Viral di Media Sosial

Debat Panas Agus Buntung Vs Pihak Korban Soal Kronologi Rudapaksa, Hotman Paris Ikut Turun Tangan

Agus Buntung terlibat debat panas dengan pihak korban saat membahas terkait kasus dugaan rudapaksa yang menjeratnya. Hotman Paris ikut bersuara.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Agus Buntung terlibat debat panas dengan pihak korban saat membahas terkait kasus dugaan rudapaksa yang menjeratnya. Hotman Paris ikut bersuara. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Debat sengit antara Agus Buntung, pria disabilitas yang dituduh memerkosa mahasiswi dengan pihak korban belakangan viral.

Agus Buntung bahkan ngotot mempertahankan argumennya bahwa ia tidak pernah melecehkan apalagi merudapaksa korban.

Sementara di sisi lain, pendamping korban yang diwakili oleh aktivis NTB mengungkap penjelasan mengejutkan soal perangai licik Agus Buntung.

Diwartakan sebelumnya, Agus Buntung (21) resmi jadi tersangka kasus pemerkosaan seorang mahasiswi di Mataram, NTB.

Penetapan tersangka atas kasus Agus Buntung itu dilakukan oleh penyidik Polda NTB.

Agus disinyalir melecehkan seorang mahasiswi berinisial MA pada tanggal 7 Oktober 2024 lalu di kampus kawasan Mataram.

Resmi jadi tersangka, Agus tak ditahan di Polda NTB.

Hal itu lantaran Agus penyandang disabilitas yang tak memiliki lengan sehingga hanya menjalani tahanan rumah selama 20 hari.

Kendati tak ditahan, Agus Buntung tetap pilu lantaran dituduh memerkosa hingga citranya berubah buruk.

Padahal diungkap Agus, kronologi kejadian dugaan pemerkosaan tidak seperti yang diceritakan oleh korban.

Dalam tayangan tv one news, Agus mengurai kronologi singkat momen saat ia dituduh merudapaksa.

Awalnya Agus meminta bantuan kepada korban yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

"Berawal saya dari kampus mau nyari makan ke teras Udayana. Setelah saya cari makan, saya keinginan balik ke kampus. Saya mau minta tolong kepada seseorang di sana, saya minta tolong seorang wanita. Setelah saya minta tolong ke wanita ini, dia bersedia. Terus saya kira dia nganter saya, ternyata dikelilingi saya di Islamic Center," ungkap Agus Buntung, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (2/12/2024).

Diajak naik motor melalui jalan memutar tiga kali, Agus mengaku syok saat dibawa ke homestay dekat kampus.

Agus semakin terkejut kala diajak berhubungan badan di penginapan tersebut oleh sang mahasiswi yang tak ia kenal.

Di momen itu Agus mengaku cuma bisa pasrah karena bingung dengan kejadian yang ia alami.

Agus bahkan menyebut bahwa yang membuat pintu kamar penginapan dan pakaiannya adalah sang mahasiswi.

"Langsung di ajak ke lokasi itu (penginapan), dia yang bayar, dia yang buka pintu, dua yang bukain semua-muanya saya, dia yang gituin saya," imbuh Agus.

Debat sengit pelaku dan pihak korban

Cerita yang disampaikan Agus itu langsung ditimpali oleh pendamping korban yakni Ade Lativa.

Tahu cerita sebenarnya dari korban, Ade Lativa membantah semua keterangan dari Agus Buntung.

Diungkap Ade, Agus lah yang mengancam korban sehingga korban mau menuruti perintah Agus Buntung untuk ke penginapan.

Diceritakan oleh korban kepada Ade, pelaku menggunakan trik agar korban mau memenuhi permintaan Agus Buntung termasuk berhubungan badan.

"Pernyataan korban yang menjadi titik perhatian kami adalah di sana terjadi manipulasi dan ancaman yang dirasakan oleh korban di mana pelaku mengancam bahwa jika korban tidak menuruti permintaan dari pelaku maka pelaku akan membeberkan masalah-masalah yang sudah mereka sharing selama obrolan itu terhadap orang tua korban. Korban merasa ketakutan dan akhirnya secara terpaksa menuruti permintaan-permintaan pelaku. Setelah ancaman itu terjadi, pelaku meminta korban untuk membawa dirinya ke sebuah homestay, akhirnya di sana terjadi pelecehan seksual fisik dari pelaku ke korban," kata Ade Lativa.

Mendengar cerita Ade Lativa, Agus buru-buru menyangkalnya.

Pemuda yang masih jadi mahasiswa semester 7 itu menyebut dirinya tidak pernah mengancam korban.

Bahkan menurut Agus, korban harusnya bisa melawan jika memang hendak dirudapaksa.

Sebab kata Agus, korban punya anggota tubuh yang lengkap tidak seperti dirinya.

"Tidak ada, saya berani sumpah tidak ada ancaman. Ancaman seperti apa? kan dia (korban) bisa melawan, dia bisa semuanya, dia normal, sedangkan saya kayak gini," imbuh Agus ngotot.

"Saya rasa akan menjadi sangat lucu bagi korban untuk membuat-buat cerita ini dan seperti seakan 'bunuh diri' melempar dirinya ke kubangan penghakiman masyarakat saat ini. Jadi tentu saja apa yang korban katakan ini adalah benar sebenar-benarnya. Karena jika memang korban berbohong atau membuat cerita, itu sama korban 'bunuh diri', melempar dirinya ke persoalan yang merugikan diri sendiri. Ini kebenaran yang diungkap korban," timpal Ade Lativa.

Tak cukup sampai di situ, Ade Lativa yang merupakan Puteri Indonesia NTB 2023 itu juga mengungkap fakta mencengangkan lainnya terkait kasus Agus Buntung.

Usut punya usut, diduga ada tujuh wanita yang mengaku dilecehkan oleh Agus.

Mendengar tuduhan dari Ade Lativa soal tujuh korban itu, Agus langsung membela diri.

"Korban yang melapor ini bukan satu-satunya korban sebenarnya. Di dalam kasus ini, dua saksi lainnya itu adalah korban lainnya. Jadi di dalam kasus ini sebenarnya ada tiga korban dari si pelaku dengan modus yang serupa. Kami sendiri sejauh ini sudah mengidentifikasi ada total tujuh korban yang sudah berhasil kami identifikasi sebagai korban dengan pelaku yang sama," ucap Ade Lativa.

"Nah, kalau itu saya berani bilang tidak. Kenapa seketika baru ada kejadian ini seketika semua melaporkan yang tidak-tidak? Kalau memang ada anu (kejadian), dia (korban) sudah laporin saya. Kenapa seketika ada kasus saya ini, semuanya langsung dicari-cari kesalahan orang. Tidak ada, ancaman seperti apa? itu yang saya pengin tahu," pungkas Agus.

"Ketika masih di taman Udayana korban sebenarnya sempat melakukan perlawanan, bahwa korban tidak ingin, tapi modusnya saat itu korban diajak untuk melakukan pembersihan untuk terlepas dari dosa masa lalu. Saat itu korban sudah menyatakan 'saya tidak mau, saya bisa bertaubat sendiri'. Tapi pelaku mengancam tidak hanya sekali '(pelaku) akan membeberkan semua obrolan itu ke orang tua'. Termasuk (pelaku) mengatakan ke korban 'saat ini korban sudah terikat dengan dirinya (pelaku)' itu yang membuat korban ketakutan," kata Ade Lativa.

Baca juga: Awal Mula Agus Buntung Dituduh Perkosa Mahasiswi, Pelaku Pasrah Disuruh Korban Lakukan Ini di Kamar

Tanggapan Hotman Paris

Kasus Agus Buntung yang kian memanas itu rupanya turut disorot pengacara kondang Hotman Paris.

Melalui laman media sosialnya, Hotman menanggapi saling klaim antara Agus dengan pihak korban.

Enggan gegabah, Hotman mengaku kasus Agus Buntung tersebut harus dicermati dari dua sisi yakni pelaku dan korban.

Karenanya guna membantu penyelesaian kasus tersebut, Hotman bersedia membantu Agus Buntung.

Hotman dan timnya pun meminta keluarga Agus agar menghubunginya.

"Kita harus lihat fakta dua sisi! awas para pengacara cabul dan mantan napi yang mau nawarin diri jadi pengacaranya! awas! minta keluarganya (Agus) hubungi tim Hotman 911," kata Hotman Paris.

"Tolong info keluarganya (Agus) hubungi saya ya," pinta Putri Maya Rumanti tim Hotman 911.

Bukti yang dimiliki kepolisian

Sementara pihak korban dan pelaku saling klaim kebenaran, pihak kepolisian mengungkap fakta mengejutkan.

Ternyata polisi telah mendapatkan dua alat bukti kasus dugaan Agus Buntung memerkosa mahasiswi.

Alat bukti pertama adalah kesaksian dari lima saksi dan juga korban.

Bukti kedua adalah hasil visum korban yang menunjukkan adanya kekerasan seksual yang didapatkan di hari kejadian.

"Hasil visum memang ada tanda-tanda kekerasan benda tumpul di alat kelamin perempuan, berdasarkan keterangan saksi korban," ungkap Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat.

"Modusnya sama, (pelaku) seolah-olah membangun persepsi, menekan korban dengan kondisi korban yang lemah sehingga mengikuti kata-kata pelaku," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved