Polisi Tembak Polisi
Penyebab Kapolres Selamat dari Tembakan Kabag Ops, Pasrah Peluru AKP Dadang Tembus ke Dalam Rumah
Penyebab Kapolres Selamat dari Tembakan Kabag Ops, Ternyata AKP Dadang Iskandar Sudah Siap Adu Tembak
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terjawab sudah penyebab Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti bisa selamat saat polisi tembak polisi.
Padahal rumahnya diberondong tembakan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
AKBP Arief juga tidak membalas tembakan AKP Dadang.
AKP Dadang Iskandar memberondong tembakan di rumah dinas Kapolres AKBP Arief Mukti setelah membunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.
Dia membawa 42 butir peluru yang terbagi dalam dua magasin.
Satu magasin berisi 16 butir dan 15 butir peluru.
Selain itu polisi juga menemukan 11 butir peluru yang belum dimasukkan ke mahasin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar Kombes Pol Andri Kurniawan mengatakan AKP Dadang menembali rumah dinas Kapolres sebanyak 7 kali.
"Berdasarkan olah TKP selongsong kami temukan 6 di rumah Kapolres, tapi lubang ada 7," katanya.
Dengan begitu total tembakan yang dilakukan AKP Dadang Iskandar sebanyak 9 kali.
"2 di korban (AKP Ulil) dan 7 di rumah Kapolres," katanya.
Menurutnya setelah menembak AKP Ulil Ryanto Anshari di parkiran Mapolres Solok Selatan, Dadang langsung ke rumah dinas kapolres.
Jarak dari Mapolres ke rumah dinas sekitar25 meter.
Baca juga: Wajah Intel Cantik Calon Istrik AKP Ulil Ryanto, Nangis Ratapi Jasad Korban Polisi Tembak Polisi
Menurut Andri, saat Dadang datang sebenarnya Kapolres ada di dalam rumah dinas.
"Pak Kapolres ada di dalam rumah," katanya,
Walau rumahnya ditembaki, tapi AKBP Arief Mukti tidak membalasnya.
"Tidak ada (tembak-menembak) satu arah saja," katanya.
Bahkan AKP Dadang Iskandar dan AKBP Arief Mukti juga tidak bertemu saat polisi tembak polisi.
Baca juga: Curhat Terakhir AKP Ryanto Ulil Sebelum Tewas Ditembak Polisi, Keluhkan Beban Kerja yang Berat
Hal itu lah yang menyebabkan Kapolres selamat dari polisi tembak polisi.
"Tidak, tidak (bertemu)," kata Kombes Pol Andri Kurniawan.
AKP Dadang Iskandar melakukan penembakan karena didasari kasus tambang ilegal yang sedang ditangani AKP Ulil Ryanto Anshari.
Jajarannya menangkap seorang sopir yang diduga terlibat dalam kasus galian C tambang ilegal di Solok Selatan.

Pelaku tambang ini lantas meminta bantuan pada Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Sampai kemudian Dadang menembak Ulil pada bagian dahi dan pipi di parkiran Mapolres Solok Selatan pukul 00.43 WIB.
Ia kemudian menyerahkan diri pukul 03.30 WIB.
Andri mengatakan, Dadang telah ditetapkan sebagai tersangka.
AKP Dadang dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 subsider Pasal 351 tentang pembunuhan berencana.
Dugaan berencana didasarkan pada bukti bahwa Dadang membawa satu senjata api dengan 42 peluru.
Namun, ia mengatakan, dirinya belum bisa menjelaskan bagaimana cara Dadang mempersiapkan pembunuhan berencana.
"Ancaman hukumannya untuk Pasal 340 maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun," jelasnya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Nasib Miris Pelaku Polisi Tembak Polisi Dipecat dari Polri, Jejak Karir Dadang Iskandar Disorot |
![]() |
---|
Aksi Ajudan Selamatkan Kapolres dari Tembakan AKP Dadang, Peluru Tembus Kasur, Kenapa Tidak Balas ? |
![]() |
---|
Miris Isi Dompet AKP Ulil Ryanto Sebelum Ditembak AKP Dadang Iskandar, Cuma Ada Uang Rp 70 ribu |
![]() |
---|
Penampakan Rumah AKP Ulil Ryanto Korban Penembakan AKP Dadang, Tak Ada Sofa dan Lemari Baju |
![]() |
---|
Rumah Sederhana AKP Ulil Korban AKP Dadang, Rela Kosongkan Dompet Demi Beli Barang Mewah untuk Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.