Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Liburan tanpa Izin, Ini 2 Poin dalam Pesan Dedi Mulyadi buat Lucky Hakim: Bikin Sebagus Jepang Dong

Buntut liburan ke Jepang tanpa izin di masa libur Lebaran 2025, Bupati Indramayu Lucky Hakim langsung kena sentil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

|
Editor: Tiara A. Rizki
Instagram/luckyhakimofficial
LUCKY HAKIM LIBURAN - Dalam foto Lucky Hakim, aktor sinetron yang menjabat Bupati Indramayu periode 2025-2030. Buntut liburan ke Jepang tanpa izin di masa libur Lebaran 2025, Bupati Indramayu Lucky Hakim langsung kena sentil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Buntut liburan ke Jepang tanpa izin di masa libur Lebaran 2025, Bupati Indramayu Lucky Hakim langsung kena sentil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Ada dua poin dalam pesan yang disampaikan Dedi Mulyadi kepada Lucky Hakim setelah klarifikasinya soal liburan tersebut.

1. Menyenangkan Anak Tak Harus di Jepang

Dedi Mulyadi menjelaskan, alasan Lucky Hakim berlibur ke Jepang adalah untuk memenuhi janji kepada anak-anaknya.

"Dia (Lucky Hakim) pergi ke Jepang untuk memenuhi janji terhadap anak-anaknya," ujar Dedi usai kegiatan halal bi halal di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, pada Selasa (8/4/2025).

Namun, menurut Dedi, memberikan kebahagiaan tidak mesti di Jepang.

Dedi mengingatkan bahwa sebagai pejabat negara, seharusnya Lucky Hakim taat dan patuh pada aturan yang telah ditetapkan. 

Kementerian Dalam Negeri telah melarang kepala daerah bepergian ke luar negeri saat libur Lebaran, mengingat pentingnya mengurus berbagai hal terkait dengan perayaan Hari Besar Umat Islam.

 "Saya jelasin, hari ini kita pejabat negara terikat oleh peraturan negara, keinginan anak-anak untuk memberikan kebahagiaan tidak mesti di Jepang," katanya.

2. Sindiran: "Bikin Dong Sebagus Jepang"

Dedi Mulyadi juga melontarkan sindiran, sebagai kepala daerah, Lucky Hakim seharusnya berfokus pada pengembangan pariwisata di Kabupaten Indramayu. 

Ia menyarankan agar Lucky Hakim menciptakan obyek wisata di Kabupaten Indramayu yang seindah dan sebagus yang ada di Jepang

"Sehingga kedepannya, mereka tidak perlu lagi berlibur ke luar negeri karena obyek wisata di daerahnya sudah bagus dan bisa sebanding dengan yang ada di negara lain," jelas Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menekankan bahwa sebagai anak kepala daerah, seharusnya mereka bisa bahagia dengan berwisata di daerahnya masing-masing, bukan memilih untuk pergi ke luar negeri.

"Kalau saran saya anak pejabat, bahagianya harus di kabupatennya, di kotanya. Bikin dong sebagus Jepang kotanya karena itu tugas seorang pemimpin. Ini penting untuk menciptakan tempat-tempat indah sehingga rekreasi di wilayahnya menjadi bagian dari tanggung jawab masing-masing," pungkasnya.

Baca juga: Singgung Alibi Lucky Hakim Liburan ke Jepang, KDM Sentil Bupati Indramayu Masalah Penyapu Koin

Baca juga: Pemred Tempo Tak Diajak, Prabowo Subianto Bicara Soal Teror Kepala Babi: Ada yang Ingin Adu Domba

Baca juga: Ramai Kabar Kenaikan Gaji PNS 2025, BKN Beri Penjelasan: Belum Ada Pembahasan, Sedang Efisiensi

BUPATI INDRAMAYU BAKAL DIPANGGIL KEMENDAGRI - Kolase foto Lucky Hakim, aktor sinetron yang menjabat Bupati Indramayu periode 2025-2030
BUPATI INDRAMAYU BAKAL DIPANGGIL KEMENDAGRI - Kolase foto Lucky Hakim, aktor sinetron yang menjabat Bupati Indramayu periode 2025-2030 (Instagram/luckyhakimofficial)

Klarifikasi Lucky Hakim

Bupati Indramayu Lucky Hakim akhirnya buka suara soal kepergiannya ke Jepang tanpa izin resmi.

Diketahui, usai memimpin apel pagi di Alun-alun Indramayu pada Selasa (8/4/2025), Lucky langsung bertolak ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memberikan klarifikasi terkait liburannya yang menjadi sorotan publik.

Liburan Lucky ke Jepang memicu kritik, termasuk dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, karena ia disebut tidak mengantongi izin resmi untuk bepergian ke luar negeri.

Menanggapi hal ini, Lucky mengakui adanya kekeliruan dalam memahami aturan pengajuan cuti.

Menurut Lucky, rencana liburan ke Jepang bersama keluarganya sudah disusun sejak Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa liburan tersebut merupakan janji pribadi kepada anaknya setelah masa kampanye hingga terpilih menjadi bupati, yang membuatnya nyaris tidak memiliki waktu untuk keluarga.  

“Saya beli tiket itu bulan Desember, bisa saya tunjukkan bukti-buktinya. Itu setelah Pilkada dan sebelum saya dilantik,” kata Lucky.

Awalnya, Lucky merencanakan liburan pada 2–11 April 2025.

Namun saat mengajukan izin ke luar negeri, permohonan cutinya ditolak karena diajukan terlalu dekat dengan tanggal keberangkatan.

“Nah pas di situ tertolak izinnya karena sudah di bawah 14 hari kerja (dari tanggal pengajuan cuti). Saya bilang, 'Loh kan masih lama'. Lalu dijelaskan, 'Oh enggak, Pak, bukan masalah lama harinya, tapi lama hari kerjanya',” ujar dia.

Setelah izin ditolak, Lucky mengubah jadwal liburannya menjadi 2–6 April 2025 agar bertepatan dengan cuti bersama Lebaran.

Ia menegaskan bahwa dirinya sudah kembali bekerja per 8 April dan tetap melaksanakan tugas saat Idul Fitri, termasuk melakukan patroli dan open house.

Terkait adanya surat edaran tentang kesiapsiagaan kepala daerah selama Lebaran, Lucky mengakui kemungkinan dirinya luput membaca surat tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Lucky Hakim Ngaku Salah Paham Aturan"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Dedi Mulyadi kepada Lucky Hakim: Memberikan Kebahagian Anak Tidak Mesti di Jepang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved