Polemik Ijazah Jokowi
Survei Tandingan Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi, Pakai Polling Medsos, Beda Jauh dengan Indikator
Survei Tandingan Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi, Pakai Polling Medsos, Beda Jauh dengan Indikator
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kubu Roy Suryo Cs membuat survei tandingan soal ijazah Jokowi, data dan metodenya berbeda jauh dengan yang dilakukan lembaga survei Indikator.
Hasil survei Indikator menyatakan bahwa 66,9 persen masyarakat tak percaya Jokowi memalsukan ijazah UGM.
Sedangkan hasil survei kubu Roy Suryo Cs, 89 persen tidak percaya ijazah Jokowi asli.
Jokowi mengatakan berdasar hasil suvei Indikator berarti memang masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat dalam melihat isu ijazah palsu.
"Artinya masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat, artinya itu," kata Jokowi.
Menurutnya angka tersebut menunjukan aspirasi masyarakat yang tidak percaya bahwa Jokowi memalsukan ijazah UGM.
"Karena logikanya memang masuk. Saya kira 68 persen menyampaikan ketidakpercayaannya," katanya.
Ia tak menampik masih ada masyarakat yang tak percaya jika ijazah Jokowi asli.
"Ya pasti ada yang pro ada yang kontra, ada yang percaya ada yang gak percaya," katanya.
Oleh karenanya ia memilih untuk menunggu proses pembuktian secara hukum.
"Tapi semuanya nanti kita serahkan pada proses hukum, nanti di pengadilan akan terbuka semua secara jelas dan gamblang terang benderang semuanya. Karena di situ nanti poasti ada fakta, bukti, saksi, semuanya nanti dibuka di sidang pengadilan," kata Jokowi.
Ia pun merasa heran pada Roy Suryo yang tak percaya pada hasil penyelidikan Bareskrim Polri.
"Ya wong UGM gak dioercaya, Bareskrim gak dipercaya, KPU gak dipercaya terus yang mau dipercaya siapa ?" kata Jokowi.
Baca juga: Roy Suryo Disebut Cuma Cocoklogi Soal Ijazah Jokowi, Kini Permasalahkan Ketikan di Skripsi
Peneliti Indikator Politik Kennedy Muslim menjelaskan melakukan survei menggunakan metode telepon.
"Yang kami tanyakan apakah ibu percaya, atau kurang percaya taau tidak percaya sama sekali bahwa mantan presiden Jokowi memalsukan ijazah," katanya di Kompas TV.
Hasilnya kata Kennedy, 66,9 persen tidak percaya dan kurang percaya bahwa Jokowi memalsukan ijazah.
"Hanya sekitar 19,1 persen yang pecaya memalsukan Jokowi," kata Kennedy.
Tak mau kalah, kubu Roy Suryo Cs pun membuat suvei tandingan.
Baca juga: Bongkar Curhatan Jokowi Sebelum Laporkan Kasus Ijazah, Irma Chaniago Sindir Roy Suryo Soal Panci
Refly Harun mengatakan survei dibuat sehari setelah Bareskrim Polri menyatakan ijazah Jokowi asli.
"Kemudian dengan teman yang memang jagoan di bidang data mengambil semua percakapan di media sosial mengenai isu ini. Kemudian kita bagi dua menjadi setuju dan tidak setuju. Hasilnya per tanggal 25 Mei itu lebih 94 persen itu tidak setuju apa yang diumumkan Bareskrim," kata Refly.
Menurutnya hasil tersebut sama dengan polling yang ia buat.
"Ini sejalan dengan polling yang saya lakukan menyangkut isu terkait misalnya apakah anda percaya dengan apa yang diumukan Bareskrim, yang tidak percaya itu lebih banyak 89 persen yang tidak percaya dengan data yang mengisi polling itu sampai 130 ribu," katanya.
Ia kembali menanyakan soal kepercayaan netizen pada UGM.
"Ketika saya tanya apakah anda percaya keterangan UGM mengenai ijazah Jokowi, yang tidak percaya itu 89 persen juga," katanya.
Refly juga membuat polling dengan pertanyaan lebih percaya Bareskrim atau Roy Suryo.
"Sama dnegan polling 100 ribuan yang tidak percaya 89 persen," katanya.
Ia mengklaim survei tersebut menggunakan 2 juta data.
"Makanya saya bandingkan antara polling saya dengan big data yang kita ambil dari semua lintasan komunikasi, kira-kira 2 juta data, maka saya menyimpulkan mutlak mayoritas masyarakat percaya bahwa ijazah palsu, tidak percaya ijazah Jokowi asli," kata Refly Harun.
Melihat hasil survei Indikator, Refly pun mempertanyakan sumber dana yang dipakai.
Baca juga: Heboh Kemunculan Skripsi Teman Jokowi di UGM, Gelar Dosennya Disorot, Roy Suryo Cs Permasalahkan Ini
"Pertama saya ingin tahu sumber dananya dulu, kalau terkait dengan yang bersangkutan (Jokowi), saya terus terang gak percaya," katanya.
Ia juga menyoal motivasi dan tujuan Indikator membuat survei tersebut.
"Apakah motivasinya untuk campain, kita tahu dibayar untuk mengkampanyekan bahwa ijazah Jokowi asli, beda dengan masyarakat yang ngomong apa adanya," katanya.
Bahkan Refly juga mempermasalahkan sampling yang digunakan Indikator.
"Random sampling karena yang dijangkau kan sesungguh orang yang punya HP, itu berasal dari database indikator," katanya.
Baca juga: Roy Suryo Cs Kena Jebakan Batman, Muncul Skripsi Teman Sekelas Jokowi di UGM, Gelar Dosennya Sama
Menanggapi Refly Harun, Kennedy Muslim menegaskan bahwa metode Indikator dengan survei Roy Suryo Cs sangat berbeda jauh.
"Dari sisi metode saja sudah berbeda, tidak appel to apple untuk dibandingkan dengan hasil survei yang kita lakukan, perumusan pertanyaan ya juga berbeda," katanya.
Ia mengatakan survei Roy Suryo Cs hanya mengandalkan sentimen dari sosial media.
"Survei bung Refly menurut saya sepertinya hanya menangkap sentimen dari sosmed yah. Survei yang kita lakukan ini sudah bisa kami pertanggungjawabkan karena sudah seringkali lakukan selama musim pilkda," katanya.
Kennedy menjelaskan survei ijazah Jokowi merupakan pertanyaan sisipan dari survei terhadap kinerja penegak hukum.
"Tapi ada pertanyaan tambahan karena ada isu mutakir terkait dengan pemalsuan ijazah Jokowi," katanya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Koar-koar Buku Roy Suryo Cs Bakal Diterbitkan di 25 Negara, Pengacara Jokowi Sebut Itu Cuma Alibi |
![]() |
---|
Detik-detik Listrik Dimatikan Saat Roy Suryo Cs Luncurkan Buku Jokowi's White Paper: Tangan Jahat ! |
![]() |
---|
Ngotot Lulusan Yamaguchi, Rismon Gagap Lawan Data Jokowi Mania : Bahasa Jepang Aja Gak Ngerti |
![]() |
---|
Usai Mangkir dari Panggilan Polda Karena Mau 17-an, Roy Cs Minta Silfester Nyerah: Gede Badan Aja |
![]() |
---|
Siasat Roy Suryo Pojokan Silfester di Tengah Isu Ijazah, Pembela Jokowi: Begitu Takutnya Kah ? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.