Pengakuan Pelaku Ungkap 4 Motif Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi, Ucapan Pedas Korban Jadi Pemicu

Bukan cuma cemburu, terbongkar 3 motif lain pelaku tega mutilasi mayat dalam koper di Ngawi. Pelaku dendam dengar ucapan pedas dari korban soal anak.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Tribunnews
Bukan cuma cemburu, terbongkar 3 motif lain pelaku tega mutilasi mayat dalam koper di Ngawi. Pelaku dendam dengar ucapan pedas dari korban soal anak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya pelaku mutilasi mayat dalam koper di Ngawi, Jawa Timur mengurai pengakuan mengejutkan.

Pelaku bernama Rohmad Tri Hartanto itu membongkar motifnya tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah lalu memutilasinya.

Pria asal Trenggalek itu mengaku punya empat alasan nekat memutilasi korban yang sempat ia akui sebagai istri sirinya.

Pengakuan Rohmad tersebut diungkap oleh penyidik kepolisian.

Sebelumnya diwartakan, mayat dalam koper dengan identitas seorang wanita bernama Uswatun Khasanah pertama kali ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur pada Kamis (23/1/2025).

Selang sehari kemudian, penyidik kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi bernama Rohmad Tri Hartanto di kawasan Kediri.

Segera melakukan pemeriksaan, polisi akhirnya mendapatkan sejumlah fakta mengejutkan terkait kasus mutilasi mayat dalam koper tersebut.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menyebut bahwa Rohmad yang kini jadi tersangka telah lama merencanakan hendak membunuh Uswatun Khasanah.

Sebelum melancarkan aksinya, tersangka mengatur siasat agar korban mau bertemu dengannya di hotel.

"Kejadian sebenarnya ini sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di salah satu hotel di wilayah Kediri, kemudian di sana tanggal 19 (Januari) mulai check in malam. Berdasarkan pengakuan (pelaku) ada percekcokan, terjadilah korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," ungkap Kombes Pol Farman dalam konferensi pers dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV pada Senin (27/1/2025).

Usai menghabisi nyawa korban, Rohmad bingung dan hendak membuang jasad Uswatun.

Kala itu Rohmad telah menyiapkan koper, lakban dan pisau untuk membunuh Uswatun.

Namun karena tubuh korban tidak muat di dalam satu koper, tersangka akhirnya tega memutilasi tubuh Uswatun menjadi empat bagian.

"Setelah meninggal dunia, pelaku merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang mayat yang sudah dibunuh. Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah. Kemudian menyiapkan barang yang dibutuhkan termasuk plastik, lakban, pisau," kata Kombes Pol Farman.

Baca juga: Rekaman CCTV Pelaku Mutilasi usai Eksekusi Mayat dalam Koper di Ngawi, Disaksikan Pria Depan Kamar

Pengakuan pelaku soal motif

Lebih lanjut, Kombes Pol Farman pun mengurai pengakuan tersangka soal motif.

Kepada penyidik, Rohmad mengakui ada empat alasannya berambisi menghabisi nyawa Uswatun sejak lama.

Motif pertama, Rohmad cemburu dengan perangai Uswatun yang pernah memasukkan pria ke dalam kosannya.

Padahal diakui Rohmad, Uswatun adalah istri sirinya.

"Terkait motif, hasil dari pemeriksaan tersangka, diketahui motifnya ini adalah pertama, pelaku sakit hati dan cemburu karena diketahui korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos korban. Tersangka di sekitaran kosan korban mengaku sebagai suami siri korban," ujar Kombes Pol Farman.

Motif kedua, tersangka gusar karena korban seringkali meminta uang kepadanya.

Lantaran hal itu, Rohmad pun mengatur taktik agar korban mau menemuinya di hotel yakni dengan menyiapkan uang Rp1 juta.

"Korban sering minta uang ke pelaku makanya pada saat tanggal 19 pertemuan di hotel itu memang tersangka sudah menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan kepada korban," imbuh Kombes Pol Farman.

Ketiga, motif Rohmad membunuh Uswatun adalah karena sakit hati dengan ucapan pedas korban.

Tersangka rupanya dendam karena korban pernah menghina anak perempuannya.

Diungkap tersangka, ia kesal karena anaknya didoakan buruk oleh korban.

"Tersangka memiliki seorang anak perempuan di mana korban pernah berucap kepada tersangka bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anaknya ini menjadi PSK, itu membuat tersangka sakit hati," pungkas Kombes Pol Farman.

Lalu terakhir, motif Rohmad tega memotong tubuh korban adalah karena permintaan Uswatun yang mengejutkan.

Diakui tersangka, korban sempat meminta Rohmad agar anak keduanya dihilangkan alias tak diakui. 

"Korban tidak terima karena pelaku memiliki anak kedua sehingga dari korban sendiri sempat melontarkan supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," imbuh Kombes Pol Farman.

Dari akumulasi rasa dendam dan sakit hati itulah akhirnya Rohmad mengatur rencana untuk membunuh Uswatun pada 20 Januari 2025 lalu.

Untuk diketahui, Uswatun berstatus sebagai single parent yang memiliki dua anak masih berusia di bawah umur.

Keluarga korban menyebut Uswatun berasal dari Blitar dan profesinya sebagai SPG kosmetik di Trenggalek.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved