Nasib Pemain Basket SMP Mardi Waluya Bogor, Cuma Dapat Imbauan, Pelatihnya Belum Diberi Sanksi

Siswa SMP Mardi Waluya Cibinong, Bogor yang melakukan kekerasaan saat tanding basket diimbau tak ikut kompetisi bola basket tingkat apapun.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram fodelba dan attarandy
PEMAIN BASKET TAK DISANKSI - Siswa SMP Mardi Waluya Cibinong, Bogor yang melakukan kekerasaan saat tanding basket diimbau tak ikut kompetisi bola basket tingkat apapun. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Siswa SMP Mardi Waluya Cibinong, Bogor yang melakukan kekerasaan saat tanding basket diimbau tidak ikut kompetisi bola basket tingkat apapun di wilayah Kabupaten Bogor.

Tak hanya siswanya, warganet juga meminta pelatihnya agar ikut ditindak.

Apalagi sang pelatih sempat melakukan pengancaman pada siswa yang memposting video kekerasan tersebut.

Aksi kekerasan itu terjadi saat pertandingan basket antar sekolah yang diselenggarakan oleh SMP di Kota Bogor.

Pada Senin (17/2/2025), tim basket SMP Mardi Waluya bertanding melawan tim basket SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Pada pertandingan itu, terjadi aksi kekerasan yang dilakukan oleh tim basket dari SMP Mardi Waluyo bernomor punggung 13.

Pada video yang viral di media sosial, pemain basket yang diketahui berinisal RCS itu tiba-tiba menyikut pelipis pemain dari SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 52.

Setelah melakukan itu, RCS pun langsung menjauh.

Tak hanya itu, RCS kembali melakukan kekerasan pada pemain lainnya.

Awalnya, RCS terlihat membungkuk bersama pemain dari SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 30.

Kemudian secara spontan, RCS menyikut perut sisi kanan pemain nomor 30.

Video tersebut kemudian viral di media sosial hingga akhirnya pihak Perbasi Kabupaten Bogor buka suara.

Pada akun Instagramnya, @perbasi_kabupatenbogor, RCS sudah menyampaikan penyesalan dan perbuatannya.

Kemudian pihak SMP Mardi Waluya juga telah melayangkan permintaan maaf kepada korban.

Atas tindakan kekerasan itu, pihak Perbasi Kabupaten Bogor tidak bisa memberikan sanksi untuk RCS.

Hal itu dikarenakan RCS tidak terdaftar sebagai anggota Perbasi Kabupaten Bogor.

Namun, pihaknya akan mengeluarkan surat imbauan tegas kepada SMP Mardi Waluya untuk tidak melibatkan RCS dalam kompetisi bola basket tingkat apapun di wilayah Kabupaten Bogor.

"Kami juga akan meminta pihak sekolah untuk melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan konseling kepada anak yang bersangkutan agar anak tersebut tidak mengulangi tindakan kekerasan tersebut kepada siapapun dan di manapun," tulis Perbasi.

Kemudian untuk pelatih yang mengaku dari Perbasi, dirinya akan memberikan sanksi tegas.

Baca juga: Kondisi Siswa SMP Bogor Usai Dipukul Saat Turnamen Basket, Orang Tua Minta Federasi Turun Tangan

Namun sanski tersebut akan diputuskan melalui rapat pleno Pengkab Perbasi Kabupaten Bogor.

Sementara itu, pelatih yang mengaku sebagai anggota Perbasi itu pun memberikan klarifikasi.

Pria bernama Attar itu mengaku bukan anggota Perbasi, namun pelatih berlisensi di bawah naungan Perbasi.

"Pada game tersebut, saya diminta untuk mendampingi sebagai asisten coach, saya bukan head coach atau kepala pelatih tim basket SMP Mardi Waluya Cibinong," kata dia.

Dirinya pun mengaku dituduh oleh sejumlah orang sebagai kepala pelatih.

Attar juga mengaku panik sehingga mengancam anak-anak yang memposting video untuk menghapusnya.

"Saya meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat perbuatan saya itu," kata dia.

Warganet pun meminta pelatih itu dicabut lisensinya.

"Cabut lisence nya, dan banned dari perbasketan 10 tahun, Pelatih harus bertanggung jawab!," tulis akun @2coach_m.

"Ooh, nama perbasi dicatut.. itu lisensi pelatih yg nyatut nama perbasi gak dicabut aja atau di blacklist sekalian min? Atau ada hukuman juga tapi belum dishare?," tulis @ganangibnusantoso.

"Sekolahnya harus diblacklist diberikan sanksi jikat tidak tegas kepada CEDRIC," tulis @agasanggul.official.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved