SOSOK Bos Taman Safari Diduga Siksa Pemain Sirkus Terkuak, Korban Sindir Soal Bekingan: Kuat Banget

Mantan pemain sirkus bernama Fifi mengungkap sosok bos kejam yang menyiksanya. Kata Fifi, sosok pelaku lebih mengerikan daripada macan di kandang.

|
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Youtube channel Forum Keadilan TV
PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar momen mantan pemain sirkus bernama Fifi (kiri) dan Butet (kanan) mengungkap sosok bos kejam yang menyiksanya. Kata Fifi, sosok pelaku lebih mengerikan daripada macan di kandang. 

"Mereka (korban) mengakui bahwa Taman Safari ini bekingannya kuat. Makanya kenapa rekomendasi tahun 97 pun tidak jalan bahkan disuruh damai. Disuruh damai mau pun enggak ada solusi juga," ungkap Sholeh.

Karenanya kini Sholeh ingin negara hadir membela para mantan pemain sirkus yang hidupnya sengsara.

"Kita buktikan negara ini menang melawan Taman Safari atau tidak. Negara tidak boleh abai. Selama ini yang namanya pelanggaran HAM itu selalu dilakukan oleh negara, tapi dalam kasus ini bukan negara, ini swasta. Kalau negara takut, ya bubar aja negaranya," ujar Sholeh.

Baca juga: Heboh Masalah Eksploitasi Pemain Sirkus, Taman Safari Group Minta Tidak Dilibatkan

Kata pihak Taman Safari

Terkait dengan isu penyiksaan mantan pemain sirkus, pihak manajemen Taman Safari akhirnya angkat bicara.

Tanggapan tersebut dikeluarkan setelah adanya audiensi yang berlangsung di Kementerian Hukum dan HAM yang turut menyebut nama TSI Group dalam konteks permasalahan yang melibatkan individu tertentu.

Sebagai perusahaan, TSI Group menegaskan bahwa tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan dalam forum tersebut.

"Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud," ujar Head of Media and Digital TSI Group, Finky Santika Nh melalui keterangannya, Kamis (17/4/2025).

Dalam forum yang di dalamnya menyebutkan sejumlah nama, TSI Group menilai sebagai permasalahan yang bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya secara kelembagaan.

TSI Group pun memahami jika itu adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya.

"Kami berharap agar nama dan reputasi TSI Group tidak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," imbuh Finky Santika Nh.

Lebih lanjut, ia mengatakan TSI Group selalu berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab. 

Terlebih, kata dia, selama lebih dari 40 tahun TSI Group senantiasa mengutamakan konservasi, edukasi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara.

"Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas," katanya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved