Tips Mencegah dan Menangani Penyakit Stroke, Teknik DSA Diklaim Ampuh Menyembuhkan

Salah satu cara mencegah stroke sejak dini adalah rutin berolahraga untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, karena tekanan darah tinggi merupakan

Editor: Yudistira Wanne
Dok ilustrasi dan dokter Ricky C. Kohar Dokter spesialis neurologi intervens
TIPS MENCEGAH STROKE - Ricky C. Kohar, Sp.N, FINA (Dokter spesialis neurologi intervensi) menjelaskan tentang cara mengantisipasi dan mengobati penyakit stroke. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Berikut tips mencegah sekaligus menangani penyakit stroke.

Salah satu cara mencegah stroke sejak dini adalah rutin berolahraga untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, karena tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko stroke

Ada beberapa cara mencegah stroke sejak dini untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.

Cara mengantisipasi stroke dilansir TribunnewsBogor.com dari sumber lain:

1. Mengonsumsi makanan sehat

Mengatur pola makan dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah stroke. Pasalnya, pola makan yang tidak sehat dapat memicu kelebihan berat dan obesitasyang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hingga 22 persen lebih tinggi.

Oleh karena itu, konsumsilah makanan sehat, seperti, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, ikan, daging unggas maupun daging tanpa lemak sebagai cara mencegah stroke. Batasi juga konsumsi garam dan gula untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula. Dengan begitu, risiko terkena stroke pun berkurang.

2. Melakukan olahraga

Selain mengonsumsi makanan sehat, Anda juga perlu melakukan olahraga untuk mencegah stroke. Dengan berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit sehari, Anda dapat mengurangi faktor pemicu stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.

Tidak perlu langsung melakukan aktivitas olahraga yang berat, Anda dapat memulai langkah sederhana dengan berjalan santai setiap pagi setelah sarapan, menggunakan tangga dibandingkan lift saat di kantor, atau menjadi anggota klub kebugaran bersama teman.

3. Menghentikan kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena stroke 2−4 kali lebih tinggi. Hal ini karena nikotin dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah, serta karbon monoksida dalam asap rokok bisa menurunkan kadar oksigen di dalam darah.

Selain itu, tembakau juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, membuat darah lebih mudah menggumpal, dan merusak pembuluh darah.

Oleh karena itu, sebagai cara mencegah stroke, Anda dapat menghentikan kebiasaan merokok. Berhenti merokok selama 2−4 tahun terbukti dapat menurunkan risiko terkena stroke.

4. Menghentikaan kebiasaan mengonsumsi alkohol

Cara mencegah stroke lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengurangi konsumsi alkohol. Jenis minuman ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan fibrilasi atrium. Kedua kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terkena stroke.

Selain itu, minuman beralkolhol juga mengandung kalori yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan makin meningkatkan risiko terkena stroke. Apabila Anda benar-benar ingin terhindar dari stroke, sebaiknya hentikan konsumsi alkohol sekarang juga.

5. Mengontrol tekanan darah

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab terbesar terjadinya stroke baik pada laki-laki maupun wanita. Tingginya tekanan darah dapat pembuluh darah menjadi rapuh dan penyumbatan pembuluh darah. Keduanya bisa melemahkan pembuluh darah arteri dan membuatnya lebih mudah pecah.

Untuk mencegah kondisi ini terjadi sekaligus sebagai cara mencegah stroke, Anda perlu mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Caranya adalah dengan tidak mengonsumsi garam lebih dari 1.500 miligram sehari, tidak mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, berolahraga, serta berhenti merokok.

6. Mengelola kadar gula darah

Tidak hanya tekanan darah tinggi, stroke juga dapat dipicu oleh diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dari waktu ke waktu. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan timbunan atau gumpalan lemak di pembuluh darah otak, yang berisiko mempersempit hingga menghentikan aliran darah ke otak.

Sebagai cara mencegah stroke, Anda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah, menerapkan diet untuk penderita diabetes, berolahraga, dan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter untuk menjaga kadar gula darah.

7. Menurunkan kadar kolesterol

Pola makan yang buruk sering kali menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Hal ini tidak hanya dialami oleh orang tua, tetapi juga oleh anak muda yang menjalani pola hidup tidak sehat. Kondisi tersebut sangat berpotensi meningkatkan risiko terkena stroke.

Anda dapat melakukan pemeriksaan kolesterol sebagai langkah deteksi dini stroke. Selain itu, konsumsilah makanan sehat seperti buah, sayur, biji-bijian, dan daging tanpa lemak, serta obat penurun kolesterol untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

8. Menjaga kualitas tidur

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Beberapa masalah tidur, seperti insomnia, sleep apnea, rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, hingga tidur lebih dari 9 jam, pun dikaitkan dengan meningkatnya risiko terkena stroke.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas dan waktu tidur antara 7−8 jam sehari. Selain itu, daripada menghabiskan waktu untuk tidur hingga siang hari, lebih baik Anda melakukan olahraga di pagi hari sebagai cara mencegah stroke sekaligus salah satu upaya menerapkan pola hidup sehat.

Stroke bisa menyerang siapa pun secara tiba-tiba dan kapan saja. Bila Anda memiliki risiko terkena stroke, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke doktersebagai upaya pencegahan dan deteksi dini. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan cara mencegah stroke di atas dan mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Penanganan

Sementara itu, serangan stroke dapat terjadi secara mendadak. 

Sehingga penanganan stroke yang cepat dan tepat menjadi kunci dalam pengobatan dan pemulihan stroke

Stroke harus segera ditangani dalam 4,5 jam pertama (golden period) untuk memaksimalkan peluang kesembuhan. 

Siloam Hospitals Bogor menjadi salah satu Rumah Sakit yang telah tersertifikasi Stroke Ready Hospital. 

Dalam menangani stroke, pihak rumah sakit menerapkan teknik DSA untuk diagnose dan terapi stroke.

DSA (Digital Subtraction Angiography) adalah prosedur pemeriksaan diagnostic semi invasif yang dilakukan untuk memberikan gambaran penyumbatan, pendarahan, atau kelainan pembuluh darah otak. 

Teknik DSA dapat diterapkan sebagai tindakan kuratif pada pasien stroke sumbatan pada rentang waktu serangan yang baru terjadi dan stroke pendarahan akibat pecahnya pembulu darah abnormal yang rapuh. 

Metode DSA dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pangkal paja atau pembuluh darah tangan. 

Kemudian alat kateter dimasukan menuju ke target tempat yang dicuragai terdapat kelainan. 

“Pemeriksaan dengan DSA ini biasanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam dimana pasien dalam kondisi sadar, hanya mendapatkan bius local di bawah pantuan dokter,” tutur Ricky C. Kohar, Sp.N, FINA (Dokter spesialis neurologi intervensi).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved