Kasus Paket Kepala Babi ke Jurnalis Tempo: Hasan Nasbi Kelakar Dimasak, Tempo Unggah Karakter Babi
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyempilkan selorohan mengenai teror kepala babi terhadap Tempo ini.
Penulis: Tiara A. Rizki | Editor: Tiara A. Rizki
"Babi kerap dicap buruk di dunia nyata karena hidupnya kotor berlumur lumpur. Namun di dunia fiksi, babi dikenal karena penampilannya yang nyentrik, pesonanya yang menyenangkan, dan cerdas."
"Dalam beberapa kebudayaan Indonesia, babi juga dianggap baik."
"Namun, kiriman kepala babi untuk Tempo punya ciri spesifik: kedua telinganya telah dikerat. Apa artinya?"

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan: Dimasak Saja
Dikutip dari KompasTV, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menganggap kebebasan pers di Indonesia "bagus" dan menyebut pemerintah tidak pernah mengintervensi jurnalis.
Hal ini disampaikan Hasan Nasbi saat ditanya wartawan soal teror paket kepala babi di kantor Tempo beberapa waktu lalu.
Juru bicara (Jubir) Presiden RI Prabowo Subianto itu beranggapan, kebebasan pers terjaga karena jurnalis masih bisa bekerja dengan leluasa, khususnya di lingkungan Istana Kepresidenan.
"Ada yang distop buat bikin berita dan wawancara? Enggak ada. Itu artinya kebebasan pers kita bagus," kata Hasan usai sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
"Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang," ujarnya.
Saat ditanya wartawan tentang komitmen pemerintah dalam kebebasan pers, Hasan Nasbi balik bertanya apakah ada kejadian jurnalis dihalangi saat menyusun berita.
Ia juga menyatakan, pemerintah tidak mengintervensi pers dalam melakukan kerja jurnalistik dan kebebasan pers di Indonesia baik-baik saja.
Soal paket kepala babi yang ditujukan untuk wartawan Tempo sekaligus host Bocor Alus Politik Francisca Christy Rosana, Hasan Nasbi malah berseloroh agar paket itu "dimasak saja."
Hasan Nasbi menegaskan, Fransisca hingga kini tidak dihalangi untuk mengisi program tersebut, dan ini berarti pemerintah tidak melakukan intervensi apa pun.
"Pemerintah itu hanya berusaha meluruskan. Kalau medianya salah paham, kita luruskan. Kalau salah menulis statement, kita luruskan. Sisanya enggak. Enggak ada tindakan apa-apa," kata Hasan dikutip Antara.
Hasan Nasbi menyarankan Tempo untuk melapor soal teror paket kepala babi tersebut.
(TribunnewsBogor.com/Tia) (KompasTV)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.