Fokus Bangun Jalur Puncak II, Dedi Mulyadi Minta Bupati Tak Beli Mobil Dinas Baru hingga Jalan-jalan

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah untuk fokus membangun Jalur Puncak II.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Warta Kota dan TikTok @dedimulyadiofficial
BUPATI DILARANG TAMBAH MOBIL DINAS - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah untuk fokus membangun Jalur Puncak II. Ia meminta Bupati untuk merelakan mobil dinas, hingga perjalanan dan baju dinasnya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi meminta pemerintah daerah untuk fokus membangun Jalur Puncak II.

Untuk itu, Dedi Mulyadi meminta Bupati di wilayah jalur Puncak II untuk melakukan efisiensi anggaran.

Demul meminta Bupati untuk ikut menghilangkan anggaran mobil dinas, perjalanan dinas, hingga baju dinas.

Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi ke Bupati Cianjur terpilih, dr Wahyu Ferdian.

"Hari ini kita ngomongin Puncak II, sehingga ke depan ada ekonomi baru tumbuh dari mulai Jonggol sampai Sukaresmi Cikalong, kalau Bogor sampai Tanjungsari. Kalau Purwakarta ke sininya bisa tembus Parung Banteng," kata Demul dikutip dari akun TikToknya, @dedimulyadiofficial, Jumat (14/2/2025).

Kemudian Dedi Mulyadi pun meminta dr Wahyu untuk ikut memangkas anggaran Bupati.

"Bupati, kan saya ingin, bukan hanya gubernur yang mobil dinasnya hilang, perjalanan dinasnya dipotong setengahnya, luar negerinya hilang, baju dinasnya hilang," kata Demul.

"Bupati gak apa-apa mobil dinasnya juga hilang?," tanya Dedi Mulyadi lagi.

Mendengar itu, dr Wahyu pun langsung mengaku siap.

"Siap hilang, sudah diinstruksikan juga kepada kepala dinas untuk tidak ada pengadaan mobil baru di Cianjur, kita pakai mobil lama," kata dr Wahyu sambil tersenyum.

"Kemudian gak apa-apa baju dinasnya hilang? Kebeli gak baju sendiri?," tanya Demul lagi.

"Gak apa-apa, kebeli," lanjutnya.

Bahkan Dedi Mulyadi juga meminta untuk menghilangkan sebagian perjalanan dinas Bupati.

"Perjalanan dinasnya hilang setengah, boleh?," tanya Demul lagi.

"Boleh, kita fokuskan di Cianjur," kata dr Wahyu.

Dedi Mulyadi pun berharap, dengan dibangunnya Jalur Puncak II akan tumbung perekonomian baru.

"Nanti yang akan kami wujudkan adalah jalan yang menghubungkan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasik, Pangandaran, melalui jalur tengah. Namanya Jabar Tengah Selatan. Semoga terwujud," tandasnya.

Kemudian dalam rapat bersama Bupati Tangerang dan Bupati Bogor terpilih, Dedi Mulyadi juga meminta pembangunan Jalur Puncak II segera dimulai.

"Untuk jalan Puncak II, sudah bikin perencanaan yang baik. Lakukan, kalau mulai dari sekarang ada alokasi Rp 100-200 M, mulai dulu, jangan dulu berpikir Rp 7 T," kata Dedi Mulyadi.

Sebab menurut dia, uang Rp 7 T tidak akan terwujud kalau tidak dimulai dari Rp 100-200 M.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara mendukung rencana pembangunan jalur tambang di Parungpanjang dan jalur Puncak II. 

"Saya mendukung penuh upaya Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat dalam mewujudkan pembangunan jalan tambang dan jalur Puncak II," ujar Sastra Winara, Kamis (13/12/2025).

Sastra Winara menilai bahwa pembangunan kedua jalur ini sangat penting untuk mengurai kemacetan yang selama ini menjadi permasalahan utama bagi masyarakat, terutama di wilayah Parungpanjang dan kawasan Puncak. 

Sastra Winara juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam merealisasikan proyek ini.

Ia berharap dengan terealisasinya proyek ini, arus lalu lintas dapat lebih lancar serta risiko kecelakaan bisa diminimalisir.

"Ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas serta mengurangi dampak negatif dari aktivitas transportasi berat di daerah kita," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved