Akal Cabul Guru Ngaji Ciledug Jebak Murid Dalam Kamar Mandi, Pura-Pura Mimpi Bisa Sembuhkan Sakit

Akal Cabul Guru Ngaji Ciledug Jebak Murid Dalam Kamar Mandi, Korban Takut : Karenakan Dia Ustaz

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram Medsoszone/Tribunnews.com Ist
GURU NGAJI CABUL - Terungkap sudah modus guru ngaji cabuli muridnya di Ciledug, punya akal licik demi jebak korban dalam kamar mandi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap akal licik guru ngaji yang cabuli muridnya sendiri di Ciledug, Kota Tangerang.

Ia berdalih bermimpi tentang kondisi kesehatan korban hingga harus diobati.

Tindakan W (40) guru ngaji di Ciledug pertama kali diketahui orang tua korban pada Senin (23/12/2024).

lihat fotoIlustrasi - Polsek Jasinga menangkap pelaku pencabulan anak di bawah umur berinisial MRS (31).
Ilustrasi - Polsek Jasinga menangkap pelaku pencabulan anak di bawah umur berinisial MRS (31).

W melakukan aksinya di Kampung Dukuh, Sudimara Selatan, Ciledug, Tangerang Kota.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan orang tua korban mendapat informasi pertama kali dari seorang warga berinisial SM.

Korban lantas bercerita pada orang tua.

Dalam ceritanya ia mengaku dipaksa memegang kemaluan guru ngaji.

Bahkan korban juga dipaksa mengeluarkan sperma.

Baca juga: Fakta Video Mesum Ibu dan Anak, Dibuat Karena Ada Dendam Masa Lalu, Pemeran Laki-laki Pernah Cabul

"Pelapor kembali bertanya kepada ibu SM untuk menanyakan kepada saksi anak satu dan saksi anak dua perihal kejadian tersebut," katanya.

Nyatanya dua korban mengakui pernah mendapat perlakuan serupa dari guru ngaji, W.

Seorang korban mengaku mendapat perlakuan demikian pada tahun 2021.

Modusnya yakni dengan berpura-pura mendapat mimpi tentang cara menyembuhkan penyakit.

Tak ayal hingga kini ada empat anak yang menjadi korban W.

"Pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit, dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani dari korban," katanya.

Kemudian W melarikan diri sejak November 2024.

Baca juga: Akal Cabul Dukun di Sulawesi Selatan, Pura-pura Obati Malah Setubuhi Anak Tiri dan Keponakan Istri

Kapolres Metro Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, W sudah pernah dipanggil polisi dua kali.

Ia diperiksa pada 27 Desember 2024 dan 30 Desember 2024.

"Namun terduga pelaku tersebut tidak hadir. Lalu setelah melalui gelar perkara, statusnya dinaikkan ke tahap penyidikan pada 3 Januari 2025," katanya.

Menurut Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, kebanyakan korban W adalah lelaki.

"Kebanyakan cowok. Ini masih kami dalami," katanya.

Setelah pelariannya, polisi sudah menangkap W pada Kamis (30/1/2025).

"Sudah ditangkap pihak Polda Metro Jaya," katanya.

Kini pelaku ditangani Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

W ditangkap di Kampung Rancapanjang, Desa Sehat, Seuat, Petir, Serang, Banten.

Seorang remaja berinisial F (18) menjadi korban pencabulan seorang guru mengaji berinisial W di Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

 F mengatakan, pencabulan itu terjadi sekitar tujuh tahun lalu, saat dirinya masih berusia 11 tahun atau kelas 6 SD.

 F yang merupakan murid W dicabuli di kamar mandi rumah pelaku usai belajar mengaji. 

"Saya diajak ke toilet. Terus saya dipegang-pegang sampai mengeluarkan cairan," ujar F 

Usai tindakan pencabulan itu, F diberi uang oleh W sebesar Rp 50.000.

"Dia ngasih duit Rp 50.000, bilangnya buat jajan atau enggak buat beli rokok atau segala macam," katanya. 

F yang ketika itu masih berusia 11 tahun tak bisa berbuat banyak. Dia tak berani menceritakan kejadian ini ke keluarganya karena takut dengan W. 

"Saat itu saya masih kecil, takut sama dia karenakan dia ustaz," jelas F. 

Tak hanya sekali, tindakan pencabulan itu dilakukan W sebanyak tiga kali. 

F pun mengaku sempat mengalami trauma selama satu tahun. 

"Sempat trauma sampai enggak mau ke sana lagi, tapi Alhamdulillah sekarang sudah hilang traumanya," katanya. 

Tujuh tahun usai insiden itu, F akhirnya memberanikan diri untuk bercerita kepada orangtuanya. 

Kejadian ini diungkap F setelah mendengar kabar adanya korban pencabulan lain. 

Bahkan, menurut F, korban dugaan pencabulan W mencapai 30 orang yang seluruhnya merupakan murid pelaku. 

"Usianya (korban) sekitar SD sama SMP, mungkin kelas 1 atau 2," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved