Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pantas Berani Semprot Ormas, Wabup Garut Ternyata Anak Kapolda Metro Jaya, Calon Menantu KDM

Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram putri.karlina14
SOSOK WABUP GARUT - Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang melakukan sweeping warung makan.

Aksi Putri Karlina memarahi ormas untuk tidak anarkis di Garut itu pun viral di media sosial.

Saat melakukan rapat Forkopimda pada Sabtu (8/3/2025), Putri Karlina bahkan sampai berbicara dengan nada tinggi hingga menangis.

Hal itu setelah viral di media sosial aksi oknum ormas yang melakukan sweeping ke warung makan pada siang hari di bulan Ramadhan.

Pada video itu, sejumlah oknum membubarkan warga yang sedang makan dengan cara anarkis.

Mereka membanting barang-barang bahkan diduga menampar seorang warga.

Pada rapat bersama Bupati, perwakilan ormas itu mengeluarkan pernyataan yang membuat Wabup Putri Karlina meradang.

"Dari kami, jangan mancing kami selaku umat Islam di Garut bereaksi. Tong mancing," kata pria berbaju putih dan peci putih dikutip dari Instagram @wakilbupatigarut.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak ada masalah dengan warga yang non Muslim.

"Kalau dengan yang non Muslim Alhamdulillah, di aliansi sudah bertemu dengan HBB, terus PBB udah ketemu, udah tidak masalah dengan yang non Muslim. Tapi masalahnya dengan yang Muslim itu sendiri," jelas dia.

Putri Karlina pun menegaskan bahwa tindakan ormas itu membubarkan warga dengan cara anarkis merupakan kesalahan.

"Cuma highlight-nya hari ini adalah tentang kekerasan, yang mana ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk. Apakah sudah connect ke situ atau belum? Ceng Aam sudah connect ke situ? Kalau misalnya dengan tindakan anarkis, citra Garut turun, ke depannya gimana?," kata Putri Karlina menunjuk pria berbaju koko itu.

Bahkan ia berani menyemprot ormas tersebut karena cengengesan saat rapat.

"Terus saya tadi tidak setuju dengan pernyataan 'jangan sampai membuat kami bereaksi'. Pak kalau saya mau, saya bisa *** Satpol PP, saya bisa ***. Tapi apakah itu citra Wakil Bupati yang bagus?," kata Putri lagi.

Sebab menurut dia, sebagai pemimpin dirinya harus memiliki komunikasi yang bijak dan tidak melukai siapapun, semarah apapun dirinya.

"Saya marah loh pak sebenarnya kejadian ini. Saya bingung Ceng Aam masih bisa senyam-senyum," kata Putri Karlina lagi.

Menurut Putri, tindakan orman yang mengamuk di warung makan bukan merupakan contoh keinginan membangun Kabupaten Garut menjadi lebih baik.

Putri Karlina bahkan menyarankan ormas keagamaan itu dibubarkan saja.

"Kalau kayak gitu mending bubarin pak. Kalau punya niat jelek mah. Kalau justru dipakai untuk menyalahgunakan, kalau justru dipakai untuk membenarkan aksi-aksi yang tidak benar, buat apa berdiri," tegas dia.

Ia juga menyinggung alasan para oknum melakukan tindakan itu yakni karena di Garut banyak pesantren.

Putri justru meminta pihak pesantren untuk memberikan bentuk positif dari keberadaannya.

"Bukan dengan karena di Garut banyak pesantren, jadi banyak anu ngajago, berlandaskan agama. Nggak gitu cara mainnya," katanya.

Putri Karlina bahkan mengajak ormas untuk sama-sama memberikan citra baik bahwa semakin banyak pesantren di Garut maka semakin terdidik warganya.

"Pakai cara kreatif, kolaborasikan dengan anak muda, jadi teladan yang baik," ujarnya.

Ia pun meminta maaf pada Bupati Garut jika dirinya telah melebihi peran sebagai Wabup.

"Tapi hapunten, saya bakal pulang dengan penuh penyesalan kalau ini tidak tersampaikan," kata Putri Karlina.

Meski begitu, ia mengapresiasi temuan para ormas soal obat-obatan saat melakukan sweeping.

"Oke saya apresiasi bapak menemukan obat-obatan, apresiasi besar saya, di lain waktu bapak menemukan mafia, Alhamdulillah.
Tapi di hari ini kesalahan bapak fatal, kalau ada sepuluh orang dijajarin yang ngerti agama suruh menilai, caranya salah," kata dia lagi.

Ia pun berharap para ormas di Kabupaten Garut bisa paham fungsinya sebagai kontrol sosial.

"Bapak sebagai ormas sosial kontrol untuk mereka mereka yang memang secara sosial perlu dibina," katanya.

Di akhir video, Putri Karlina bahkan sampai menitikan air mata bahwa dirinya ingin membuat perubahan untuk Garut.

"Kalau gak bikin perubahan untuk Garut, ngapain saya di sini," katanya.

WABUP GARUT - Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan.
WABUP GARUT - Sosok Wakil Bupati Garut, Putri Karlina kini sedang ramai jadi perbincangan setelah aksi beraninya menggretak ormas yang sweeping warung makan. (Instgaram maula_akbar)

Putri Karlina yang memiliki nama lengkap Luthfianisa Putri Kalina itu merupakan kelahiran 14 Maret 1993.

Wanita yang akrab disapa teteh Putri Kalina itu merupakan seorang Dokter gigi.

Berani menggretak ormas di Garut, Putri Karlina ternyata merupakan anak sulung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.

Tak hanya itu, Putri Karlina juga merupakan kekasih dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Maula Akbar Mulyadi Putra.

Maula diketahui merupakan anak sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Itu artinya, Putri Karlina merupakan calon menantu KDM.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved