SOSOK Bos Taman Safari Diduga Siksa Pemain Sirkus Terkuak, Korban Sindir Soal Bekingan: Kuat Banget

Mantan pemain sirkus bernama Fifi mengungkap sosok bos kejam yang menyiksanya. Kata Fifi, sosok pelaku lebih mengerikan daripada macan di kandang.

|
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Youtube channel Forum Keadilan TV
PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar momen mantan pemain sirkus bernama Fifi (kiri) dan Butet (kanan) mengungkap sosok bos kejam yang menyiksanya. Kata Fifi, sosok pelaku lebih mengerikan daripada macan di kandang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok bos sekaligus pendiri Taman Safari tengah jadi sorotan lantaran disebut-sebut menyiksa mantan pemain sirkus yang jumlahnya puluhan orang.

Isu tersebut berhembus setelah beberapa mantan pemain sirkus menceritkan kekejaman mantan bos mereka di Taman Safari.

Diwartakan sebelumnya, dua mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Fifi dan Butet mengaku disiksa selama bekerja di Taman Safari Indonesia sejak tahun 1990-an.

Kuasa hukum Fifi dan korban lainnya, Muhammad Sholeh mengungkap sosok terduga penyiksa para mantan pemain sirkus tersebut yang akhirnya dilaporkan.

Ada tiga orang yang dilaporkan oleh para mantan pemain sirkus sebagai terduga pelaku penyiksaan.

"Ini yang dilaporkan siapa?" tanya Reza Indragiri dalam tayangan Youtube Forum Keadilan TV, dilansir TribunnewsBogor.com pada Kamis (17/4/2025).

"Tiga bersaudara, Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampouw. Karena tiga orang ini pemilik sirkus yang sekarang memiliki Taman Safari Indonesia, dan tiga orang ini yang melakukan kekejaman. Sebenarnya ada satu lagi, istrinya tapi sudah meninggal," kata Muhammad Sholeh.

Perihal sosok mantan bosnya itu, Fifi mengurai kisah pilu.

Fifi mengaku ia kerap disiksa oleh Frans Manansang.

Penyiksaan itu kian bertambah parah setelah Fifi ketahuan kabur ke Bogor.

"Saya udah dipukul, langsung ditampar oleh pak Frans. Saya udah gemetaran. Dibawa pulang sampai rumah saya diseret, ditarik dari mobil itu dibawa ke kantornya. Enggak lama dia (Frans) ambil setruman panjang itu, terus saya disetrumin badan saya, sampai dia nyudut ke alat kelamin (sambil bilang) 'lu kabur ya bren****' pokoknya ngomong kasar," kata Fifi sambil menangis.

PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar mantan pemain sirkus mengurai curhatan sedih saat mereka menerobos hutan Cisarua Bogor demi kabur dari bos. Mereka tak tahan disiksa tiap hari sejak tahun 1990-an, disadur pada Kamis (17/4/2025).
PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar mantan pemain sirkus mengurai curhatan sedih saat mereka menerobos hutan Cisarua Bogor demi kabur dari bos. Mereka tak tahan disiksa tiap hari sejak tahun 1990-an, disadur pada Kamis (17/4/2025). (Youtube channel Forum Keadilan TV)

Pasca-kejadian itu, Fifi pun kembali kabur untuk kedua kalinya dan berhasil.

Fifi lantas mencari bantuan hingga ke Komnas HAM lalu kepolisian.

"Waktu itu saya pas mau membuka kasus saya itu, waktu itu saya sendiri karena saya tidak punya kontak teman lainnya. Ternyata saat kasus saya viral, teman-teman saya lihat di tv, datang teman saya 11 orang," pungkas Fifi.

Namun saat mengajukan laporan ke Mabes Polri, Fifi mendapatkan respon mengejutkan.

Laporan yang hendak dibuat Fifi pada tahun 1997 itu ditolak.

"Ke Mabes Polri itu saya sempat lapor sama teman saya, Ida itu tahun 1997. Saya bilang 'pak saya ini mau melaporkan'. Katanya mau di-BAP. Terus katanya (polisi) 'oh maaf ya, ini kasusnya udah kadaluarsa," ujar Fifi.

Baca juga: CURHAT Pilu Pemain Sirkus Terobos Hutan Bogor Demi Kabur dari Bos, Tak Tahan Disiksa hingga Disetrum

Dari sanalah Fifi menarik kesimpulan bahwa mantan bosnya di Taman Safari adalah orang 'kuat'.

Fifi dan para mantan pemain sirkus lainnya menyebut mantan bosnya itu punya bekingan.

"Soalnya mereka tuh kayaknya kuat banget, sulit untuk kita tuh. Pasti ada bekingannya. Ini aja kami sebenarnya udah ada upaya kekeluargaan. Tapi tidak ada respon sama sekali. Kayaknya mereka tuh menganggap kami ecek-ecek," akui Fifi.

Penasaran, Reza Indragiri pun ingin tahu sosok dari bos Taman Safari yang disebut-sebut menyiksa pemain sirkus itu.

Diungkap Fifi, perangai mantan bosnya itu lebih mengerikan daripada Macan.

Untuk diketahui, Fifi sempat mengaku pernah dikurung di kandang macan selama tiga hari.

"Mana yang lebih menakutkan, macan atau nama orang-orang itu?" tanya Reza Indragiri.

"Orang-orang itu (mantan bosnya)," akui Fifi.

PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar momen viral di media sosial sosok pemain sirkus yang curhat pilu yang mengalami penyiksaan hingga dikurung di kandang macan saat bekerja.
PEMAIN SIRKUS DISIKSA: Tangkapan layar momen viral di media sosial sosok pemain sirkus yang curhat pilu yang mengalami penyiksaan hingga dikurung di kandang macan saat bekerja. (Kompas.com)

Miris dengan masa lalunya, Fifi mengaku ingin sekali bertemu dengan para mantan bosnya yang jahat.

"Saya sebenarnya pengin ketemu sama mereka tuh," ungkap Fifi.

"Pengin nabok atau apa?" tanya Sholeh sang pengacara.

"Kalau bisa, kalau enggak ada pelanggarananya, apa yang dia siksa ke saya pengin saya lakukan ke mereka,"  ujar Fifi.

Atas aduan yang diungkap para mantan pemain sirkus kepadanya, Sholeh mengaku penasaran dengan sosok bos Taman Safari.

"Mereka (korban) mengakui bahwa Taman Safari ini bekingannya kuat. Makanya kenapa rekomendasi tahun 97 pun tidak jalan bahkan disuruh damai. Disuruh damai mau pun enggak ada solusi juga," ungkap Sholeh.

Karenanya kini Sholeh ingin negara hadir membela para mantan pemain sirkus yang hidupnya sengsara.

"Kita buktikan negara ini menang melawan Taman Safari atau tidak. Negara tidak boleh abai. Selama ini yang namanya pelanggaran HAM itu selalu dilakukan oleh negara, tapi dalam kasus ini bukan negara, ini swasta. Kalau negara takut, ya bubar aja negaranya," ujar Sholeh.

Baca juga: Heboh Masalah Eksploitasi Pemain Sirkus, Taman Safari Group Minta Tidak Dilibatkan

Kata pihak Taman Safari

Terkait dengan isu penyiksaan mantan pemain sirkus, pihak manajemen Taman Safari akhirnya angkat bicara.

Tanggapan tersebut dikeluarkan setelah adanya audiensi yang berlangsung di Kementerian Hukum dan HAM yang turut menyebut nama TSI Group dalam konteks permasalahan yang melibatkan individu tertentu.

Sebagai perusahaan, TSI Group menegaskan bahwa tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan dalam forum tersebut.

"Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud," ujar Head of Media and Digital TSI Group, Finky Santika Nh melalui keterangannya, Kamis (17/4/2025).

Dalam forum yang di dalamnya menyebutkan sejumlah nama, TSI Group menilai sebagai permasalahan yang bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya secara kelembagaan.

TSI Group pun memahami jika itu adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya.

"Kami berharap agar nama dan reputasi TSI Group tidak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," imbuh Finky Santika Nh.

Lebih lanjut, ia mengatakan TSI Group selalu berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab. 

Terlebih, kata dia, selama lebih dari 40 tahun TSI Group senantiasa mengutamakan konservasi, edukasi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara.

"Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas," katanya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved