Info Tekno
Awas! Aplikasi Berbahaya Ini Retas Ribuan Akun WhatsApp, Pengembangnya Dituntut 2 Perusahaan Raksasa
Program ini bernama Pegasus yang disebut-sebut mampu meretas akun WhatsApp dari jarak jauh tanpa harus mengklik apapun di ponsel
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Diluar sana terdapat program perangkat lunak atau aplikasi yang mampu membobol atau meretas akun WhatsApp secara diam-diam.
Program ini bernama Pegasus yang disebut-sebut mampu meretas akun WhatsApp dari jarak jauh tanpa harus mengklik apapun di ponsel.
Pegasus ini dibuat oleh developer yang bernama NSO Group Technologies asal dari Israel.
Perusahaan ini berdasarkan laporan tahun 2017 memperkerjakan 500 karyawan.
Namun aplikasi Pegasus yang dibuat perusahaan ini dijadikan sebagai senjata mata-mata oleh Pemerintah Israel.
Setiap klien yang mau menggunakan software ini pun harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemerintah Israel.
Software ini telah terdeteksi digunakan untuk meretas akun WhatsApp orang-orang penting di Amerika.
Dikutip dari Theguardian.com, Pegasus ini disebut termasuk perangkat lunak yang kejam.
Salah satu perusahaan yang menjadi korban pun adalah WhatsApp yang merupakan salah satu aplikasi besutan Meta.
Dituntut Perusahaan Raksasa.
Pada 20 Desember 2024 kemarin, WhatsApp mengklaim telah memenangkan tuntutannya terhadap NSO Group Technologies ini.
NSO Group Technologies, dituduh dalam gugatan hukum oleh Meta karena meretas 1.400 akun WhatsApp selama periode dua minggu pada Mei 2019.
Peretasan itu dilakukan untuk memata-matai melalui perangkat lunak Pegasus yang dikenal software kejam tersebut.
Hakim dalam kasus ini, Phyllis Hamilton, menemukan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar undang-undang peretasan negara bagian dan federal AS serta ketentuan layanan WhatsApp.
NSO Group akan menghadapi persidangan terpisah pada Maret 2025 untuk menentukan ganti rugi yang harus dibayarkannya kepada WhatsApp.
“Setelah lima tahun litigasi, kami bersyukur atas keputusan hari ini. NSO tidak dapat lagi menghindari pertanggungjawaban atas serangan ilegal mereka terhadap WhatsApp," tulis pihak WhatsApp dikutip dari Theguardian.
Menurut WhatsApp, Pegasus ini telah menyerang dan memata-matai akun WhatsApp jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan masyarakat sipil.
Dengan putusan ini, perusahaan NSO ini secara tegas diberi tahu bahwa tindakan ilegal mereka tidak akan ditoleransi.
NSO Group belum menanggapi atau berkomentar terkait kasus ini.
Dalam putusannya, hakim menemukan bahwa NSO Group melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer AS.
Perusahaan raksasa Apple pun telah mengajukan gugatan serupa terhadap perusahaan tersebut, tetapi membatalkannya pada bulan September.
NSO Group selalu menunda-nunda selama litigasi, menurut putusan hakim.
Hamilton telah memerintahkan NSO Group untuk memberikan kode sumber perangkat lunak mata-matanya itu kepada WhatsApp pada awal tahun 2024.
Namun, dalam putusannya pada hari Jumat, perusahaan tersebut berulang kali tak mematuhi.
Ini menjadi alasan utama hakim mengabulkan permintaan WhatsApp untuk memberikan sanksi terhadap perusahaan tersebut.
Meskipun gugatan diajukan di California, NSO Group hanya menyediakan kode sumbernya untuk dilihat di Israel oleh warga negara Israel, yang menurut hakim "tidak praktis", menurut putusan tersebut.
NSO Group telah berulang kali mengatakan bahwa klien pemerintahnya mengendalikan penggunaan Pegasus dan bertanggung jawab atas peretasan yang dilakukan.
Tetapi pengajuan dalam kasus tersebut menunjukkan bahwa hal itu tidak benar.
Perusahaan tersebut terbukti sebagai pihak yang "memasang dan mengekstrak" informasi dengan Pegasus, yang digunakan untuk menyusup tidak hanya ke WhatsApp tetapi juga iPhone untuk mengekstrak gambar, email, dan teks.
Pemerintahan Joe Biden memasukkan NSO Group ke dalam daftar hitam pada tahun 2021 dan melarang lembaga pemerintah AS membeli produknya.
Modus Baru Penipuan WhatsApp Saat Belanja Online, Begini Cara Mencegah Rekening Dibobol |
![]() |
---|
5 HP dengan Desain Paling Unik dan Futuristik, Harga Mulai Rp6 Juta Siap Tampil Beda Setiap Hari |
![]() |
---|
Duel Panas Poco X7 Pro 5G dan Realme 14 5G: Sama-sama Rp4 Jutaan, Mana yang Lebih Menggoda? |
![]() |
---|
5 HP Ini Diam-diam Punya Fitur Rahasia yang Jarang Diketahui, Bikin Hidup Lebih Mudah dan Praktis |
![]() |
---|
Deretan HP Android dengan Kamera AI yang Canggih, Siap Bikin Foto Jadi Lebih Profesional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.