di SD tersebut yang bak sepihak memutuskan sebuah perkara.

Menurut Ruhli, guru harusnya bertanya terlebih dahulu soal tindakan untuk muridnya.

Hal itu bak merujuk pada guru yang semestinya meminta izin dari orang tua murid jika hendak melakukan suatu hal.

"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Olahraga menyayangkan kepada salah seorang guru tersebut mengambil sikap secara sepihak. Bagaimana ke depan apabila ada hal-hal yang terjadi di lapangan baik untuk siswa alangkah lebih baiknya itu dikoordinasikan terlebih dahulu secara musyawarah," kata Ruhli Solehudin dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube SCTV, Jumat (8/11/2024).

Tak cuma menyayangkan, pihak Dinas Pendidikan Cianjur juga bakal memberikan sanksi untuk guru viral tersebut.

"Minimal ada pengawasan dan pembinaan untuk semua PPK yang ada di dinas," ujar Ruhli.

Sebelumnya, guru viral yang menggunduli siswi A sempat memberikan klarifikasi.

Diungkap guru perempuan tersebut, ia mencukur habis rambut A karena banyak kutu.

Namun sebelum melakukan tindakan tersebut, sang guru mengaku telah banyak berupaya.

Termasuk dengan memberikan kapur barus ke kepala siswi A.

"Gimana ini rambutnya gini (banyak kutu). Saya tanya ada enggak kapur ajaib, ada kapur ajaib. Sama saya dipotong gini, diparut sama ini (kapur ajaib), ditaruhkan di kepalanya, pakai baby oil," pungkas guru A dalam rekaman video viral.

"Mau gini terus atau sakit sebentar besok juga udah cantik," sambungnya.

Baca juga: Bujukan Guru Cukur Rambut Siswi karena Banyak Kutu, Sempat Pakai Kapur Ajaib : Besok Cantik Lagi

Nasib siswi SD yang digundulin

Sementara sang guru dapat sanksi tegas, nasib murid yang digundulinya tak kalah miris.

Diungkap keluarga, siswi SD tersebut ogah masuk sekolah karena malu.

Tak hanya itu, siswi A juga terus menangis lantaran tak lagi punya rambut.

"Anaknya jadi enggak mau sekolah lagi. Gimana kalau gini, ada tanggung jawabnya? Saya mah melihatnya juga sakit hati, sakit," kata keluarga A dalam video yang viral.

Karenanya guna mengatasi mental siswi A yang terganggu akibat aksi sang guru, Dinas Pendidikan pun bergerak cepat.

Yakni pihak dinas menyediakan psikolog untuk memulihkan mental korban.

"Menurut keterangan dari perlindungan anak, sudah mulai action dan sudah komunikasi dengan pihak keluarga. Penanganannya untuk pendampingan psikologi (anak)," imbuh Kabid SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur Aripin.

Untuk diketahui, siswi A punya kehidupan yang miris.

Masih berusia sekolah dasar, siswi A ternyata tak tinggal bersama orang tuanya.

Siswi A selama ini cuma tinggal bersama sang nenek.

Alasannya karena orang tua A sedang mencari nafkah di kota lain.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMMCUjgswtuagAw?hl=id≷=ID&ceid=ID persen3Aid

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved