Tangis Kabid Dishub Dituduh Sunat Duit dari KDM, Hasil Usut Tim Saber Pungli Diungkap Bupati Bogor

Kabid Lalin dan Angkutan Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menangis setelah dituduh menyunata dana konpensasi sopir angkot saat lebaran dari KDM

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
@dedimulyadi71
TANGIS KABID DISHUB - Kabid Lalin dan Angkutan Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menangis soal dugaan penyunatan uang konpensasi sopir angkot saat lebaran dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabid Lalin dan Angkutan Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menangis setelah dituduh terlibat menyunat uang konpensasi sopir angkot saat lebaran dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Tangisan Dadang terekam video yang mana videonya pun diunggah oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM) sendiri di media sosialnya, Minggu (6/4/2025).

Video tangisan Dadang ini diunggah KDM dengan caption, "tangis Pak Dadang, Kabid pada Dishub Kabupaten Bogor."

KDM tidak memberikan keterangan lain terkait tuduhan soal dugaan penyunatan dana konpensasi yang menyeret Dishub Kabupaten Bogor.

Dalam video itu terlihat Dadang terduduk di kursi sambil masih mengenakan seragam dinasnya.

Dia menangis sesenggukan sambil berurai air matan dan sesekali ia usap menggunakan jari tangannya.

Sambil menangis, dia terdengar menyampaikan beberapa kata.

Dia juga menyampaikan menyerahkan hal ini kepada Dedi Mulyadi untuk menjawabnya.

"Pokoknya layani masyarakat, saya nitip, ternyata jawabannya, Allah kasih jawaban, melalui siapa ?, melalui Pak Gubernur," kata Dadang Kosasih.

Terlihat saat itu Dadang nampaknya sedang bersama beberapa orang lain.

Namun di video tidak terlihat dengan siapa Dadang ini sedang berbicara.

Dikutip dari Tribun Jabar, Dishub Kabupaten Bogor terseret setelah namanya disebut oleh salah seorang sopir angkot yang menjadi korban penyunatan, Emen.

Para sopir angkot Puncak Bogor seharusnya menerima kompensasi sebesar Rp1,5 juta yang terdiri dari uang tunai Rp1 juta dan sembako senilai Rp500 ribu.

Namun ternyata sopir angkot menyetorkan uang Rp200.000 per orang kepada oknum tak bertanggung jawab.

Hal ini pun menjadi perbincangan karena konpensasi itu diberikan Dedi Mulyadi untuk membuat kepadatan di Jalan Raya Puncak saat lebaran berkurang.

Sebelumnya pun hal ini telah digembor-gemborkan termasuk nominal uang yang akan diberikan tersebut oleh KDM sendiri.

Namun kemudian heboh soal ada dugaan penyunatan dana konpensasi sampai menyeret Dishub Kabupaten Bogor.

Dadang Kosasih sebelumnya sempat memberikan klarifikasi bahwa sebenarnya para sopir angkot ini memberikan seikhlasnya kepada Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) dan organisasi angkutan darat (organda).

Namun kemudian hal ini berkembang menjadi isu penyutanatan dana konpensasi.

Meski begitu, permasalahan itu kini sudah diselesaikan setelah uang yang diberikan oleh para sopir angkot itu dikembalikan.

Bupati Bogor Ungkap Hasil Penyelidikan

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengungkap hasil penyelidikan sementara Tim Saber Pungli terkait permasalahan ini.

Rudy menyebut bahwa Dishub sementara ini belum ditemukan unsur keterlibatannya dalam penyunatan uang konpensasi sopir angkot Puncak Bogor tersebut.

"Hasil penyelidikan yang dilakukan Tim Saber Pungli, Dishub Kabupaten Bogor tidak terlibat atau turut serta dalam pemotongan dana kompensasi sopir angkot Jalur Cisarua," kata Rudy Susmanto kepada wartawan, Minggu.

Namun pengusutan masih dilakukan, dan Rudy mengaku bahwa ke depan jika memang ada personel Dishub yang terlibat, maka akan diberi tindakan tegas.

Pelaku yang terlibat akan langsung diserahkan kepada Polres Bogor untuk ditangani secara hukum.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved