Tampang Sopir yang Pukuli Dokter Koas Gara-gara Jadwal Jaga, Datang ke Kantor Polisi Bawa Pengacara
Sopir pelaku penganiayaan dokter koas di Palembang mendatangi Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGORCOM -- Sopir pelaku penganiayaan dokter koas di Palembang mendatangi Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Sopir berinisial DT itu datang sambil didampingi pengacaranya, Titis Rachmawati.
DT dilaporkan atas kasus penganiayaan terhadap dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumsel.
Sopir yang videonya viral saat memukuli dokter koas itu datang mengenakan masker.
Ia memakai kemeja biru, jam tangan, dan masker cokelat muda.
DT berjalan sambil didampingi oleh pengacaranya.
Ia tampak menunduk saat melewati kamera para wartawan yang ada di Polda Sumsel.
Kuasa hukumnya, Titis Rachmawati menceritakan, kejadian itu berlangsung di sebuah tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang, pada Rabu (11/12/2024).
Menurut Titis, pada pertmuan itu juga ada LD, dokter koas yang merupakan rekan Luthfi.
LD saat itu datang bersama ibunya, LD, dan DT untuk menemui Luthfi.
Pertemuan mereka itu untuk membicarakan terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran.
Titis mengungkap, selain sopir, DT juga masih memiliki ikatan keluarga dengan LD.
Ia juga mengatakan kalau tujuan LN adalah ingin berkomunikasi dengan korban.
"Mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut," kata Titis dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/12/2024).
Pada pertemuan itu, LN meminta agar jadwal piket putrinya di malam tahun baru diatur ulang.
Namun saat itu Luthfi dianggap tidak menanggapi permintaan tersebut sehingga DT yang merupakan sopir LD merasa kesal.
DT kemudian melakukan pemukulan seperti yang terlihat pada video yang viral di media sosial.
"Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons, itu tidak dianggap, jadi dia (DT) terprovokasi," jelasnya.
Titis juga menegaskan bahwa pertemuan itu hanya membicarakan tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran saja.
"Karena mungkin beda umur. Yang satunya mahasiswa, memang dia (luthfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuto proses yang sama. Mungkin dari LD ada beban terlalu berat, ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda. Jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan," tuturnya.
Terkait pemukulan itu, Titis memastikan kalau keluarga LD akan bertanggung jawab penuh dan meminta maaf kepada Luthfi atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh DT.
Ia pun berharap agar kasus ini bisa berakhir damai sehingga baik korban Luthfi, dan LD bisa sama-sama menyelesaikan pendidikan dokter.
"Pasti kami akan lakukan upaya perdamaian. Kita ikuti proses hukum. Kalau dilakukan penahanan, kita ikut," jelasnya.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto mengatakan, terduga pelaku penganiayaan terhadap Muhammad Luthfi saat ini sudah berada di Unit 5 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel.
"Dia datang ditemani pengacaranya. Diterima oleh penyidik dan saat ini dilakukan pemeriksan awal. Belum (ditahan) masih pemeriksaan terhadap pelapor," katanya dikutip dari Sripoku.com, Jumat.
Selain memeriksa DT, penyidik juga telah terjun ke lokasi kejadian dan mengamankan rekaman CCTV dari kafe tersebut.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Video Call Terakhir Korban Tewas Kecelakaan di Jalur Bromo Terkuak, Sopir Bus Maut Berfirasat Buruk |
![]() |
---|
Curhat Istri Sopir yang Bawa Kabur Duit Bank Rp 10 M, Malu Setelah Suami Sesumbar Jadi Miliarder |
![]() |
---|
Senyum Sopir Bank Jateng Jadi Miliarder Kilat Usai Gondol Duit Rp 10 M, Dibekuk Usai Beli Rumah Baru |
![]() |
---|
Fakta Sopir Kontainer Biang Kerok Kecelakaan di GT Ciawi 2 Bogor, Ternyata Bukan Kabur |
![]() |
---|
Dikira Kabur Saat Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Ini Penyelamat Sopir Truk Kontainer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.