Tunggu Bantuan Teknis, Dedie Rachim Ajak BNPB dan DPR RI ke Lokasi Longsor Batutulis Bogor

Dedie A Rachim, mengatakan tinjauan bersama ini bertujuan untuk memastikan adanya bantuan teknis dari pemerintah pusat

Istimewa/Pemkot Bogor
TINJAU LONGSOR BATUTULIS -- Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin meninjau longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (5/3/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, meninjau langsung longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (5/3/2025).

Dedie Rachim didampingi Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, Komisi VIII DPR RI, serta Kapolresta dan Dandim 0606 Kota Bogor.

Dedie A Rachim, mengatakan tinjauan bersama ini bertujuan untuk memastikan adanya bantuan teknis dari pemerintah pusat guna merehabilitasi kondisi jalan yang terputus.

"Dengan adanya rekomendasi dari BNPB, mudah-mudahan bisa dipercepat. Kita melihat ini dalam suasana Ramadan menjelang Lebaran, tentu akses masyarakat harus bisa pulih secepatnya," ujarnya.

Saat ini, lanjut Dedie A. Rachim, jalan underpass Batutulis masih dalam tahap uji coba, sehingga pemeliharaannya tetap diperhatikan karena proyek ini juga termasuk dalam proyek strategis nasional.

"Kami mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian PU dan Kemenhub, yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung), untuk segera menangani dan merespons situasi ini dalam waktu yang tidak terlalu lama," tambahnya.

Sebab, aksesibilitas masyarakat yang terdampak langsung harus segera dicarikan solusinya.

Sambil menunggu proses perbaikan jalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga melakukan berbagai upaya sementara agar mobilitas masyarakat tetap dapat terakomodasi.

Saat ini, Dedie A Rachim, bersama Wakilnya, Jenal Mutaqin dan Forkopimda, sudah melakukan pembicaraan dengan pengembang properti yang memiliki akses langsung ke Bogor Selatan agar jalur tersebut dapat digunakan masyarakat untuk sementara waktu.

"Tapi karena jalur itu masuk ke permukiman warga, jika dibuka untuk umum, apalagi ada kendaraan bertonase besar yang masuk, pasti akan dikeluhkan warga. Jadi kami meminta semacam kontribusi dari pengembang agar akses ini dapat digunakan setidaknya untuk kendaraan roda dua terlebih dahulu," ujarnya.

Upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam rangka penyelesaian proyek strategis nasional yang dipercepat dengan status tanggap darurat, karena harus segera ditangani.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved