Ramadhan 2025

Ramadhan 2025 - Resep Menu Takjil Buka Puasa: Pangsit Ayam Goreng, Camilan Renyah dan Gurih

Simak resep menu takjil buka puasa Ramadhan 2025: Pangsit Ayam Goreng, camilan renyah dan lezat disantap dengan cocolan mayonais maupun saus sambal.

Editor: Tiara A. Rizki
SajianSedap.grid.id
PANGSIT AYAM GORENG - Dalam foto: Pangsit ayam goreng, salah satu menu camilan yang cocok buat takjil buka puasa. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak resep menu takjil buka puasa Ramadhan 2025: Pangsit Ayam Goreng.

Pangsit ayam goreng merupakan camilan renyah dan gurih, serta berprotein dan sangat mudah dimasak.

Pastinya, hampir semua kalangan suka dengan pangsit ayam goreng, apalagi jika disantap dengan cocolan mayonais maupun saus sambal.

PANGSIT AYAM GORENG

  • Waktu: 30 Menit
  • Sajian: 5 Porsi

Bahan-bahan:
25 buah kulit pangsit siap pakai, bagi 2 bagian
150 gram ayam, dicincang kasar
100 gram bangkuang, dipotong kotak kecil
1 siung bawang putih, dihaluskan
2 batang seledri, diiris halus
1 sendok makan maizena
1 sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
2 sendok teh gula pasir

Bahan Mayones (aduk Rata):
100 gram mayones
1 sendok makan kental manis
1 sendok teh air jeruk nipis
1/4 sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk

Cara Membuat:

1. Campur ayam, bangkuang, bawang putih, seledri, maizena, garam, gula, dan merica bubuk. Aduk rata.

2. Ambil selembar kulit pangsit. Sendokkan campuran ayam. Gulung. Rekatkan dengan air.

3. Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang hingga matang.

4. Sajikan bersama coretan mayones.

PANGSIT AYAM GORENG - Dalam foto: Pangsit ayam goreng, salah satu menu camilan yang cocok buat takjil buka puasa.
PANGSIT AYAM GORENG - Dalam foto: Pangsit ayam goreng, salah satu menu camilan yang cocok buat takjil buka puasa. (SajianSedap.grid.id)

Baca juga: Ramadhan 2025 - Resep Menu Sahur: Sup Daging Jamur, Santapan Berkuah Jaga Hidrasi Tubuh Saat Puasa

Lima Ragam Doa Buka Puasa

Dikutip dari laman mui.or.id, ada lima ragam bacaan doa yang bisa dilafalkan ketika berbuka puasa.

Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)

Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)

Kedua, masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, ia bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)

Di masyarakat kita, doa ini ada tambahannya, dan ini tidak masalah. Sebab sekali lagi, doa tidak terbatas pada riwayat. Kita dibebaskan mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)

Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”

Ketiga, riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah:

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ

(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)

Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)

Keempat, masih riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ

(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)

Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)

Kelima, doa berdasarkan riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar yang berdoa:

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”
(Lihat selengkapnya: al-Nawawi, al-Adzkar, hlm. 190)

Artikel ini tayang di Sajian Sedap

Sumber: Sajian Sedap
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved