Pepohonan Bumi Perkemahan Sukamantri Bogor Banyak Ditebang, Pelakunya Misterius
Lempar-lemparan tanggungjawab terjadi usai pegiat alam membeberkan kerusakan alam di Bumi Perkemahan Sukamantri Tamansari, Kabupaten Bogor.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Lempar-lemparan tanggung jawab terjadi usai pegiat alam membeberkan kerusakan alam di Bumi Perkemahan Sukamantri Tamansari, Kabupaten Bogor.
Kerusakan alam itu diviralkan pegiat alam yang sedih melihat kawasan hijau tersebut rusak.
Dalam video yang beredar, para pegiat alam memberi kalimat sarkas soal hilangnya pepohonan hijau di Bumi Perkemahan Sukamantri.
Diketahui pengelolaan Bumi Perkemahan Sukamantri berada di bawah pihak pengelola baru, yaitu PT HRL.
Usai video keruskaan alam viral, PT HRL enggan disalahkan.
Lewat keterangan resmi, mereka menyatakan bahwa aktivitas alat berat serta lahan kosong yang digarap alat berat bukan merupakan area TNGHS maupun area yang dikelola PT HRL.
PT HRL hanya menggunakan sekitar 10 persen dari total luas lahan yang dikelola dan seluruhnya telah sesuai dengan izin resmi yang diterbitkan oleh pihak berwenang.
Dalam pelaksanaan aktivitas di zona pengelolaan yang telah mendapat izin tersebut, PT HRL tidak diperkenankan untuk menggunakan maupun memasukkan alat berat ke dalam area konservasi, sebagaimana telah ditegaskan dalam keputusan dari Balai Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Pernyataan PT HRL sontak membuat publik bingung lantaran siapa sebenarnya dalang penyebab kerusakan alam.
Pegiat alam marah
Sebelumnya, sejumlah pegiat alam terkejut melihat pepohonan rindang di Kawasan Bumi Perkemahan Sukamantri Tamansari, Kabupaten Bogor hilang misterius.
Rombongan pria pegiat alam itu membagikan momen kesedihannya di akun media sosial hingga akhirnya viral.
Mereka memberitahu bahwa Bumi Perkemahan Sukamantri kondisinya sudah berubah.
Pria yang diduga Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) tersebut memperlihatkan situasi sekitar.
Dari penelusuran, mereka menemukan banyaknya pohon yang hilang.
Dalam kalimat satir, mereka menegaskan bahwa pohon tumbang itu bukan perbuatan manusia.
"Ada hal baru di Sukamantri, tepat di lahan atas atau belakang warung-warung yang ada di dalam area Sukamantri," tulis keterangan video yang dibagikan Instagram Bogor_Terkini, Selasa (22/4/2025).
"Ini dibabat? Tumbang kali, bisa jadi. Tidak mungkin digali sama manusia," sambung pegiat alam.
Lebih lanjut, para pegiat alam menemukan pohon yang diduga telah ditebang.
"Tolong dijaga kata-katanya. Ini mah jelas gara-gara angin. Rata banget soalnya ini (menunjuk pohon bekas ditebang)," tegasnya.
Dengan intonasi nada kesal, pegiat alam itu meminta para oknum serakah untuk melanjutkan perbuatan jahatnya sampai puas dan ada lagi pohon yang tersisa.
"Bagus udah gak ada yang salah di sini. Lanjutin aja lanjutin, kalau bisa sampai atas. Kalau perlu sampai tidak ada pohonnya ya," ungkapnya.
kerusakan alam
Bumi Perkemahan Sukamantri
Tamansari
Bogor
pepohonan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak
pegiat alam
| Buka Buka MTQ ke-44 dan MQK ke-4, Wali Kota Bogor Dorong Pesantren Jadi Contoh Bersih dan Beriman |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Bogor Rabu, 29 Oktober 2025: Hujan Petir Siang hingga Sore, Berawan Malam Hari |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Bogor Esok Hari, BMKG Prediksi Hujan Petir Turun di Siang Hari |
|
|---|
| Diterjang Angin Kencang, Atap Sekolah Dasar Negeri di Tenjo Bogor Ambruk |
|
|---|
| Baru Launching dan Akan Beroperasi Minggu Depan, Dapur SPPG di Tenjo Bogor Rusak pada Bagian Atap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.