Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kabar Arfis

Kisah Fanny Kondoh Positif Hamil setelah Suami Meninggal Dunia, Kenang Pesan Terakhir Papa Udon

Setelah Papa Udon wafat, Fanny Kondoh positif hamil setelah program bayi tabungnya bersama mendiang sang suami akhirnya berhasil.

Editor: Tiara A. Rizki
Instagram/fannykondoh
FANNY KONDOH - Content creator Fanny Kondoh bersama foto mendiang suaminya, Hajime Kondoh alias Papa Udon. Fanny mengenang pesan terakhir suaminya sebelum meninggal dunia, berupa doa tulus untuk sang anak meski belum tahu pasti istrinya itu hamil atau tidak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Content creator, Fanny Kondoh, mengenang pesan terakhir suaminya sebelum meninggal dunia, berupa doa tulus untuk sang anak meski belum tahu pasti istrinya hamil atau tidak.

Fanny Kondoh sendiri merupakan istri mantan Presiden Direktur Marugame Udon (PT Sriboga Marugame Indonesia), Hajime Kondoh alias Papa Udon.

Sebagai informasi, Papa Udon meninggal dunia pada 15 Oktober 2024 lalu.

Namun, setelah Papa Udon wafat, Fanny Kondoh positif hamil setelah program bayi tabungnya bersama mendiang suami akhirnya berhasil.

Fanny Kondoh diketahui pertama kali mengenal Hajime Kondoh pada 2015, saat dirinya masih menjadi kasir di Marugame Udon Semarang.

Wanita bernama asli Sherly Fanny tersebut mulanya mengisahkan perjuangan memiliki anak di tengah kondisi suaminya yang sakit keras.

Saat itu, dokter sudah memvonis usia Hajime Kondoh hanya tinggal enam bulan.

Sebelum meninggal dunia, Hajime Kondoh sudah berulang kali mengungkapkan keinginan untuk memiliki anak bersama Fanny Kondoh.

"Dia (suami) minta-minta anak terus," ucap Fanny Kondoh, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (19/2/2025).

Baca juga: 3 Tokoh Tak Terima Ada Sebutan Indonesia Gelap, Luhut Binsar Pandjaitan hingga Gus Yahya

Baca juga: Sosok Nopek Novian, Komika Viral yang 2 Kali Bikin Happy Asmara Ngamuk, Dituding Sindir Gilga Sahid

Baca juga: Tujuan Pengunjung Nakal Turun dari Mobil di Taman Safari Bogor, Ternyata di Area Flaminggo

Fanny yang sempat ragu untuk memiliki anak dengan kondisi mereka saat itu, akhirnya menuruti keinginan suaminya.

Namun, mereka juga harus berkejaran dengan waktu karena peraturan pemerintah.

"Kalau suami meninggal bisa embrio transfer enggak? (kata dokter) enggak bisa," kata Fanny.

"Harus dua-duanya bersama, aturan negara. Meninggal atau cerai (tidak bisa embrio transfer). Makanya aku ngejar waktu," sambungnya kemudian.

FANNY KONDOH - Content creator Fanny Kondoh bersama foto mendiang suaminya, Hajime Kondoh alias Papa Udon.
FANNY KONDOH - Content creator Fanny Kondoh bersama foto mendiang suaminya, Hajime Kondoh alias Papa Udon. (Instagram/fannykondoh)

Baca juga: Lagi Tren Kabur Aja Dulu, Bunda Corla Sindir Telak Syarat Kerja di Indonesia, Wamenaker Sampai Kagum

Baca juga: Tren Kabur Aja Dulu, Mahfud MD Ikut Buka Suara: Soalnya Negara Sendiri Ada Kesewenang-wenangan

Baca juga: Mitos Buaya di Cimory Dairy Land, Bangunan Runtuh Jika Antang Tak Lepas, Ada yang Kesurupan

Meskipun sempat gagal, Fanny kemudian tetap mencoba demi mewujudkan keinginan suaminya.

Ia pun sudah siap dengan segala risiko bahwa kelak dia harus menjalani kehamilan, melahirkan dan membesarkan anak tanpa pasangan.

"Dokternya pas embrio transfer bilang 'bismillah semoga kamu gantiin papamu ya jagain mama,'" kenang Fanny sambil menangis.

"Aku di ruang embrio transfer sendiri, suamiku dirawat," sambungnya.

Fanny kemudian menceritakan saat-saat terakhir suaminya sambil menangis.

"Ketika dia sakaratul maut, he touch my belly, dia bilang begini, 'Ya Allah lindungilah anak dan istriku. I'm okay if I have to go, but protect my wife and my baby,'" kenangnya sambil menangis.

"Padahal itu baru seminggu embrio transfer, kan belum tahu hamil apa enggak," lanjut Fanny sambil menghapus air matanya.

Tanpa tahu kepastian Fanny akan hamil atau tidak, suami Fanny bahkan sudah menyiapkan nama untuk buah hati mereka nanti sebelum meninggal dunia.

"Dia tahu aku akan hamil dan dia sudah prepare nama yang pakai kanjinya apa," ucap Fanny.

"Namanya Kazuki, artinya ketenangan, kebahagiaan buat seluruh orang," sambungnya sambil menangis.

Artikel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved