Waduh! Pepohonan di Kaki Gunung Salak Bogor Disulap Jadi Lapangan Golf, Warga Kena Apesnya

Masifnya penebangan pohon di area kaki Gunung Salak di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor menjadi sorotan.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Dok tangkapan layar Instagram Bogor Terkini
PEMBANGUNAN LAPANGAN GOLF - Kawasan kaki Gunung Salak itu dikabarkan bakal dibangun lapangan golf dan resort. Sementara warga sekitar mendapat imbasnya. Mereka merasakan bencana alam berupa banjir. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masifnya penebangan pohon di area kaki Gunung Salak di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor menjadi sorotan.

Betapa tidak, pepohonan hijau yang rindang perlahan dibabat.

Usut punya usut, area yang semula pepohonan bakal disulap menjadi kawasan komersil.

Ya, kawasan kaki Gunung Salak itu dikabarkan bakal dibangun lapangan golf dan resort.

Aktivitas penggarapannya pun disorot. Sebab terdapat sejumlah alat berat di dalamnya.

Kepala Seksi Wilayah II Bogor pada Balai Besar TNGHS, Dudi Mulyadi menjelaskan, kawasan tersebut berada di luar kawasan di bawah kewenangan Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

“Yang di bawah itu bukan area taman nasional. Kalau di areal kami memang sedang dirapikan oleh pemegang izin,” ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Instagram Bogor Terkini, Jumat (25/4/2025).

Terdampak Bencana

Sementara itu, pada November 2024 bencana menimpa proyek lapangan golf di Tamansari.

Bencana itu yakni jebolnya pagar panel proyek lapangan golf.

Kejadian ini terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Bogor sejak sore. 

Akibatnya, sebanyak 10 rumah warga di sekitar lokasi terendam banjir. 

"Memang pagar panel lapangan golf jebol. Posisinya di bawah, di ujung. Karena debit air besar, akhirnya berimbas (banjir) ke rumah warga di Kampung PPN, Desa Sukamantri," ujar

Kepala Desa Sukamantri, Hendi Khaerudin dikutip dari Kompas.com. 

Menurut Hendi, curah hujan yang besar menjadi penyebab utama pagar panel tersebut jebol. 

Lalu, derasnya arus air menyebabkan banjir yang merendam rumah warga, dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter. 

"Banjir lumpur itu memang dari (proyek lapangan) golf, mungkin efek dari pembangunan ada plus minusnya," tambah dia.

Hendi menjelaskan, sebelumnya kondisi lingkungan yang memiliki banyak pohon dan semak-semak dapat menahan air hujan. 

Namun, dengan adanya proyek pembangunan, efeknya menjadi berbeda. 

"Sekarang efeknya ada, debit air besar terus tampungan di sana besar, akhirnya banjir," imbuh dia.

Dia menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. 

Terdapat 10 rumah yang terendam banjir, yang tersebar di RT01 enam rumah, dan RT03 empat rumah. 

Hendi memastikan tidak ada kerusakan berarti, meskipun air banjir membuat rumah warga menjadi kotor. 

Dalam kejadian ini pun tidak ada warga yang mengungsi. Hendi pun mengaku telah berupaya mengomunikasikan kejadian tersebut dengan manajemen golf.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved