Terjawab Penyebab Nanang Gimbal Selalu Sinis ke Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan

Terjawab Penyebab Nanang Gimbal Selalu Sinis ke Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Tabungan Dendam Nanang Gimbal Pada Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nanang Irawan alias Gimbal rupanya sudah menyimpan dendam pada aktor Mak Lampir, Sandy Permana sejak tahun 2019.

Dendam tersebut terus bertambah akibat Nanang Gimbal tak terima dengan perlakukan Sandy padanya.

Puncaknya Nanang tak terima ketika ditatap secara sinis oleh Sandy Permana.

Curhatan dendam tersebut ditumpahkan Nanang Gimbal pada polisi.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan Nanang Gimbal membunuh Sandy di Perumahana TNI/Polri, Cibarusah Jaya, Blok H4, RT 5/8, Cibarusah, Kabupaten Bekasi pukul 06.45 WIB, Minggu (12/1/2025).

Kata Wira, Nanang melakukan aksi sadisnya karena merasa sakit hati pada Sandy Permana.

"Disebabkan karena pelaku sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis.  Korban meludah ke arah tersangka," katanya.

Dendam Nanang Gimbal berawal tahun 2019 silam saat Sandy Permana menggelar pesta pernikahan.

"2019 saat korban mengadakan pesta pernikahan dan akan mendirikan tenda dengan memasuki pekarangan rumah tersangka, serta melakukan penebangan pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa izin lebih dulu sehingga tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah. Atas perbuatan korban, tersangka sakit hati dan menyimpan dendam pada korban," kata Wira.

Nanang dan Sandy sebenarnya sudah bertetangga sejak tahun 2017 silam.

Namun selama hidup bertetangga, hubungan keduanya sangat dingin.

"Tersangka menjalani kehidupan bertetangga secara tidak harmonis. tersangka tidak menyapa korban. Demikian korban," katanya.

Tahun 2020 Nanang Gimbal memutuskan untuk pindah rumah ke blok lain di perumahan yang sama.

"Sehingga tahun 2020 tersangka dan keluarga memutuskan menjual rumah kemudian pindah mengontrak di blok lain," kata Wira.

Sampai 4 tahun kemudian mereka kembali bertemu dalam sebuah rapat.

Baca juga: Penampilan Nanang Gimbal Sebelum dan Sesudah Bunuh Sandy Aktor Mak Lampir, 2 Malam Tidur di Kuburan

Agenda rapat sebenarnya untuk membicarakan polemik ketua RT yang dituduh telah selingkuh dengan warganya.

"Diduga ketua RT yang saat itu menjabat ada melakukan perbuatan selingkuh dengan warga sekitar. Dalam acara tersebut korban berteriak dan adu mulut dengan istri ketua RT," katanya.

Nanang kemudian menegur Sandy Permana, namun ia justru mendapat balasan yang tak mengenakan.

"Tersangka menegur 'gak usah teriak-teriak, biasa aja'. Korban melototi tersangka dan berkata 'lu bukan warga sini gak usah ikut-ikutan'," katanya.

Mendapat perlakuan demikian, Nanang Gimbal mengaku memilih diam.

"Namun dalam hati menambah dendam yang dipendam pada korban," katanya.

Baca juga: Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan Sandy Aktor Mak Lampir, Pagar dari Pohon, Botol Miras Berserakan

Dendam Nanang Gimbal semakin menggunung kala keesokan harinya Sandy Permana mengirimkan somasi pada istri Nanang melalui pesan WhatsApp.

"Berisi tuduhan tersangka akan menyerang korban saat rapat. Tersangka tidak menanggapi namun menambah rasa benci terhadap korban," katanya.

Sampailah pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB, Nanang Gimbal sedang memperbaiki motor depan rumah.

Lalu, Sandy Permana melintas.

Tanpa ada angin dan hujan, Sandy Permana meludah sambil menatap sinis ke arah Nanang Gimbal.

"Tiba-tiba korban meludah dan menatap sinis terhadap tersangka. Tersangka merasa emosi. Lalu tersangka mengambil pisau dari kandang ayam di samping rumah. Lari mengejar korban untuk meluapkan kekesalan yang selama ini terpendam," katanya.

Nanang Gimbal melampiaskan semua dendam itu dengan cara sangat sadis.

Ia menghujam perut sebanyak dua kali saat Sandy masih duduk di atas motor.

"Korban berhenti melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi tersangka untuk menususuk. Tersangka tetap berusaha melukai dengan cara menusuk ke arah pelisips 1 kali, menusuk kepala korban 1 kali, menususuk dada 1 kali, leher kiri korban 1 kali," katanya.

Nanang Gimbal bahkan tak membiarkan Sandy Permana pergi menyelamatkan diri.

"Saat korban lari menyelamatkan diri tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung 1 kali menggunakan pisau yang diambil dari kandang ayam samping rumah tersangka," katanya.

Diketahui bahwa sebelumnya istri Sandy, Ade Andriani juga menceritakan hal serupa.

Ade Andriani juga bercerita sikap sinis Nanang Gimbal saat bertemu dengannya.

"Setiap ketemu melotot terus," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved