Profil Brian Yuliarto Mendikti Saintek yang Baru Dilantik Presiden Prabowo, Prestasinya Mentereng
Brian ditunjuk sebagai Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menjabat sejak Oktober 2024.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet dengan melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek).
Pelantikan Brian dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025) pukul 15.30 WIB.
Brian ditunjuk sebagai Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menjabat sejak Oktober 2024.
Berikut profil Brian Yuliarto yang dilantik menjadi Mendikti Saintek.
Profil Brian Yuliarto
Brian yang ditunjuk menjadi Mendikti Saintek adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum. Pengganti Satryo Soemantri tersebut pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB pada November 2024, namun dirinya tidak terpilih.
Sebagai guru besar, Brian memiliki riwayat pendidikan yang mentereng, baik di dalam maupun luar negeri. Ia menamatkan pendidikan S-1 Fisika ITB pada 1999 lalu melanjutkan studi magister atau S-2 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo, Jepang pada 2002.
Setelah itu, Brian menempuh studi doktor atau S-3 di jurusan dan universitas yang sama pada 2005.
Selain menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi ternama, Brian juga pernah menduduki sejumlah jabatan di ITB.
Salah satunya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB pada 2010-2016.
Brian juga pernah menjabat sebagai Ketua KK AFM FTI pada 2018-2020 dan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016-2020. Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019-2020.
Setelah itu, Brian Yuliarto ITB ditunjuk menjadi Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021 dan Dekan FTI pada 2020-2024.
Prestasi Brian Yuliarto
Sebagai Guru Besar ITB, Brian menorehkan beberapa prestasi, seperti Penerima Habibie Prize 2024 dan World’s Top 2 Percent Scientist pada 2024. Ia juga pernah dinobatkan sebagai Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience and Nanotechnology pada 2023 dan Peneliti Terbaik ITB pada 2021.
Prestasi lain yang pernah direngkuh Brian adalah Dosen Berprestasi Bidang Saintek ITB pada 2017. Secara keilmuan, Brian telah mencatatkan 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, H index 43, 410 publikasi Google Scholar, dan sitasi 6600. Merujuk laman FTI ITB, Brian juga berstatus sebagai pemegang berbagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), seperti Platform Pemantauan Kualitas Udara dan Metode Produksi Material Lembaran Biomassa Jamur Menggunakan Tubuh Buah Jamur Basidiomycota.
HKI lain yang dipegang Brian adalah Alat untuk Mengukur Udara Ambien dan Meteorologi yang Portabel dan Terintegrasi Iot dengan Fitur Kendali Jarak Jauh dan Alat untuk Mengukur Kualitas Air Limbah Industri yang Portabel dan Terintegrasi Iot dengan Fitur Kendali Jarak Jauh.
Beda Makna Kebaya Cucu Bung Karno dan Bung Hatta Saat Upacara di Istana, Kritik Prabowo Lewat Busana |
![]() |
---|
Isi Bingkisan untuk Tamu Undangan Upacara 17 Agustus di Istana, Dapat Buku Hasil Kerja Prabowo |
![]() |
---|
Fakta Lagu Tabola Bale yang Goyang Istana Jakarta di HUT ke-80 RI, Ini Makna Lirik dan Sosok Musisi |
![]() |
---|
Momen Sigap Paspampres Saat Prabowo Turun Ikut Joget Tabola Bale di Momen HUT ke-80 RI, Makin Meriah |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Ada 2 Alasan Gibran Tak Salami AHY Saat Upacara, Puan Maharani Tertawa Ungkap Respon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.