Jejak Karir AKBP Bonifacius, Sahroni Curiga Valyano Dipecat dari SPN karena Balas Dendam : Tumbal

Jejak Karir AKBP Bonifacius Surano Ayah Siswa yang Dipecat dari SPN Polda Jabar, Ahmad Sahroni Curiga Ada Unsur Balas Dendam

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube TV Parlemen/Instagram 110presisi
KARIR AKBP BONIFACIUS - Jejak karir AKBP Bonifacius Surano Ayah Siswa yang dipecat dari SPN. Ahmad Sahroni curiga ada unsur balas dendam 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rekam jejak karir AKBP Bonifacius Surano kini menjadi sorotan pasca anaknya, Valyano Boni Rapahael dipecat dari sekolah polisi negara (SPN) Polda Jabar.

Ahmad Sahroni curiga pemecatan Valyano bagian dari unsur balas dendam pada ayah anak tersebut.

Valyano Boni Rapahael dipecat dari SPN pada Desember 2024 atau 6 hari sebelum dilantik menjadi anggota Polri.

Ibunya, Veronica Putri Amalia bercerita bahwa anaknya pernah diculik dari barak siswa Bintara di SPN.

"Kamis dini hari anak kami dibawa keluar dari barak oleh orang dengan baju hitam pakai hoodie," kata Veronica saat rapat dengar pendapat dengan Komisii III DPR RI.

Valyano kemudian diperintah berjalan menyusuri selesar di SPN.

Setelah sampai, kepala Valyano ditutup menggunakan kain hitam. 

"Lalu anak kami diminta mengikuti, 'ikuti suara saya', saat diminta berhenti diminta buka baju, ikat pinggang dan tiarap," katanya.

Saat sedang tiarap, Valyano mengaku orang tersebut menyambuk punggungnya menggunakan lidi.

"Saat tiarap anak kami dipukul dengan lidi dan bekasnya saya masih menemukan saat saya bertemu anak saya kontrol di rumah sakit," kata Veronica Putri Amalia.

Ketika itu juga, orang berpakaian hitam tersebut menanyakan ayah Valyano, AKBP Bonifacius Surano.

"Saat anak saya dipukul dengan lidi yang memukul berucap begini, 'kenapa kamu bawa kabid dokkes pada saat pemeriksaan di rumah sakit ?'. Anak saya bingung. Yang paling anak saya ingat adalah, 'kamu anak AKBP Bonifacius yah ?'," kata Veronica menirukan ucapan.

Hal tersebut lantas membuat Valyano Boni Raphael menjadi bingung.

"Anak saya bingung kenapa harus ada nama bapaknya disebut, Nah itu yang jadi pertanyaan saya bagaimana dia (pelaku) bisa bawa nama ayahnya," katanya.

lihat fotoPEMECATAN SISWA SPN -- Bukan Hanya SPN Polda Jabar, Ternyata Valyano Boni Raphael Pernah Dikeluarkan dari TNI AL : Dia Depresi
PEMECATAN SISWA SPN -- Bukan Hanya SPN Polda Jabar, Ternyata Valyano Boni Raphael Pernah Dikeluarkan dari TNI AL : Dia Depresi

Atas cerita itulah Ahmad Sahroni curiga bahwa pemecatan Valyano merupakan bagian dari balas dendam terhadap AKBP Bonifacius Surano.

"Bisa saja ini terjadi dalam aspek, saya gak tahu apa anak ini dibenci oleh pihak dengan benci pada orang tuanya maka anak lah yang menjadi tumbal dalam proses yang ada," kata Ahmad Sahroni.

Hasil penelusuran TribunnewsBogor.com, AKBP Bonifacius Surano kini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Metro Depok.

Dalam surat telegram dengan nomor ST/519/X/KEP.2022, AKBP Bonifacius Surano diangkat menjadi Kasatlantas Polres Depok. 

Sebelumnya Bonifacius menjabat sebagai Analis Kebijakan Pertama Ditalntas Polda Metro Jaya.

Nama Bonifacius Surano mulai muncul dalam pencarian sejak menjabat sebagai Wakapolres Cirebon.

Baca juga: Perjalanan Valyano Sebelum Dipecat SPN, Tak Lolos Polisi karena Buta Warna, Depresi Saat di TNI AL

Tahun 2016 lalu, Boni menjabat Wakapolres Cirebon dengan pangkat Kompol.

Lalu Mei 2017, Bonifacius Surano menjadi Wakapolres Bandung.

Kepala SPN Polda Jabar Kombes Dede Yudi Ferdiansyah menjelaskan Valyano Boni Raphael dikeluarkan dari SPN Polda Jabar karena dua alasan.

Pertama Valyano tidak mengikuti jam pelajaran (JP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Alasan kedua soal mental kepribadian.

Diketahui bahwa Valyano juga pernah dikeluarkan dari TNI AL karena mengalami depresi.

Baca juga: Valyano Siswa SPN Disebut NPD karena Teriak Brimob Saat Lari, Sahroni Emosi Tunjuk-Tunjuk Polwan

"Saat pengisian Litpers atau PMK, penelusuran mental kepribadian, yang bersangkutan ini tidak pernah mengikuti pendidikan militer ataupun latihan militer. Jadi di sini disebutkan tidak pernah ada. Ini kami sampaikan ada surat dari Kodiklat Angkatan Laut bahwa adanya dikeluarkan kehilangan sebagai siswa, status sebagai siswa kembali ke masyarakat dan dikembalikan ke orang tua dengan alasan menderita sakit dan tidak mengikuti pelajaran selama 69 hari. Ketidakhadiran melebihi 10?ri jumlah seluruh jam pelajaran," katanya.

Selain itu Valyano juga dinilai sebagai pribadi yang malas.

"Selanjutnya itu pelanggaran sedang, berupa malas atau tidak mengikuti kegiatan," jelas Dede.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved