Dedi Mulyadi Kena Tipu Saat Bongkar Hibisc, Alat Satpol PP Tak Segagah seperti Penertiban PKL Puncak

Dedi Mulyadi Kena Tipu Dalam Pembongkaran Hibisc Puncak, Minta Alat Besar yang Datang Mungil, Sampai Diledek Warga

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TikTok/Youtube Kang Dedi Mulyadi Chanel
PEMBONGKARAN HIBISC PUNCAK - Dedi Mulyadi Kena Tipu Dalam Pembongkaran Hibisc Puncak, 

"Yang gede ?" tekan Demul.

Baca juga: Ternyata Hibisc Puncak Punya Pemprov Jabar, Jaro Ade Tunjuk Demul : Minta Maaf ke Korban Banjir

Saking ingin bergegasnya, Dedi Mulyadi sampai rela menyokong dana untuk menyewa alat berat tersebut.

"Saya tambahin duit sewanya, udah, udah saya tambahin. Saya tanggung jawab. Minta yang gede bos," kata Dedi Mulyadi.

Tapi pada kenyataannya, alat berat yang datang justru diledek warga.

Betapa tidak, Dedi Mulyadi yang meminta alat berat berukuran besar, justru datang sangat mungil.

"Pak kata bapak suruh dibongkar pakai beko kecil gini, kemarin bongkar warung pakai beko gede," kata warga.

Warga ragu alat semungil itu bisa merobohkan bangunan Hibisc Fantasy yang berukuran besar.

Baca juga: Taktik Jitu Dedi Mulyadi Cegah Hujan Agar Tak Banjir Susulan, Bukan Cuma Bongkar Hibisc Puncak Bogor

"Ini mah bangunan gede pada keras gak kayak warung kayu, bekonya juga harus lebih besar. Ini mah terlalu kecil, ini mah buat ngangkut sampah," kata warga.

Selain itu Satpol PP juga seolah ciut sampai nekat menentang perintah Gubernur Jawa Barat dengan tidak segera membongkar bangunan Hibisc Fantasy.

Rombongan Dedi Mulyadi justru hanya memasang plang pengawasan di kawasan Hibisc.

lihat fotoPintu masuk destinasi wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak Bogor dirobohkan massa, Kamis (6/3/2025).
Pintu masuk destinasi wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak Bogor dirobohkan massa, Kamis (6/3/2025).

"Beliau yang memasang plang itu adalah salah satu awal langkah tindak lanjut. Plang pengawasan tindak lanjutnya sudah berjalan. Masyarakat mohon bersabar. Kalau ini kewenanganya di kepala daerah kami bisa ambil kebijakan hari ini," kata Rudy Susmanto.

Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi beralasan memang tidak semua bangunan Hibisc Fantasy dibongkar.

Pemerintah hanya membongkar bangunan tak berizin di arena tersebut.

Satpol PP baru merusak sejumlah bangunan di Hibisc Fantasy, satu di antaranya yakni pintu masuk.

"Jadi itu peralatan yang kami siapkan, personel ada yang kami siapkan, tapi langkah kami tidak langsung main bongkar, kami lakukan deliniasi dulu. Kami tidak mau main bongkar ternyata yang berizin dan itu salah," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6w

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved