Shin Tae-yong Dipecat Dadakan dari Timnas Indonesia, Mirip Kasus Jose Mourinho di Tottenham Hotspur

Menurut The Roar, apa yang dilakukan PSSI terhadap Shin Tae-yong sama dengan yang dilakukan Tottenham Hotspur kala memecat Jose Mourinho.

Editor: Tiara A. Rizki
Instagram/shintaeyong777/josemourinho
KOLASE FOTO Shin Tae-yong dan Jose Mourinho 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Media Australia, The Roar, menyamakan momen pemecatan Shin Tae-yong secara tiba-tiba dari kursi pelatih Timnas Indonesia dengan kasus Jose Mourinho saat di Tottenham Hotspur.

Bahkan, menurut media tersebut, Timnas Indonesia bagaikan Tottenham Hotspur versi negara.

Diketahui, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan bahwa Shin Tae-yong (STY) resmi diberhentikan dari jabatan head coach dalam konferensi pers Senin (6/1/2025).

Kini, posisi pelatih Timnas Indonesia diisi oleh Patrick Kluivert, dengan kontrak durasi dua tahun dan opsi perpanjangan dua tahun pula.

Juru taktik asal Belanda itu pun akan melanjutkan estafet perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Adapun pemecatan Shin Tae-yong yang terkesan dadakan jelas membuat publik terkejut dan bertanya-tanya.

Sebab, di tangan pelatih asal Korea Selatan ini, Skuad Garuda sudah meraih pencapaian yang cukup apik untuk mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026. 

Puncaknya, saat Timnas Indonesia meraih kemenangan 2-0 atas Arab Saudi di kandang sendiri, pada 19 November 2024 lalu.

Hasilnya, Indonesia kini menempati posisi ketiga klasemen Grup C dengan raihan enam poin dari enam laga.

Timnas Indonesia juga hanya terpaut satu poin dari Australia di posisi kedua, tempat terakhir untuk tiket otomatis lolos kualifikasi.

Polemik pemecatan Shin Tae-yong yang sudah membawa prestasi apik tetapi mendadak dipecat dan digantikan oleh Patrick Kluivert pun disorot The Roar.

Apalagi, Patrick Kluivert dinilai tidak memiliki pengalaman yang cukup sebagai pelatih di level tim nasional.

Baca juga: Shin Tae-yong Dipecat dari Pelatih Timnas, Nasibnya Serupa dengan Eks Pelatih Bayern Munich

Baca juga: Jeje Ungkap Fakta Sebenarnya di Balik Isu Shin Tae-yong, Balas Telak Ucapan Nurdin Halid

Baca juga: Media Vietnam: Patrick Kluivert Harus Maklum, Ya . . . Gajinya Lebih Kecil daripada Shin Tae-yong

KOLASE FOTO Pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan eks pelatih Skuad Garuda, Shin Tae-yong.
KOLASE FOTO Pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan eks pelatih Skuad Garuda, Shin Tae-yong. (Instagram/pssi/shintaeyong7777)

Menurut The Roar, apa yang dilakukan PSSI terhadap Shin Tae-yong sama dengan yang dilakukan Tottenham Hotspur kala memecat Jose Mourinho.

Pada 19 April 2021, Jose Mourinho dipecat dari kursi pelatih Spurs setelah 17 bulan bertugas di klub tersebut.

Anehnya, juru taktik berjuluk The Special One ini dipecat hanya beberapa hari sebelum laga final Piala Liga Inggris (EFL Cup), melawan Manchester City.

Pemecatan ini pun menandai pertama kalinya Jose Mourinho meninggalkan sebuah klub tanpa memenangi trofi sejak 2002.

Pelatih asal Portugal itu pernah berkata: “Saya harap para penggemar Tottenham tidak salah paham. Tetapi satu-satunya klub dalam karier saya yang masih belum begitu saya sukai adalah Tottenham."

"Mungkin karena stadionnya kosong saat COVID. Mungkin karena (Daniel) Levy tidak membiarkan saya memenangi final dan trofi,” tambahnya.

Baca juga: Beda dari Shin Tae-yong yang Dikeluhkan Kapten Persib, Patrick Kluivert Mau Belajar Bahasa Indonesia

Baca juga: Dipecat Tiba-tiba, Shin Tae-yong Buka Suara: Saya Tak Paham. tetapi Saya Tetap Menerimanya

Baca juga: Patrick Kluivert Target 4 Poin buat Laga vs Australia dan Bahrain, Eks Striker Persib Optimis: Bisa

Pelatih anyar Manchester United Jose Mourinho
Jose Mourinho saat menjadi juru taktik Manchester United (MIRROR)

Dengan kasus yang menimpa Shin Tae-yong saat ini, The Roar mengibaratkan Timnas Indonesia sebagai Tottenham versi negara.

"Jika Tottenham Hotspur adalah sebuah negara, Indonesia adalah jawabannya," tulis The Roar dalam artikelnya.

"Sulit untuk memahami apa yang terjadi pada Garuda. Tim ini tampil luar biasa di fase ini (putaran ketiga). Namun, mereka akan memainkan empat pertandingan tersisa di bawah pelatih baru."

"Kemenangan heroik atas Arab Saudi di kandang jelas merupakan puncak dari tim, diperkuat dengan banyak pemain baru naturalisasi kelahiran Belanda, mengirim mereka ke peringkat ketiga berdasarkan selisih gol yang lebih baik."

Performa buruk di ajang ASEAN Cup 2024 tidak menyurutkan media tersebut untuk memuji performa Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong.

Sebab, mereka memahami bahwa saat itu, Skuad Garuda tidak diperkuat banyak pemain kuncinya seperti di putaran  ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di empat laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tak lagi diasuh Shin Tae-yong, melainkan akan berada di bawah racikan strategi Patrick Kluivert.

The Roar pun meragukan rekam jejak Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala yang bagus.

"Pengganti Shin Tae-yong adalah Patrick Kluivert, yang karir bermainnya yang gemilang, tetapi dibayangi oleh rekor buruknya sebagai seorang manajer."

"Pemecatan Shin mengejutkan banyak orang Indonesia, yang memuja pelatih Korea tersebut atas kontribusinya terhadap kebangkitan Indonesia. Tidak mengherankan, mereka sangat marah dengan pemecatan tersebut."

The Roar memang memahami, ada masalah perbedaan etos kerja antara para pemain diaspora Eropa dan tim pelatih dari Korea Selatan.

Meski begitu, media tersebut tetap menyoroti bahwa masalah terbesar ada di tubuh PSSI.

Keputusan Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI patut dipertanyakan oleh publik.

"Namun masalah terbesar dan paling umum tampaknya terletak pada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), mungkin karena pilihan Erick Thohir yang dipertanyakan," tutupnya.

Artikel ini diolah dari BolaSport.com

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved