Rekam Jejak Kepelatihan Patrick Kluivert Tak Semoncer Saat Jadi Striker, 6 Bulan Langsung Dipecat

Kursi kepelatihan Timnas Indonesia yang kosong usai ditinggal Shin Tae-yong akan diisi sosok keturunan Belanda.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribun Bogor
Sosok pelatih anyar Timnas Indonesia itu rupanya tak lain adalah Patrick Kluivert. Sebelum jadi pelatih, Kluivert adalah penyerang hebat yang pernah bergabung di AC Milan, Barcelona. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - PSSI resmi memecat Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.

Teka-teki siapa pengganti Shin Tae-yong untuk menakhodai Timnas Indonesia, terjawab.

Kursi kepelatihan Timnas Indonesia yang kosong usai ditinggal Shin Tae-yong akan diisi sosok keturunan Belanda.

Sosok pelatih anyar Timnas Indonesia itu rupanya tak lain adalah Patrick Kluivert.

Kabar tersebut dibeberkan oleh jurnalis asal Italia bernama Fabrizio Romano.

Dalam postingan di media sosial Instagram pribadinya Fabrizio Romano mengungkapkan, Patrick Kluivert dikontrak dengan durasi 2 tahun.

"Patrick Kluivert sepakat untuk jadi pelatih Timnas Indonesia," tulisnya dikutip Senin (6/1/2024).

"Kontrak 2 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun," sambungnya.

"Pengumuman resmi 12 Januari 2025," tambah Fabrizio.

Rekam jejak kepelatihan

Sementara itu, Patrick Kluivert termasuk nama yang tak asing di telinga.

Saat belum pensiun, Patrick Kluivert pernah memperkuat klub elit Eropa seperti AC Milan, Ajax Amsterdam dan Barcelona.

Usai pensiun, Patrick Kluivert memutuskan berkarir sebagai pelatih.

Sebenarnya, karier kepelatihan Patrick Kluivert lebih banyak dihabiskan sebagai asisten dibandingkan sebagai pelatih kepala. 

Sejak pensiun sebagai pemain, ia hanya tercatat tiga kali menduduki kursi pelatih kepala. 

Pertama, ia melatih Jong Twente, tim cadangan FC Twente, pada 2011-2012. 

Kedua, ia menangani Timnas Curacao dalam dua periode, yakni 2015-2016 dan 2021. 

Ketiga, Kluivert menjadi pelatih Adana Demirspor di Liga Turki pada 2023. 

Namun, masa tugasnya bersama Adana Demirspor berlangsung singkat. 

Ia hanya bertahan selama kurang dari enam bulan sebelum dipecat pada Desember 2023. 

Keputusan tersebut dilaporkan karena hasil buruk yang diraih klub selama diasuh olehnya.

Catatan Kluivert itu tak semoncer saat dia bermain sebagai penyerang.

Tidak ada trofi maupun pencapaian besar yang berhasil ia raih selama menjadi pelatih kepala.

Hal ini menimbulkan keraguan apakah ia mampu memenuhi ekspektasi tinggi yang melekat pada posisi pelatih Timnas Indonesia.

Bersinar saat jadi pemain

Di sisi lain, Patrick Kluivert termasuk salah satu penyerang berbahaya pada masanya.

Dia pernah menjadi bagian penting Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Timnas Belanda.

Gelar Liga Champions bersama Ajax (1994/1995) dan La Liga bersama Barcelona (1998/1999) menjadi pencapaian besar dalam kariernya.

Namun, sebagai pelatih, Kluivert gagal membawa prestasi serupa. 

Alasan perekrutan

Sementara itu, sejumlah faktor dipilihnya Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, mencuat.

Salah satu faktornya yakni Patrick Kluivert dikabarkan masih berdarah keturunan Indonesia.

Dia disebut-sebut sebagai salah satu pesepak bola Belanda keturunan Indonesia dari jalur Suriname.

Tak hanya itu, Patrick Kluivert dipilih berdasarkan latar belakang punggawa Timnas Indonesia yang diperkuat pemain keturunan Belanda.

Tak akan ada lagi masalah komunikasi antara pelatih dan pemain, hanya tinggal strategi yang dipilih nanti.

Kluivert tentu memiliki strategi tersendiri dan dinilai berhasil ketika menukangi sejumlah tim, termasuk Adana Demispor di Liga Turki.

Informasi Pribadi Patrick Kluivert

Nama Lengkap: Patrick Stephan Kluivert
Tanggal Lahir: 1 Juli 1976
Tempat Lahir: Amsterdam, Belanda
Kewarganegaraan: Belanda
Tinggi Badan: 1,91 meter
Posisi bermain: Penyerang

Karier Sebagai Pemain

1994–1997 Ajax
1997–1998 AC Milan
1998–2004 Barcelona
2004–2005 Newcastle
2005–2006 Valencia
2006–2007 PSV
2007–2008 Lille

Karier Sebagai Pelatih

2008–2010 AZ (asisten)
2010 Brisbane Roar (asisten)
2010–2011 NEC (asisten)
2011–2012 Jong Twente
2012–2014 Belanda (asisten)
2015–2016 Curacao
2016 Ajax (tim muda)
2018–2019 Kamerun (asisten)
2021 Curacao (interim)
2023 Adana Demirspor

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved