Siapa Susana Darmawan yang Diduga Diperas Codeblu dan Dituding Kirim Nastar Berjamur ke Panti Asuhan
Siapa Susana Darmawan, pemilik brand roti ternama Clairmont yang diduga diperas influencer dan food vlogger bernama William Anderson alias Codeblu.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Siapa Susana Darmawan, pemilik brand roti ternama Indonesia Clairmont yang diduga diperas influencer dan food vlogger bernama William Anderson alias Codeblu (CB).
Sebagai informasi, Codeblue telah mengunggah video yang menuding Clairmont mengirim nastar berjamur ke panti asuhan.
Clairmont otomatis terdampak atas video yang belum bisa dipastikan kebenarannya itu.
Lalu, Codeblue menawarkan bantuan untuk memulihkan nama baik perusahaan tersebut tetapi meminta bayaran Rp600 juta.
Susana Darmawan pun menilai, jumlah uang tersebut tidak masuk akal.
Meski videonya sudah dihapus, Clairmont melaporkan Codeblu atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) setelah diduga menyebarkan berita hoaks mengenai toko kue tersebut.
Clairmont melayangkan laporan terhadap Codeblu ke Polres Metro Jakarta Selatan sejak Desember 2024.
Kronologi Kasus
Susana Darmawan mengungkap bahwa perusahaannya pernah ditawari “bantuan” oleh Codeblu untuk memulihkan nama baik.
Namun, ia diminta untuk membayar uang sebesar Rp 600 juta, jumlah yang menurutnya tidak masuk akal.
Tawaran tersebut muncul setelah video viral yang diunggah oleh Codeblu menuding bahwa Clairmont mengirimkan nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.
Video itu memicu reaksi publik yang cukup besar, bahkan berujung pada penurunan penjualan dan gangguan arus kas perusahaan.
Clairmont sempat berupaya mengklarifikasi isu tersebut dengan mendatangi CB secara langsung.
Susana mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengenal yayasan yang disebut dalam video tersebut.
“Saya enggak kenal yayasan tersebut dan kita enggak pernah memberikan (nastar),” ujar Susana dalam wawancara di kanal YouTube Grace Tahir.
Baca juga: Lucky Hakim Pasrah Jika Diberhentikan dari Jabatan, Bongkar Alasannya Nekat Liburan Tanpa Izin KDM
Baca juga: Timnas U17 Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 2025, Shin Tae-yong Puji Nova Arianto: Dia Luar Biasa
Baca juga: SOSOK Evandra Florasta Viral Salim ke Wasit Usai Lolos Piala Dunia U-17, Profesi Ayahnya Mentereng

Ketika menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar, Codeblu sempat menunjukkan iktikad baik dengan menawarkan bantuan untuk memulihkan reputasi Clairmont.
“Saat kami menyampaikan pada influencer tersebut bahwa beritanya bohong, influencer tersebut merasa bersalah,” kata Susana.
“‘Dan untuk koreksi situasi ini nanti saya kasih bantuan untuk memulihkan nama baik Clairmont.’ Kita happy dong,” imbuhnya.
Namun, tawaran “bantuan” itu ternyata tidak diberikan secara cuma-cuma.
Pihak influencer kemudian memberikan proposal kerja sama dengan nilai yang mengejutkan, lengkap dengan embel-embel diskon.
“Tapi setelah itu kami dapat penawaran untuk consultant fee Rp600 juta dengan diskon Rp350 juta,” jelas Susana.
Tak hanya itu, Codeblu juga menyertakan syarat tambahan yang harus dipenuhi sebelum video hoaks tersebut diturunkan.
“Dengan syarat kita harus melakukan blablabla, baru videonya akan di-take down,” tambahnya.
Susana menilai permintaan tersebut sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan prinsip penyelesaian sengketa secara adil.
“Kami bertemu, dia kasih penawaran. Kami merasa tidak masuk akal,” tegasnya.
Merasa perlu menyelidiki lebih dalam, Clairmont pun melakukan investigasi internal.
Hasilnya, nastar yang dikirim ke panti asuhan bukan berasal dari perusahaan, melainkan dari mantan karyawan vendor yang telah diberhentikan karena kasus penipuan.
“R itu menulis bahwa dia karyawan Clairmont, padahal bukan. R ini adalah karyawan vendor Clairmont,” jelas Susana.
Baca juga: Gue Gak Gila Kata Ponakan di Bogor Usai Bunuh Tante, Motif Pelaku Habisi Nyawa Korban Mengejutkan
Baca juga: INILAH Sosok Nova Arianto, Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bawa Garuda Muda Lolos Piala Dunia 2025
Baca juga: Siapa Agung Surahman? Dijemput Langsung oleh Prabowo di Bengkulu, Kini Minta Maaf
Meski video tersebut akhirnya dihapus oleh Codeblu, dampaknya terhadap Clairmont sudah telanjur besar.
Susana menyebut bahwa perusahaan mengalami kerugian sejak video itu viral pada November lalu.
“Loss kami dimulai dari November setelah dia unggah, langsung jadi berita luar biasa,” ungkapnya.
“Drop 30 persen. Sudah loss sale, barang kami segudang tidak terjual, kita dihujat, dibenci. Cash flow kami terdampak untuk gajian, sedangkan kita ada loan yang jatuh tempo,” tutur Susana.
Clairmont kini tengah berupaya bangkit dari krisis reputasi dan keuangan yang dipicu oleh informasi yang tidak benar.
Susana berharap kasus ini menjadi pelajaran tentang pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan konten, terutama di media sosial.
Susana menjelaskan, alasannya tetap melaporkan hal ini ke pihak berwajib, setelah merasa upaya mediasi yang dilakukan mereka sejak tahun lalu tak membuahkan jalan keluar.
"Permohonan maafnya sudah kami terima, namun dalam perdamaian ini kita harus menunjukkan mengalami kerugian luar biasa," kata Susana.
"Kerugian ini bukan hanya sales, tapi nama baik kami rusak," imbuhnya.
Siapa Susana Darmawan?
Susana Darmawan yang sudah mendirikan Clairmont sejak tahun 1998 itu ternyata adalah anak ketiga dari pendiri toko ritel Matahari Department Store.
"Papa saya founder Matahari," ungkap Susana, dikutip dari YouTube Grace Tahir, Jumat (4/4/2025).
"Saya nomor tiga. Paling besar kakak saya perempuan, setelah itu kakak saya laki-laki, saya ketiga. Saya masih ada adik laki-laki," jelasnya.
Susana sendiri mengaku sudah tertarik dengan dunia kuliner sejak kecil, sehingga melandasi keinginannya untuk melanjutkan sekolah kuliner di Amerika Serikat.
"Setelah saya lulus sekolah di Singapura, saya masuk Culinary Institute of America," ungkapnya.
Merasa tak cukup bekal pendidikannya, Susana kemudian melanjutkan pendidikan di bangku universitas.
"Kata mama saya, penting edukasi. Saya apply ke Universitas Cornell, saya ambil jurusan perhotelan," ungkapnya.
Berbicara tentang Clairmont, Susana mengatakan bahwa awalnya merupakan toko roti asal Jepang bernama Sun Merry.
"Itu usaha orang Jepang, kawannya papa saya," kata Susana.
"Kami ambil alih, tapi karena merek itu sudah teregistrasi, kami ganti nama. Saya cari yang berbau-bau Prancis supaya lebih internasional," jelasnya lagi.
Namun, nama baik dari merek yang dibesarkannya selama puluhan tahun itu belakangan ternoda karena ulasan food vlogger.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Sosok Susana Darmawan, Pendiri Clairmont yang Dimintai Rp 600 Juta untuk Pulihkan Nama Baik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.