Dedi Mulyadi Kena Tipu Saat Bongkar Hibisc, Alat Satpol PP Tak Segagah seperti Penertiban PKL Puncak
Dedi Mulyadi Kena Tipu Dalam Pembongkaran Hibisc Puncak, Minta Alat Besar yang Datang Mungil, Sampai Diledek Warga
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
"Yang gede ?" tekan Demul.
Baca juga: Ternyata Hibisc Puncak Punya Pemprov Jabar, Jaro Ade Tunjuk Demul : Minta Maaf ke Korban Banjir
Saking ingin bergegasnya, Dedi Mulyadi sampai rela menyokong dana untuk menyewa alat berat tersebut.
"Saya tambahin duit sewanya, udah, udah saya tambahin. Saya tanggung jawab. Minta yang gede bos," kata Dedi Mulyadi.
Tapi pada kenyataannya, alat berat yang datang justru diledek warga.
Betapa tidak, Dedi Mulyadi yang meminta alat berat berukuran besar, justru datang sangat mungil.
"Pak kata bapak suruh dibongkar pakai beko kecil gini, kemarin bongkar warung pakai beko gede," kata warga.
Warga ragu alat semungil itu bisa merobohkan bangunan Hibisc Fantasy yang berukuran besar.
Baca juga: Taktik Jitu Dedi Mulyadi Cegah Hujan Agar Tak Banjir Susulan, Bukan Cuma Bongkar Hibisc Puncak Bogor
"Ini mah bangunan gede pada keras gak kayak warung kayu, bekonya juga harus lebih besar. Ini mah terlalu kecil, ini mah buat ngangkut sampah," kata warga.
Selain itu Satpol PP juga seolah ciut sampai nekat menentang perintah Gubernur Jawa Barat dengan tidak segera membongkar bangunan Hibisc Fantasy.
Rombongan Dedi Mulyadi justru hanya memasang plang pengawasan di kawasan Hibisc.

"Beliau yang memasang plang itu adalah salah satu awal langkah tindak lanjut. Plang pengawasan tindak lanjutnya sudah berjalan. Masyarakat mohon bersabar. Kalau ini kewenanganya di kepala daerah kami bisa ambil kebijakan hari ini," kata Rudy Susmanto.
Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, M Ade Afriandi beralasan memang tidak semua bangunan Hibisc Fantasy dibongkar.
Pemerintah hanya membongkar bangunan tak berizin di arena tersebut.
Satpol PP baru merusak sejumlah bangunan di Hibisc Fantasy, satu di antaranya yakni pintu masuk.
"Jadi itu peralatan yang kami siapkan, personel ada yang kami siapkan, tapi langkah kami tidak langsung main bongkar, kami lakukan deliniasi dulu. Kami tidak mau main bongkar ternyata yang berizin dan itu salah," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Terjawab Dugaan Penyebab Tewasnya Kepala Cabang Bank BUMN, Kepala Rumah Sakit Ungkap Fakta |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Mie Ayam Legendaris di Bogor Buat Dicoba, Ada yang Berdiri dari Tahun 1950-an |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bogor – Sabtu, 23 Agustus 2025: Hujan Gerimis Siang Hari, Potensi Petir Sore Hari |
![]() |
---|
Program Serbukatif Istri Wali Kota Bogor Masuk Sekolah, Dinilai Efektif untuk Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Begal di Galuga Kabupaten Bogor Belum Ditangkap, Polisi Masih Buru Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.