Sosok Penambang Emas Ilegal Tewas di Cigudeg Bogor Terkuak, Perhutani Ungkap Hal Janggal di Kasusnya

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muaamrrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGUDEG - Sosok penambang emas ilegal atau gurandil dikabarkan tewas tertimbun di galian tambang tradisional di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor akhirnya terkuak.

Kendati demikian, kejadian tersebut nampaknya masih tertutup rapat, bahkan pihak terkait menyatakan belum mengetahuihya secara rinci.

Asisten Perhutani/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (Asper/KBKPH) Jasinga Leuwiliang, Ade Soma mengurai kejanggalan dari kasus tersebut.

Sebab Ade Soma mengaku baru mengetahui kejadian tersebut sehari setelahnya.

"(Kejadian) Jumat sore, saya baru informasi Sabtu malam jam 22.00-an, saya baru monitor Minggu dini hari jam 02.00," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

Ade Soma mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya korban sementara ini berjumlah satu orang.

Namun ia mengaku belum mengetahui pasti detil identitas dari korban tewas dalam insiden Jumat (17/1/2025) itu.

Pasalnya, kata dia, pihaknya cukup kesulitan untuk menggali informasi karena kejadian tersebut seperti ditutup rapat-rapat.

"Kita agak kesulitan untuk mencari keterangan, karena yang pertama penambang ilegal, yang kedua informasi yang saya terima dari petugas di lapangan itu terkesan dirahasiakan," ungkapnya.

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, penambang ilegal yang tewas tersebut dikabarkan bernama Komeng, warga Lebak, Banten, namun informasi detil lainnya masih belum diketahui.

Baca juga: Lokasi Galian Ilegal di Cigudeg Bogor, Tempat Penambang Emas Tewas Tertimbun, Sempat Ditertibkan

Bocoran sosok korban

Meski begitu, Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi menyebut bahwa korban bukan merupakan warga Kabupaten Bogor.

"Sudah langsung dievakuasi, jadi belum sempet ketahuan identitasnya. Informasi mah orang dari Banten," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (20/1/2025).

Ade Zulfahmi mengaku belum mendapatkan informasi rinci atas kejadian tersebut meskipun berada di wilayahnya.

Pasalnya, kata dia, ketika insiden yang terjadi antara Jumat (17/1/2025) atau Sabtu (19/1/2025) itu ditangani oleh kelompok penambang ilegal.

"Sudah langsung dievakuasi oleh pihak gurandil sendiri, kita cuma denger laporan aja," katanya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t