Pemusnahan Amunisi Maut

Terungkap Tugas Iyus yang Tewas Dalam Insiden Ledakan di Garut, Jadi Koordinator Pembuka Amunisi

Terungkap Tugas Iyus Korban Ledakan di Garut Saat Pemusnahan Amunisi, Jadi Koordinator Warga Sipil

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Twitter dan Youtube TV ONe
LEDAKAN DI GARUT - Terungkap Tugas Iyus Korban Ledakan di Garut Saat Pemusnahan Amunisi, Jadi Koordinator Warga Sipil 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Iyus Bin Inon, warga sipil yang jadi korban ledakan di Garut ternyata punya tugas khusus dari anggota TNI.

Iyus bersama saudaranya, Anwar, beserta tujuh warga sipil lainnya memang kerap membantu TNI dalam pemusnahan amunisi.

Bahkan Iyus sendiri bertugas sebagai koordinator dari warga sipil yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Hal itu diungkap oleh keponakan Iyus dan Anwar, Anjar.

Anjar membenarkan bahwa keduanya merupakan kakak beradik.

"Kami sebagai keluarga sangat terpukul, karena korbannya dua, adik kakak sekaligus, Pak Iyus sama Pak Anwar," kata Anjar dikutip dari Youtube TV One News, Selasa (13/5/2025).

Keduanya, kata Anjar, bertugas sebagai pembuka amunisi sebelum diledakkan.

Kesehariannya, Iyus dan Anwar kerap bekerja sebagai petani.

"Pak Iyus selain bekerja buka amunisi, berprofesi sebagai petani juga," kata dia lagi.

Anjar mengatakan kalau pamannya itu memang sudah lama bertugas menjadi pembuka amunisi.

"Kalau Pak Iyus itu udah lama juga dari anggota sipilnya, bisa dibilang koordinator anggota sipil," jelasnya.

Para korban, kata Anjar, bertugas membuka amunisi kemudian mengambil bagian tembaga untuk dijual kembali.

"Untuk proses pembukaannya itu, kita memang buka amunisi, diambil tembaganya, dan itu bisa dijual," ungkap dia.

Anjar juga mengatakan kalau kedua jasad pamannya itu baru selesai diidentifikasi pada Selasa ini.

"Dari semalam belum boleh masuk karena masih proses identifikasi, katanya salah satu tubuhnya hancur sehingga tidak bisa dikenali, satu lagi masih ada badannya," kata dia.

"Katanya kakak beradik itu sudah diidentifikasi. Tadinya merupakan dua dari empat yang belum teridentifikasi," jelasnya lagi.

Istri Anjar, Nita, mengatakan keluarga akan segera memakamkan jasad Iyus dan Anwar setelah diserahkan ke keluarga.

"Dimakamkan di Butak Batek, daerah Tegal Gede, sudah mulai disiapkan tadi pagi. Kalau bisa hari ini, hari ini langsung dimakamin. Sudah proses penggalian, dan mau dimakamkan berdampingan," ucapnya.

Baca juga: Tangis Pilu Istri Kepala Gudang Amunisi Korban Ledakan di Garut, Cita-citanya Sudah Diwujudkan Suami

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana mengaku belum tahu soal adanya keterlibatan warga sipil dalam pemusnahan amunisi tersebut.

"Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Tim TNI Angkatan Darat, termasuk terkait dengan korban sipil," ungkap dia.

Kronologi

Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, pada Senin 12 Mei 2025 Pukul 09.30 WIB telah dilaksanakan kegiatan pemusnahan amunisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI Angkatan Darat di lokasi peletakan Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Pemusnahan tersebut, dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Pada awal kegiatan, kata Wahyu, secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personil maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman.

Selanjutnya, ungkap Wahyu, tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.

Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh amunisi afkir tersebut untuk dihancurkan.

Peledakan di dua sumur tersebut, jelas Wahyu, berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman.

Baca juga: Curhat Sedih Pacar Anggota TNI Korban Ledakan di Garut, Video Terakhir Pratu Afrio Jadi Pertanda

Sedangkan di luar dua sumur tersebut, disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya, termasuk sisa detonator yang ada berkaitan amunisi afkir tersebut.

"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut setara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," jelas Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (12/5/2025).

"Karena perlu kami sampaikan juga pada kesempatan ini bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi afkir tersebut adalah lahan milik BKSDA Kabupaten Garut yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan amunisi afkir dan lokasinya jauh dari pemukiman warga," kata Wahyu.

Berikut nama-nama korban tewas ledakan Garut :

1. Kolonel Cpm Antonius Hermawan (Kepala Gudang Gupusmu III Puspalad) 

2. Mayor Cpl Anda Rohanda 

3. Kopda Eri Priambodo 

4. Pratu Afrio Setiawan 

5. Agus bin Kasmin 

6. Ipan bin Obur 

7. Anwar 

8. Iyus bin Inon 

9. Iyus Rizal bin Saepuloh 

10. Totok 

11. Dadang 

12. Rustiawan 

13. Endang.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved