Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pantas Berani Semprot Ormas, Wabup Garut Ternyata Anak Kapolda Metro Jaya, Calon Menantu KDM

Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram putri.karlina14
SOSOK WABUP GARUT - Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan. 

"Saya marah loh pak sebenarnya kejadian ini. Saya bingung Ceng Aam masih bisa senyam-senyum," kata Putri Karlina lagi.

Menurut Putri, tindakan orman yang mengamuk di warung makan bukan merupakan contoh keinginan membangun Kabupaten Garut menjadi lebih baik.

Putri Karlina bahkan menyarankan ormas keagamaan itu dibubarkan saja.

"Kalau kayak gitu mending bubarin pak. Kalau punya niat jelek mah. Kalau justru dipakai untuk menyalahgunakan, kalau justru dipakai untuk membenarkan aksi-aksi yang tidak benar, buat apa berdiri," tegas dia.

Ia juga menyinggung alasan para oknum melakukan tindakan itu yakni karena di Garut banyak pesantren.

Putri justru meminta pihak pesantren untuk memberikan bentuk positif dari keberadaannya.

"Bukan dengan karena di Garut banyak pesantren, jadi banyak anu ngajago, berlandaskan agama. Nggak gitu cara mainnya," katanya.

Putri Karlina bahkan mengajak ormas untuk sama-sama memberikan citra baik bahwa semakin banyak pesantren di Garut maka semakin terdidik warganya.

"Pakai cara kreatif, kolaborasikan dengan anak muda, jadi teladan yang baik," ujarnya.

Ia pun meminta maaf pada Bupati Garut jika dirinya telah melebihi peran sebagai Wabup.

"Tapi hapunten, saya bakal pulang dengan penuh penyesalan kalau ini tidak tersampaikan," kata Putri Karlina.

Meski begitu, ia mengapresiasi temuan para ormas soal obat-obatan saat melakukan sweeping.

"Oke saya apresiasi bapak menemukan obat-obatan, apresiasi besar saya, di lain waktu bapak menemukan mafia, Alhamdulillah.
Tapi di hari ini kesalahan bapak fatal, kalau ada sepuluh orang dijajarin yang ngerti agama suruh menilai, caranya salah," kata dia lagi.

Ia pun berharap para ormas di Kabupaten Garut bisa paham fungsinya sebagai kontrol sosial.

"Bapak sebagai ormas sosial kontrol untuk mereka mereka yang memang secara sosial perlu dibina," katanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved